Kasus pelecehan pada anak kembali terjadi, kali ini di Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, dan pelakunya merupakan seorang PNS di Kementerian Agama setempat. Pelaku telah mencabuli anak tirinya berulang kali selama 6 tahun, sejak anak tersebut masih SMP, dan sekarang sudah bersekolah di SMA.
Kasus ini terungkap pada 1 Agustus lalu, saat pelaku berinisial ARS sedang melakukan aksi bejatnya dan dipergoki oleh seorang anggota keluarga. ARS segera dilaporkan ke polisi atas perbuatannya melakukan pelecehan pada anak tiri.
Di depan polisi, korban yang merupakan siswa kelas 3 SMA mengaku dia takut untuk melapor, karena setiapkali ARS mencabuli dirinya, pelaku mengancam akan membunuhnya jika tidak dilayani.
Oleh karena itulah korban terpaksa menuruti kemauan bejat sang ayah tiri yang menjadi tulang punggung keluarga. Dan pelaku selalu mengulangi perbuatan bejatnya selama 6 tahun terakhir, sejak korban masih duduk di bangku SMP.
Sementara itu, setelah diinterogasi oleh polisi, ARS mengakui perbuatannya dengan alasan khilaf. Dia diancam hukuman penjara selama 7 tahun akibat melakukan pelecehan pada anak tirinya.
Artikel terkait: 3 Tanda kekerasan seksual pada anak yang wajib Parents tahu
Waspada tanda-tanda pelecehan pada anak
Anak yang menjadi korban pelecehan biasanya akan terlihat perubahan di perilakunya, dari periang menjadi pendiam, dan sebagainya. Orangtua harus jeli melihat tanda-tanda ini, jangan sampai anak dibiarkan menjadi korban pelecehan hingga bertahun-tahun lamanya.
1. Perubahan perilaku
Hal yang paling mudah dilihat bila anak jadi korban pelecehan adalah perubahan perilaku. Bila sebelumnya dia anak yang sangat ceria dan ramah, namun berubah menjadi kikuk dan sering menangis. Dia juga akan selalu terlihat ketakutan, terutama bila berhadapan dengan pelaku.
2. Menjauhi pelaku
Bila pelaku kekerasan seksual pada anak adalah orang yang tinggal serumah atau di sekitar rumah korban, si anak pasti akan terlihat menghindar jika melihat pelaku. Atau bila dipaksa berhadapan dengannya, korban akan terlihat canggung dan takut-takut.
3. Masalah di organ genital
Korban pelecehan seksual pada anak rawan mengalami infeksi menular seksual, atau memar di bagian genital akibat pemaksaan hubungan seksual. Bila Parents melihat anak kesakitan di organ vitalnya, waspadalah. Segera bawa dia ke dokter untuk memastikan apakah dia menjadi korban pelecehan atau tidak.
4. Anak bermasalah di sekolah
Korban pelecehan akan mengalami gangguan mental, sehingga berdampak pada konsentrasi belajarnya. Prestasi menurun secara drastis, menarik diri dari pergaulan, dan lebih sering menyendiri. Atau malah bersikap agresif dan sering berkelahi, padahal sebelumnya dia tidak pernah membuat masalah.
Dampak pelecehan pada anak
Dalam laman South Eastern CASA yang menangani pusat kekerasan seksual dan kekerasan keluarga, dampak psikologis yang dapat ditimbulkan akibat pelecehan seksual pada anak, di antaranya yaitu:
1. Merasa takut
Pelaku dapat memaksa anak untuk menjaga rahasia dan mengatakan bahwa jika anak melaporkan maka sesuatu yang buruk akan terjadi biasanya seperti ancaman maupun suapan sehingga anak takut untuk menceritakan karena takut dihukum ataupun ditinggalkan.
2. Menjadi tidak berdaya
Anak-anak dalam kondisi ini sering merasa bahwa mereka tidak memiliki kontrol atas diri mereka sendiri. Mereka merasa tidak memiliki pilihan yang tersedia untuk mereka pilih.
3. Merasa malu dan bersalah
Anak cenderung menyalahkan dirinya sendiri bukan orang lain. Perbuatan pelaku membuat anak merasa bahwa perbuatan pelecehan itu adalah kesalahannya.
4. Menutup diri
Korban merasa berbeda dari anak-anak lain dan juga menutup diri dari keluarga dan saudaranya.
5. Merasa dikhianati
Anak merasa dikhianati karena mereka bergantung dengan orang dewasa yang mereka cintai dan percayai dalam perlindungan dan pemeliharaan. Anak juga merasa telah dikhianati orang tua yang telah gagal untuk melindungi mereka.
6. Marah
Perasaan terkuat yang dimiliki oleh kebanyakan anak yang mengalami pelecehan seksual terhadap pelaku dan juga orang lain yang mereka anggap gagal untuk melindungi mereka.
7. Sedih
Anak-anak merasa sedih karena telah kehilangan, terutama bila pelaku tersebut adalah orang yang dicintai dan dipercaya oleh anak.
***
Semoga anak-anak kita terhindar dari para predator seksual.
Sumber: Kompas, Okezone
Baca juga:
Menjijikkan! Balita usia 3 tahun mengalami pelecehan seksual oleh pamannya sendiri