Tantrum adalah Hal Biasa
Menghadapi anak yang sedang tantrum di tengah keramaian pasti membuat kita serba salah. Sikap apa yang harus kita ambil, memarahi si anak ataukah memberinya pelukan?
Tantrum merupakan cetusan emosi anak ketika merasa tidak terpenuhinya keinginan atau permintaannya. Ekspresi marah ini bisa muncul dalam bentuk tendangan, teriakan, pukulan, membentur-benturkan kepala ke tembok, atau dalam bentuk gelengan kepala yang terus menerus disertai suara yang mengganggu.
Menurut R.J Fetsch dan B.Jacobson dari Colorado State University Extention yang mengatakan bahwa tantrum biasanya terjadi pada usia 2 sampai 3 tahun ketika anak-anak belum mampu membentuk kesadaran diri sendiri.
Namun sekalipun balita belum memahami kata “aku” dan “keinginan dirinya”, mereka sangat tahu bagaimana cara memenuhi keinginannya. Dan tantrum seringkali merupakan salah satu ekspresi yang dipilih anak untuk memuaskan keinginannya.
Salah satu cara yang paling efektif untuk menghentikan tantrum pada anak adalah dengan memberinya pelukan. Mengapa pelukan?
Mengapa Pelukan?
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan University of Carolina Amerika Serikat, pelukan pada anak-anak mampu meningkatkan kecerdasan otak, juga merangsang keluarnya hormon oxytocin pada anak yang mampu memberikan perasaan tenang, serta mengurangi racun dari zat derifat glutamat yang berbahaya di otak.
Tantrum pada anak akan memicu keluarnya zat derifat glutamat yang berdampak pada penyempitan otak anak sehingga mengakibatkan gangguan pada fungsi inteligensi yang berujung pada gangguan prilaku dan mental anak.
Melly Puspita Sari, Psi, psikolog dalam bukunya The Miracle of Hug, mengatakan, “Pelukan yang penuh kelembutan juga merupakan salah satu cara untuk membantu menyelesaikan masalah, terutama pada anak yang berperilaku unik.”
Beliau menyarankan para orangtua untuk memberikan pelukan minimal 8 kali sehari untuk memberikan energi positif sehingga anak bisa beraktivitas dan mengoptimalkan potensi yang dimilikinya.
Sementara itu menurut Edward R.Christopher.Ph.D, psikolog klinis dari Children’s Mercy Hospital and Clinics di Kansas City, AS, “Pelukan lebih efektif dari pujian atau ucapan sayang karena membuat anak merasa dicintai dan dihargai, bukan karena mereka telah melakukan sesuatu tapi karena dirinya diterima apa adanya.”
Sekalipun demikian, Bunda, memberikan pelukan pada anak yang tengah tantrum tidak serta merta berhasil. Anak yang sedang marah tidak otomatis menghentikan tangisan dan pukulannya ketika kita memeluknya.
Semakin besar energi dan ego anak akan semakin besar pula tenaga yang kesabaran yang kita perlukan untuk menghadapi anak. Namun demikian, percayalah Bunda, pelukan lembut yang anda berikan akan mengurangi kemarahan dan mengobati rasa frustasinya. Lambat-laun anak akan menghentikan tangisannya.
Manfaat lain dari pelukan yang Anda berikan adalah :
- Mengurangi depresi dan meningkatkan kekebalan tubuh.
- Meningkatkan hemoglobin atau sel darah merah yang berfungsi mengangkut oksigen ke jantung dan otak, yang berdampak pada meningkatnya kesehatan tubuh.
- Membangun konsep diri yang positif
- Mengatasi rasa takut.
- Megurangi emosi negatif seperti kesepian, rasa cemas dan frustasi
- Memberikan tenaga/energi tambahan pada anak.
Beberapa hal yang harus kita lakukan agar pelukan yang kita berikan memberi dampak luarbiasa pada buah hati :
- Singkirkan hal-hal yang menggangu pikiran, sebab pelukan yang disertai pikiran yang penuh dan sumpek akan mengurangi energi dan kehangatan yang anda berikan pada si kecil.
- Singkirkan tangan Anda dari berbagai benda yang akan menghalangi kebebasan jari-jemari Anda membelai dan menyentuh buah hati Anda.
Tip dari Andrea Weiner, Ed.D., dalam bukunya More Than Saying I Love You : 4 Powerful Steps That Help Children Love Themselves, bisa Anda praktekan, untuk memberikan pelukan terbaik bagi buah hati Anda :
“Berlututlah atau menunduk hingga Anda dan si kecil sama tinggi. Kemudian dekap ia dengan kedua tangan Anda menyelimuti seluruh tubuhnya hingga dadanya menyentuh dada Anda dan lakukan setidaknya selama 3 detik.Ini akan menyimbolkan kedekatan atau bentuk ungkapan heart to heart yang tak terlupakan.”
Selamat mencoba, parents….
Baca juga artikel menarik lainnya:
si Kecil Tantrum? Jangan Mau Kalah!
Berbagai Alternatif Kata “Jangan”