Sebagai WNI, masyarakat yang bermukim di luar Indonesia pun tetap mengikuti pemilu di luar negeri sesuai prosedur yang ada. Bertempat tinggal di Sydney, salah satu selebriti mom, Acha Septriasa pun membagikan pengalaman berharganya mengikuti gelaran pesta demokrasi tersebut.
Rupanya, kondisi TPS di kota tersebut kurang berjalan secara efektif. Acha pun menceritakan pengalamannya melalui unggahan Instagram.
Pengalaman Acha mengikuti pemilu di luar negeri
Hingga waktu pencoblosan berakhir, ada banyak warga yang belum bisa menggunakan hak pilihnya.
Hal ini diungkapkan dalam unggahannya Instagram @septriasaacha. Ibu dari Bridgia ini pun turut mengimbau pada WNI yang bertempat tinggal di luar negeri untuk menggunakan hak suaranya.
Acha Septriasa pemilu di luar negeri
“Pesta Demokrasi di Sydney ! Terimakasih sudah bersedia menjaga mama mengawasi pemilu hari ini Ibu Bridgia Kalina Kharisma #MiripJugasamaBuRisma
Terimakasih Untuk seluruh Panitia TPS 10,11,12 atas pelayanan kepada kami masyarakat pemilih luar negeri di NSW” ujarnya dalam caption foto.
Banyak pemilih tak bisa gunakan hak pilih
Acha menceritakan kondisi pemilu yang terjadi bahwa banyak pemilih tetap yang sayangnya tidak bisa menggunakan hak pilihnya.
“Trudy Hasta Taftiana dan teman-teman yang ada di foto ini, mungkin sedang merasa sedih krn sebagai WNI yang berhak memilih dan sedang berada di luar Negeri, BELUM menggunakan HAK PILIH nya. Dikarenakan Pintu di tutup jam 18.00 tepat.
Menurut Informasi yang saya dapat, banyak dari mereka yang seharusnya sudah menjadi DPT tapi mungkin ketika di search di website KJRI resmi, nama nya jadi Tidak bisa di temukan.
Akhirnya mereka banyak yang pindah TPS.
Turut menyayangkan bahwa banyak sekali teman-teman kita yang menunggu 5 tahun untuk memilih, bahkan mereka ada juga yang sudah memutuskan untuk TIDAK GOLPUT tp dibatasi dengan JAM pemilih Khusus yang hanya 1 JAM sblm pencoblosan berakhir.” ujar Acha lagi.
Acha sendiri memilih datang lebih pagi dan pindah TPS agar tidak terlalu mengantri. Dirinya pun agak menyayangkan minimnya informasi terkait dengan penyelenggaraan pemilu di luar negeri, khususnya melalui akses website kedutaan.
Acha Septriasa pemilu di luar negeri
“Saya sendiri permanent resident di Sydney. Tapi karena takut kehilangan hak pilih , saya datang jam 8 pagi ke Town Hall untuk mencoblos, masih belum terlalu crowded.
Ada 4 TPS panitia di sana juga dengan jelas menginformasikan pada saya bahwa DPLNK (khusus) yang telat mendaftar ulang (pendaftaran berakhir 8 maret -13 maret 2019). Seperti saya boleh memilih dan datang lebih awal dari jam 17.00 supaya menghindari antrian yang membludak.” ungkapnya.
Acha pun akhirnya memilih untuk mencoblos di TPS 10, dan datang lebih awal sekitar 15.30. Menurutnya, di Marrickville tersebut memang tidak terlalu padat.
Alasan kurang efektifnya pemilu di Sydney
Sumber: Instagram @septriasaacha
Selain karena informasi yang kurang masif, Acha pun menduga bahwa kurang efektifnya pencoblosan terjadi karena beberapa hal terkait dengan teknis saat hari H.
“Banyak Daftar Pemilih Tetap yang ternyata datangnya 1 jam sebelum berakhir pencoblosan, dan mereka antri di antrian DPLuar negeri Khusus (yang TPS nya belum di tentukan KJRI) karena telat mendaftar ulang atau bahkan HILANG namanya dari pendaftaran.
Hal ini membuat TPS kosong di jam produktif jam 1.30-3.30 waktu NSW.
Mungkin Informasi yang kita akses sedemikian rupa dari Tim penyelenggara Pemilu Luar Negeri Sydney di website KJRI masih minim, namun nggak bisa dipungkiri kejelasan sebagai peserta pemilih juga KURANG digaungkan ke seluruh masyarakat di Sydney dengan bebas di platform terbuka. Dan panitia seperti kewalahan menyambut pemilih yang datang dari segala penjuru NSW.” ceritanya kembali.
Pesan Acha untuk para WNI yang pemilu di luar negeri
“Guys, apapun itu.. tetap berpegang teguh pada Indonesia, yakin kalau keadaan ini pasti ada hikmahnya, dan jangan memperkeruh suasana dengan upaya prasangka.
AYO PEMILIH luar negeri tetap, jangan sia- siakan hak pilihmu, panitia menunggu dan waktu terbuang sia-sia bagi daftar pemilih luar negeri khusus yang ingin menggunakan hak pilihnya.
Mari gunakan hak pilihmu.. pastikan datang ke TPS tepat waktu jika sudah terdaftar sebagai pemilih tetap, jika sebagai pemilih khusus (telat mendaftar), baca keterangan yang berlaku dari panitia penyelenggaraan pemilu ( boleh datang di Jam yang sudah di tentukan dengan membawa ID ) supaya tertib dan berjalan dengan lancar.” pungkasnya.
Itulah sepenggal pengalaman Acha yang melakukan pemilu di luar negeri. Semoga pemilu 2019 di Indonesia berjalan lancar dan damai ya, Bun.
Baca Juga :
Acha Septriasa bangga sang anak yang pemalu kini lebih berani bereksplorasi
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.