Pernahkah merasakan kondisi tidak nyaman saat berhubungan seksual? Vagina terasa kering? Atau, penetrasi terasa sulit untuk dilakukan? Hubungan seksual idealnya menjadi aktivitas menyenangkan bagi suami istri. Itu sebabnya, bila tidak nyaman saat bercinta, pelumas untuk hubungan seksual sangat diperlukan.
Sebuah studi yang dilakukan Indiana University’s Center untuk Promosi Kesehatan Seksual dan dirilis Trojan Lubricants menyebutkan, kalau lubrikasi atau pelumasan bisa memudahkan wanita untuk mencapai orgasme.
Faktanya pada perempuan, ada kalanya organ intim sulit mengeluarkan cairan sebagai pelumas alami. Cairan ini baru bisa dihasilkan ketika perempuan mendapatkan rangsangan yang baik dari pasangannya. Artinya, seorang perempuan memang membutuhkan waktu foreplay lebih lama untuk memproduksi cairan lubrikasi alami.
Jika kondisi produksi cairan lubrikasi terhambat, tentu saja bisa menimbulkan ketidaknyamanan saat bercinta. Oleh karena itulah, terkadang ada kondisi yang membuat Anda membutuhkan bantuan pelumas buatan saat berhubungan seks untuk membantu mencapai orgasme.
Baca juga : 5 Fantasi seks istri yang jarang terungkap
Apa saja penyebab vagina terasa kering saat bercinta?
- Faktor usia. Seiring bertambahnya usia, jumlah pelumas alami yang diproduksi Miss V akan semakin berkurang. Selain itu, dinding Miss V juga akan semakin menipis dan kaku.
- Kurangnya rangsangan pada saat pemanasan atau foreplay.
- Perasaan cemas atau sedang mengalami rasa stres
- Menurunnya kadar hormon estrogen. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan kadar hormon estrogen menurun adalah kondisi tubuh pasca melahirkan dan sedang menyusui, kebiasaan merokok, dan menjalani pengobatan kanker.
- Kebiasaan membersihkan organ intim dengan menggunakan sabun pembersih kewanitaan juga dapat menyebabkan kondisi vagina kering.
Artikel Terkait: 5 Lubricant Terbaik untuk Sesi Bercinta Tak Terlupakan, Wajib Coba!
Adakah pelumas seks alami selain yang diproduksi vagina?
Salah satu pelumas alami yang kerap digunakan adalah air liur. Namun yang perlu diingat air liur berbasis air, karena itulah bisa mengering dengan cepat.
Selain itu, perlu Anda tahu, air liur bisa berisiko mengandung bakteri, misalnya ketika air liur tersebut digunakan sebagai pelumas untuk hubungan seksual pada saat Anda atau pasangan belum menggosok gigi.
dr. Devika Y dari Alodokter menegaskan bahwa meskipun air liur tidak berbahaya, namun sebenarnya cairan ini tidak terlalu berpengaruh untuk melumasi saat penetrasi. Namun bila tetap ingin melumasi organ intim dengan air liur, hal yang perlu dipastikan adalah Anda atau pasangan sudah menjaga kebersihan gigi dan mulut.
Beberapa jenis pelumas untuk hubungan seksual yang lebih ‘panas’
Mantan perawat Samantha Evans, kini menjadi seorang pakar seks dan co-pemilik pengecer mainan seks online www.jodivine.com mengatakan bahwa produk terlaris mereka seringkali merupakan pelumas buatan.
Tidak semua pelumas buatan tepat untuk Anda. Jadi Anda harus tahu pelumas mana yang sesuai untuk kondisi Anda. Ada tiga jenis pelumas, masing-masing dengan pro dan kontra.
1. Pelumas berbahan dasar air
Kelebihan :
Pelumas berbasis air adalah pelumas untuk hubungan seksual paling umum dan banyak digunakan. Jenis pelumas ini juga dianggap paling serbaguna. Pelumas dengan bahan dasar air juga bisa bekerja dengan baik bersama kondom lateks, sementara ada beberapa jenis pelumas yang justru bisa merusak lateks. Karena pelumas alami tubuh kita berbasis air, inilah tipe yang paling dekat dengan pelumasan alami.
Kekurangan :
Air menguap dengan cepat, jadi pelumas jenis ini cenderung cepat menguap dibandingkan jenis lainnya. Oleh karena itulah pelumas ini lebih baik digunakan pada saat menjelang penetrasi. Jika memang terasa kurang karena pelumas telah menguap, tidak ada salahnya untuk mengaplikasikannya lagi.
Ingat, jenis pelumas ini tidak cocok jika Anda dan pasangan ingin melakukan gubungan seksual di air.
Pelumas berbasis air yang mengandung gliserin juga berisiko menyebabkan iritasi pada beberapa orang. Untuk itu lebih hati-hati dan baca ulang peringatan akan tentang potensi terjadinya iritasi kulit.
2. Pelumas berbasis silikon
Kelebihan:
Ini adalah jenis pelumas yang paling licin, jadi sangat efektif dalam hubungan seksual non-vagina. Pelumas ini juga lebih tahan lama karena memang tidak mudah menguap. Selain itu, pelumas berbahan silikon juga bisa digunakan bersamaan dengan kondom lateks, pelumas jenis ini juga bisa digunakan jika Anda dan pasangan ingin melakukan aktivitas seksual di air.
Artikel Terkait: 12 Rekomendasi Kondom Terbaik, Aman dan Nyaman
Kontra:
Jenis pelumas ini bisa merusak mainan seks silikon, beberapa merek juga meninggalkan residu lengket bahkan setelah dicuci bersih.
3. Pelumas berbasis minyak
Kelebihan:
Pelumas berbasis minyak merupakan pilihan tepat bagi wanita yang peka terhadap bahan pelumas berdasarkan air atau silikon. Pelumas berbasis minyak membuat seks lebih mudah saat dilakukan di kamar mandi atau bathtub. Pelumas ini juga melembabkan secara alami, dan berlangsung lebih lama dari jenis lurikasi lainnya.
Kontra :
Jenis pelumas ini tidak bisa digunakan dengan kondom lateks karena berisiko merusak lateks. Salah satu peringatan besar adalah jenis minyak tertentu (seperti baby oil dan petroleum jelly) dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kemih atau vagina.
***
Bagaimana, berencana pakai pelumas untuk hubungan seksual? Yang jelas, lubrikasi juga bisa membantu Anda dan pasangan menciptakan variasi dalam berhubungan seks, sehingga dapat meningkatkan hormon dopamine atau hormon bahagia dalam tubuh yang berfungsi memotivasi seseorang menciptakan hubungan lebih intim dengan pasangannya.
Mau coba?
Artikel referensi : theAsianParent Singapura
Baca juga :
Suami Malas Foreplay? Lakukan Strategi Ini Agar Istri Cepat Orgasme