Pernahkah Anda membayangkan seorang ibu yang rela melakukan pelecehan seksual terhadap anak kandungnya sendiri?
Padahal, idealnya seorang Ibu adalah tempat pertama yang memberikan keamanan dan perlindungan bagi anak-anaknya. Orang pertama juga yang akan merasa terluka jika terjadi sesuatu yang buruk pada anaknya.
Namun hal ini tidak berlaku pada seorang ibu yang berada di Lapu-lapu, Philippines. Balita berusia 3 tahun baru saja diselamatkan karena ibunya melakukan pelecehan seksual terhadap anak sendiri.
Korban diketahui sebagai anak terakhir yang diselamatkan dari tangan ibunya. Sang ibu mengaku telah melakukan pelecehan seksual terhadap anak sendiri untuk dijadikan objek video porno hanya demi imbalan uang.
Korban pelecehan seksual terhadap anak berhasil diselamatkan
Anak laki-laki ini menjadi korban Eksploitasi Seksual Anak-Anak Online (OSEC) berhasil diselamatkan lewat operasi jebakan yang dilakukan akhir Februari lalu. Keterangan ini dilaporkan organisasi non-pemerintah International Justice Mission (IJM).
Tersangka, ibu alias pelaku kejahatan ini merupakan tersangka pelaku perdagangan anak yang ditangkap lewat operasi jebakan yang telah direncanakan dengan matang.
Korban pelecehan seksual terhadap anak ini sekarang berada di bawah pengawasan perlindungan Departemen Kesejahteraan dan Pembangunan Pusat Visayas (DSWD-7).
Pihak kepolisian telah mendapatkan bukti sebuah smartphone dan bukti transfer uang atas nama kepemilikan ibu dari korban.
Hal ini sesuai dengan pelaksanaan surat perintah penggeledahan yang dikeluarkan oleh Hakim Ramon Daomilas Jr. dari Pengadilan Daerah Pengadilan Tinggi yang ditetapkan pengadilan Cybercrime.
Baca juga : Tanda Kekerasan Seksual Pada Anak
Pengacara John Tanagho, sekaligus Direktur lapangan lapangan IJM Cebu, mengatakan operasi tersebut berlangsung dua hari, di dua lokasi, Biliran dan Tacloban. Operasi ini berhasil menyelamatkan 13 korban dan menangkap tiga tersangka.
“Peristiwa ini bisa menjadi pengingat bahwa ada kemajuan dalam perang melawan OSEC dalam rangka penegakan hukum untuk menyelamatkan dan melindungi anak-anak di Filipina yang mengalami trauma,” kata Tanagho.
IJM mengatakan tersangka pun telah menggambarkan bagaimana dirinya menyiksa anaknya sendiri menjadi korban pelecehan seksual hanya demi mendapatkan imbalan uang.
operasi penangkapan tersangka
“Sebelumnya, tersangka bahkan sudah mengirimkan video seksual anak-anak yang masih sangat belia. Dalam videp terlihat korban terpaksa melakukan tindakan seksual seperti keinginan tersangka,” kata IJM dalam keterangan resminya.
Tidak hanya itu, pihak kepolisian juga memercayai bahwa sebenarnya masih banyak korban lain. Termasuk seorang gadis berusia lima tahun, yang terekam dalam satu satu video porno.
IJM mengatakan, polisi menangkap tersangka karena melakukan pelecehan seksual terhadap anak laki-laki yang dilakukan di rumahnya di Kota Lapu-Lapu.
Terbongkarnya kasus ini berhasil dilakukan lewat Operasi OSEC dan upaya kolaboratif berbagai pihak.
Mulai dari Unit Lapangan Visayas Polisi Wanita Filipina dan Pusat Perburuan Visayas (WCPC) Visayas Field, WCPC dan SWAT, Kelompok Anti-Cybercrime Regional, Departemen Kesejahteraan Sosial dan Pembangunan di Visayas Tengah (DSWD-7) dan IJM.
Saat ini Polisi telah mengajukan tuntutan pelanggaran pidana agar pelaku bisa dihukum secara setimpal.
IJM memberikan keterangan korban OSEC nantinya akan akan ‘dikembalikan’ ke masyarakat. Namun sebelumnya akan dipastikan lebih dulu bahwa rumah mereka sudah menjadi tempat aman bagi anak dan mereka tidak akan lagi dieksploitasi secara seksual oleh orangtua atau saudaranya sendiri.
Sumber : newsinfo.inquirer.net
Baca juga :
Pelecehan Seksual Murid TK di Bogor; Pihak Sekolah masih mempekerjakan tersangka
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.