Menjadi korban bully, bocah pedagang jalangkote di Sulawesi Selatan alami luka

Setelah viral di media sosial, pelaku bullying kepada bocah penjual jalangkote akhirnya ditangkap oleh pihak berwajib.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Baru-baru ini, video yang merekam kasus perundungan atau bullying kembali tersebar di media sosial. Seorang bocah penjual jajanan jalangkote di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, mendapat kekerasan dari beberapa pemuda di jalanan. Setelah video viral, pelaku bullying penjual jalangkote tersebut pun akhirnya ditangkap pihak berwajib.

Artikel terkait: 4 Tahun lakukan pelecehan seksual dan menyekap, pedofil anak berhasil ditangkap

Lakukan kekerasan di jalanan, pelaku bullying penjual jalangkote ditangkap

Salah satu pelaku bullying yang ditangkap | Foto: Dokumentasi Polres Pangkep via Kumparan

Korban perundungan adalah RZ, remaja berusia 12 tahun yang kesehariannya berjualan jajanan makanan bernama jalangkote. Dia kerap pergi jualan menggunakan sepeda.

Beberapa waktu lalu, RZ didorong oleh sekelompok pemuda saat sedang istirahat setelah bersepeda hingga ia terpelanting ke lapangan rumput. Tidak sampai di sana, sang korban pun kembali mendapat perlakukan tidak pantas. Bahkan salah satu pemuda tidak segan memukuli RZ.

Peristiwa perundungan tersebut terjadi di jalan sebelah utara Lapangan Bonto-bonto, Kecamatan Ma’rang pada Minggu (17/5) sore.

Kapolsek Ma’rang Iptu Sofyanto pun menjelaskan hal ini. Ia memaparkan, pihaknya langsung menelisik kasus ini setelah video viral di media sosial. Berdasarkan penelusuran, pelaku perundungan yang berjumlah 8 orang tersebut berhasil ditangkap pihak berwajib.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Telah diamankan delapan orang pemuda yang mem-bully hingga memukul bocah penjual jalangkote yang videonya viral di media sosial, salah satu pelakunya yang melakukan pemukulan adalah Firdauz (26),” ungkap Sofyanto seperti yang dilansir dari laman Kompas.

Pelaku bullying jalangkote ditangkap, sementara korban mengalami luka-luka

Kekerasan fisik yang dilakukan para pelaku perundungan membuat korban mendapatkan luka di beberapa bagian tubuhnya. Salah satunya, korban alami lecet di lengan kiri.

“Iya, korban alami luka lecet pada lengan kiri. Kami sudah meminta keterangan korban juga untuk mengamankan delapan orang pelaku,” kata Sofyanto.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sofyanto juga menjelaskan, kasus ini sudah diserahkan ke Polres Pangkep untuk dilakukan proses hukum lebih lanjut.

Perundungan sudah dilakukan beberapa kali

Setelah diselidiki lebih lanjut, kejadian perundungan kepada penjual jalangkote tersebut sudah dilakukan lebih dari sekali. Hal ini dijelaskan oleh Kapolres Pangkep AKBP Ibrahim Aji.

Ia memaparkan, video yang tersebar terdiri dari dua rekaman perundungan yang berbeda. Pada cuplikan pertama, RZ terlihat didorong dan dipukuli oleh beberapa pemuda hingga tersungkur ke jalanan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sedangkan pada cuplikan video kedua, perundungan terjadi di titik atau tempat berbeda. RZ tampak sedang mengayuh sepeda sambil membawa dagangan, tapi tiba-tiba saja ia dicegah dan didorong oleh para pemuda tersebut hingga ia terpelanting ke lapangan rumput.

Tidak hanya tempat kejadian, pelaku perundungan juga disebut berbeda oleh pihak berwajib.

“Kejadian bullying pisah-pisah semua dalam video itu. Iya, benar. Beda itu antara pelaku yang ada di video korban sedang naik sepeda,” ungkap Ibrahim seperti yang dikutip dari laman Detik News.

Motif perundungan belum diketahui pasti. Namun, pihak kepolisian menjelaskan bahwa mereka akan terus melakukan pemeriksaan terkait hal ini.

“Tadi malam masih diperiksa semua. Nanti kita lihat lagi apa hasil pemeriksaan dari penyidik terkait kasus ini,” pungkasnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Viral video guru memukul siswa di kelas, ini dampak kekerasan pada anak!

Mencegah agar anak tidak menjadi korban dan pelaku bullying

Dari kasus ini, kita bisa lebih paham bahwa perundungan tidak hanya terjadi di lingkungan sekolah, tapi bisa di mana saja. Oleh karena itu, sebagai orangtua kita perlu melakukan upaya pencegahan agar anak tidak menjadi korban apalagi yang melakukan perundungan kepada orang lain.

Berikut kami rangkum beberapa upaya pencegahan agar anak terhindar menjadi korban perundungan, yakni:

  • Ajarkan anak untuk lebih percaya diri dan peka terhadap lingkungan.
  • Selalu berikan anak kesempatan untuk bersosialisasi dan dapat membentuk grup pertemanan. Pasalnya, anak yang penyendiri cenderung lebih rentan menjadi korban.
  • Tidak ada salahnya membekali si kecil pengetahuan bela diri agar kelak ia bisa melindungi dirinya dari perundungan, termasuk bullying yang menggunakan kekerasan fisik.
  • Berikan ia dukungan penuh. Katakan padanya bahwa ia beharga sehingga tidak ada salahnya untuk membela diri dan berkata tidak ketika ada seseorang yang menindasnya.

Sementara itu, berikut merupakan tindakan preventif agar anak tidak menjadi pelaku perundungan, di antaranya:

  • Ajarkan anak mengenai konsep empati dan menghargai orang lain.
  • Berikan pemahaman bahwa kekerasan bukanlah hal yang baik dilakukan.
  • Ajarkan anak untuk mengontrol emosi.
  • Didik ia dengan kasih sayang dan hindari kekerasan. Pasalnya, anak cenderung meniru perilaku dari kedua orangtuanya.

Artikel terkait: Menghadapi bullying di media sosial anak, Nola B3: “Anaknya dulu yang aku kuatin”

Siapa saja bisa menjadi korban maupun pelaku perundung yang juga dapat terjadi di mana saja. Oleh karena itu, orangtua perlu melakukan upaya pencegahan sedini mungkin agar kelak anak tidak menjadi keduanya.

Semoga kasus perundungan seperti ini tidak terjadi lagi, ya, Parents!

***

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
Referensi: Detik News, Kompas

Baca juga:

Anaknya di-bully, ayah murka dan kasih pelajaran ke bocah 10 tahun hingga patah tulang