Benarkah, minyak kelapa bisa digunakan sebagai pelumas alami perempuan?

Minyak kelapa memang terbukti dapat melembabkan kulit, tapi untuk pelumas vagina?

Pernah mendengar pendapat yang mengatakan bahwa minyak kelapa dapat menjadi pelumas alami bagi wanita? Dalam artian bisa digunakan sebagai pelumas bagi perempuan dengan kondisi vagina kering.

Namun, benarkah demikian?

Tak bisa dipungkiri, vagina kering tentu saja menjadi salah satu masalah yang dialami banyak perempuan. Hal ini tentu saja menyebabkan timbulnya rasa tidak nyaman, terutama ketika melakukan hubungan seksual.

Umumnya, produksi cairan vagina akan meningkat saat mendapatkan rangsangan seksual, di mana cairan pelumas alami memang diproduksi oleh serviks atau leher rahim sehingga membuat vagina akan terasa lembap.

Ketika cairan vagina tidak bisa diproduksi, mau tidak mau seorang perempuan membutuhkan bantuan pelumas agar proses penetrasi berjalan lancar tanpa disertai rasa sakit.

Memilih pelumas tentu saja tidak bisa sembarangan, tak hanya sekadar memilih yang nyaman, segi keamanan pun wajib diperhatikan untuk memastikan aman bagi kesehatan tubuh. Namun bagaimana dengan minyak alami yang digunakan sebagai pelumas alami?

Artikel terkait: Ini 6 tanda vagina sehat, bagaimana dengan vagina Anda?

Tapi, benarkah minyak kelapa bisa menjadi pelumas alami untuk vagina kering?

Seperti kita ketahui, minyak kelapa memiliki ragam manfaat untuk kesehatan dan kecantikan. Bahkan, belakangan ini semakin banyak perempuan yang beralih  menggunakan minyak kelapa untuk meredakan ketidaknyamanan vagina.

Lebih dari 65 % menggunakan pelumas alami untuk membantu mengatasi kekeringan pada vagina. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa minyak kelapa aman digunakan pada kulit dan dapat membantu mengurangi kekeringan.

Sebagai contoh, penelitian di Wiley Online Library yang dilakukan lewat sebuah studi tahun 2013 menyelidiki penggunaan minyak kelapa secara topikal yang dioleskan langsung, untuk mengobati dermatitis atopik ringan hingga sedang pada anak-anak.

Tim menyimpulkan bahwa minyak kelapa lebih efektif daripada minyak mineral dalam mengobati gejala dermatitis atopik, seperti kekeringan pada kulit. Tak satu pun dari anak-anak dalam penelitian ini yang mengalami reaksi negatif terhadap minyak kelapa.

Artikel terkait: Terungkap! Ini ukuran kedalaman vagina yang sering bikin penasaran

Para peneliti juga menemukan bahwa minyak kelapa dapat:

  • Melapisi kulit untuk mengurangi kehilangan air
  • Membantu memperkuat lapisan kulit
  • Memiliki sifat emolien, artinya dapat membantu menenangkan dan melembabkan kulit

Keamanan minyak kelapa sebagai pelumas alami

dr. Taneya Putri Zahra dari Alodokter mengatakan kalau penelitian memang mengatakan boleh menggunakan minyak kelapa atau VCO jika vagina mengalami infeksi. Hal ini tidak terlepas karena minyak kelapa memiliki efek anti bakteri dan anti jamur. Namun, perlu digarisbawahi kalau penelitian ini dilakukan pada kondisi yang ideal. 

"Yang saya maksud dengan kondisi ideal adalah lingkungan yang terkendali dengan baik. Bakteri atau jamur yang digunakan ditumbuhkan di tempat yang terbaik, suhu terbaik dan kelembaban udara yang sesuai. Minyak kelapa yang digunakan pun didapatkan dari proses yang steril dan telah dijamin bebas bakteri, jamur dan makhluk hidup mikroskopis lainnya," tulis dr. Taneya.

Sehingga, dr. Taneya tidak merekomendasikan penggunaan minyak kelapa untuk pengobatan apapun apalagi dengan cara pengolesan langsung.

Selain itu, Alyssa Dweck seorang ginekolog di New York juga membenarkan bahwa minyak kelapa sering kali dipilih sebagai pelumas alami favorit kaum perempuan.

Alasannya, tidak terlepas karena wangi yang ditimbulkan dan memberikan efek yang menenangkan. Tak hanya itu, minyak kelapa juga cukup mudah diaplikasikan ke dalam vagina. Namun Dweck juga mengingatkan agar Anda berhati-hati karena minyak kelapa dapat memecah permukaan kondom sehingga efek perlindungan menjadi tidak maksimal.

Cara menggunakan minyak kelapa untuk vagina

Bila ingin tetap mencobanya, perhatikan apakah Anda memiliki alergi atau kepekaan terhadap kelapa atau minyak kelapa, sehingga perlu mengindari terlebih lagi menggunakannya sebagai pelumas alami.

Sangat disarankan, sebelum menggunakan minyak kelapa, ada baiknya melakukan tes tempel terlebih dahulu,  yaitu dengan menggosokkan sedikit minyak kelapa pada kulit bagian dalam lengan dan tunggu selama 24 jam untuk melihat apakah ada reaksi yang ditimbulkan atau tidak.

Hentikan penggunaan minyak kelapa pada kulit atau sebagai pelumas pribadi jika menyebabkan:

  • gatal
  • pembengkakan
  • iritasi atau ketidaknyamanan

Untuk menggunakan minyak kelapa sebagai pelumas alami, oleskan di sekitar lubang vagina dan pada vulva. Juga oleskan minyak ke benda apa pun yang akan memasuki vagina, seperti penis, jari, atau mainan seks.

Efek samping minyak kelapa untuk pelumas alami

Efek yang mungkin muncul yaitu berpengaruh pada kontrasepsi (kondom) dan konsepsi (perencanaan kehamilan). Pelumas berbasis minyak dapat melemahkan atau merusak kondom.

Sehingga berisiko terkena infeksi menular seksual. Kerusakan ini juga meningkatkan risiko kehamilan jika Anda menggunakan kondom sebagai alat kontrasepsi utama.

Minyak kelapa juga bukan yang terbaik untuk perjalanan sperma menuju saluran ovarium. Jika Anda dan pasangan sedang program hamil, Anda perlu mencari cara lain untuk mengatasi vagina kering.

Berikut adalah bahaya penggunaan minyak kelapa langsung yang mungkin terjadi :

  • alergi minyak kelapa
  • iritasi kulit
  • infeksi bakteri atau jamur lain dari yang dibawa minyak kelapa

Untuk menghindarinya, dan menjaga vagina tetap sehat, dr. Taneya menyarankan untuk melakukan hal berikut:

  • menjaga kebersihan kemaluan
  • rajin mengganti celana dalam dan tidak menggunakan pakaina bawahan yang ketat
  • membersihkan kemaluan dengan benar, yaitu dari depan ke belakang
  • berobat ke dokter, jika keluhan tidak membaik atau semakin parah 

Semoga informasi ini bermanfaat!

Referensi: Medical News Today, Healthline, Alodokter

Baca juga: 

id.theasianparent.com/kondisi-vagina-setelah-melahirkan/?utm_medium=web&utm_source=search&utm_campaign=elastic