Viral, Pemuda Tunawicara Ini Bersepeda Cari Orangtua dari Malang ke Jakarta

“Walaupun diriku tak ketemu ibu... anakmu selalu berdoa buat ibuku,” ujar pemuda ini dalam tulisan buku, medianya untuk berkomunikasi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Tekad dan perjuangan Sutikno begitu kuat untuk bertemu kedua orangtuanya. Meski memiliki keterbatasan, pemuda bisu keliling cari ayah dan ibunya ini tak gentar menempuh jarak jauh antara Malang dan Jakarta.

Dengan mengayuh sepeda, tunawicara asal Malang, Jawa Timur ini bepergian ke Jakarta. Di ibu kota, ia pun berkeliling mencari kedua orangtuanya.

Perjuangannya ini kemudian menjadi banyak perbincangan di sosial media. Seorang warganet mengunggah kisahnya ini dan menjadi viral.

Kisah pemuda bisu keliling cari ayah dan ibunya

Selama 18 hari lamanya Sutikno mencari kedua orangtuanya. Namun sayang, perjuangannya belum membuahkan hasil.

Seorang warganet yang mengunggah kisahnya ini ingin membantu dirinya agar bisa bertemu kembali dengan orangtuanya itu.

Bantu viralkan!! Nama: Sutikno. Asal: Malang, Jawa Timur. Dari Yayasan SLB Batu Balang. Ia seorang tunawicara bersepeda ke Jakarta mencari orang tuanya,” tulis @ruddierawk.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dalam foto unggahannya tersebut, nampak wajah Sutikno dan tulisan beberapa lembar di sebuah buku. Buku tersebutlah yang membantu dirinya untuk berkomunikasi dengan orang yang ditemui sepanjang perjalanan.

Ia akan menjelaskan pada orang yang bertanya dan menemuinya dengan tulisan di buku. Sepanjang perjalanan ia pun banyak dibantu orang orang-orang yang ditemuinya.

“Saya kalau capek atau haus dan lapar pasti mita ke polisi, TNI atau masjid, intinya merantau di mana aja sopan tidak mencuri dan menipu,” tulis Sutikno di buku kecil itu.

Artikel Terkait : Ibu bagikan foto kecelakan anak 12 tahun yang menolak pakai helm, sebagai peringatan ke sesama orangtua

Telah melewati sejumlah kota

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Masih di dalam buku, ia mencentang beberapa nama kota yang ia tuliskan. Rupanya ia memang telah melewati sejumlah kota selama perjalanannya.

Terdapat beberapa daftar kota seperti Semarang, Surabaya, Mojokerto, Boyolali, Solo, Pemalang, Tegal, Subang, Bekasi hingga Jakarta.

Menulis doa untuk kedua orangtuanya

Di bagian halaman buku yang lain, Sutikno pun menuliskan doa untuk ayah dan ibunya. “Doa buat ibu dan ayahku. Ya Allah ampunilah dosa-dosa kedua orang tua saya… bukakanlah pintu rejeki dan umur yang panjang. Berikan pintu hidayahMu, Ya Allah,” tulis Sutikno.

Meski nantinya tak bertemu kedua orangtuanya ini, ia tetap akan selalu mendoakan kedua orangtuanya. “Walaupun diriku tak ketemu ibu… anakmu selalu berdoa buat ibuku. Ku cinta. Tanpa ibu di dunia ini Tikno tak akan ada di dunia ini…,” tuturnya kembali.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Pencarian cukup berat dilakukan

Proses pencarian kedua orangtuanya ini pun berjalan alot karena satu dan lain hal. Terlebih, Tikno tidak memiliki foto kedua orangtuanya. Warganet dan orang di sekitarnya pun menjadi tidak bisa membantu menyebarkan potret orangtuanya.

Lantaran tak kunjung membuahkan hasil, Sutikno menuturkan kemungkinan akan kembali lagi ke Malang saat Lebaran Haji.

“Setelah ditawari makan untuk mengisi perutnya, ia (Sutikno–red) menuliskan jika sampai lebaran ke-2 ini ia tidak menemui orangtuanya, ia akan kembali lagi ke Malang, Jawa Timur”. Ujar akun @riddierawk

Namun, Sutikno sendiri tidak menjelaskan tujuan ia akan melanjutkan perjalanan. Akun @riddierawk sendiri berpesan bila siapa pun nanti bertemu Tikno di jalan, sebaiknya sisipkan sedikit rezeki untuk ia dalam perjalanan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Ia berkata selepas sholat subuh dan sebelum sholat ied ia akan melanjutkan perjalannya tapi entah kemana. Siapa tahu kawan-kawan ada yang bertemu, sisipkan sedikit rezeki untuk menemani ia mencari orangtuanya yang hilang,” ujar @ruddierawk.

Artikel Terkait : Haru, ini pesan terakhir ibu yang bayinya selamat dari kecelakaan maut truk bermuatan timpa mobil

Tikno tak ingin mengemis

Menurut informasi, Tikno kerap terlihat di sekitar Terminal Pulogebang. Di area tersebut, ia tak pernah bermaksud untuk mengemis atau mengamen. Tujuannya hanya satu, yaitu mencari kedua orangtua.

Sutikno sendiri pernah akan dibelikan tiket oleh orang-orang di terminal. Namun, ia menolak.

Sempat juga ia hendak diarahkan ke Dinas Sosial, oleh Dinas Perhubungan Terminal Pulogebang. Ia pun menolak dam tetap bersikukuh untuk mencari orangtuanya.

“Mau ketemu ibu saya, sudah lama saya mencari ibu saya tapi nggak ketemu, saya tidak mau ke Dinas Sosial, saya bukan gembel,” jawab Sutikno sambil menangis kepada petugas. Setelah peristiwa itu, ia pun beranjak pergi dari terminal.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Belum ada kabar lebih lanjut mengenai kondisi Sutikno. Tentunya, kita berharap ia bisa selalu diberikan perlindungan dan akhirnya dapat bertemu kedua orangtuanya.

Baca Juga :

Potret perjuangan ibu mencari nafkah dari mata seorang suami

 

Penulis

nisya