Sah dan wajar saja bila seseorang memiliki gairah seks yang kuat. Artinya seseorang tersebut sehat secara fisik dan psikis. Namun bisa menjadi masalah atau dikatakan menyimpang apabila gairah seks itu tidak bisa dikendalikan. Bukan tidak mungkin pula seorang pecandu seks ini akan melakukan perilaku menyimpang lainnya.
Seorang pecandu seks biasanya akan sulit mengontrol pikiran seks, kebutuhan dan dorongan seks. Akibatnya bisa mempengaruhi banyak hal, seperti masalah kesehatan mental, relasi dengan pasangan dan kualitas hidupnya menurun. Kecanduan seks juga dapat merusak hubungan suami istri. apalagi bila suami seorang pecandu seks mulai berselingkuh, atau sampai masuk lingkaran prostitusi. Ketika seorang pecandu seks sudah terjebak dalam pola ini, biasanya ada perilaku yang membuat istri atau pasangannya mulai merasa nggak nyaman, salah satunya perilaku berbohong.
Untuk menyembunyikan kecanduan seks dan masalah lainnya, mereka mulai berbohong kepada istrinya, dan menutup-nutupi perilakunya itu karena ada perasaan malu.
Berikut ini 3 pola kebohongan para pecandu seks yang biasanya mereka gunakan untuk membodohi istrinya.
3 Pola Kebohongan Pecandu Seks pada Istrinya
1. Denial
Untuk menyembunyikan perilaku kecanduan seks, mereka mulai berbohong kepada pasangannya. Jelas saja ini akan merusak hubungan pernikahan karena perilaku menyimpangnya akan berdampak negatif pada hubungan.
Salah satu perilaku bila pecandu seks sudah ketahuan adalah denial atau sikap penolakan. Bila pasangannya sudah memiliki bukti, mekanisme pertahanan pertama adalah denial, dan membuat diri mereka terlihat tidak bersalah. Dia tidak mampu membuat keputusan rasional tentang perilakunya. Rasa malu yang mereka rasakan akan membuat mereka tidak mengakui kesalahannya.
Lalu bagaimana Parents tahu kalau mereka berbohong? Biasanya mereka tidak akan bisa menatap mata, memalingkan muka, ke atas, ke bawah atau menutup matanya. Dia juga terus menyentuh wajahnya saat berbicara, seperti menyentuh hidung, menggosok mata dsb. Atau benar-benar tidak menjawab omongan pasangannya sama sekali.
Artikel terkait: Rutin Berhubungan Seks Bikin Kulit Semakin Glowing, Ini Faktanya!
2. Gaslighting
Setelah denial, yang kedua adalah gaslighting. Memanipulasi secara psikologis bisa membuat pasangan gila dan merasa disalahkan atas perilaku kecanduan seks mereka. Biasanya mereka bisa memanipulasi kebohongan dengan cerdik sehingga pasangannya akan percaya. Bagaimana mengetahui perilaku gaslighting?
- Suara menjadi sangat keras atau hampir maniak
- Bukannya tenang, mereka akan marah saat menyangkal sesuatu
- Menambahkan lebih banyak detail kebohongan agar terlihat lebih realistis
3. Membohongi dirinya sendiri
Kebohongan yang paling sulit untuk dipahami adalah kebohongan yang menjadi kebiasaan. Pecandu seks yang sudah lama menyimpan rahasia ini akan mulai terbiasa untuk membohongi dirinya sendiri. Dia sudah berbohong tentang apapun dan segalanya tanpa alasan yang jelas sehingga dia akan percaya dengan kebohongan yang dikatakan pada dirinya sendiri.
Dia mungkin tidak bisa memisahkan kehidupan pernikahannya dari kebohongan dan sering menggabungkan fakta. Jika perilaku ketiga ini terjadi, bersabarlah jika ingin sembuh dengan terapi, karena ini akan memakan waktu lebih lama.
Artikel terkait: Ingin Gairah Seks Meningkat? 11 Variasi Posisi Misionaris Ini Perlu Dicoba!
Bagaimana bertahan dengan suami atau pasangan pecandu seks
Tentu saja banyak istri dari pecandu seks lebih memilih untuk mengakhiri pernikahan daripada menempatkan diri mereka melalui ini. Apalagi mungkin proses penyembuhannya ada sangat lama dan cukup berat menghadapi pasang surut pemulihannya. Tetapi beberapa pasangan akan tetap berkomitmen untuk pulih dari perselingkuhan jika pasangan yang kecanduan seks ini memang tulus dan berkomitmen ingin sembuh.
Mengutip dari Psychology Today, berikut ini langkah yang bisa dilakukan bila pasangan suami istri memilih untuk tetap berkomitmen.
1. Fokus pada penyembuhan Anda sendiri
Bukan salah seorang istri bila suaminya mulai kecanduan seks, jadi jangan sekali-kali menyalahkan diri sendiri. Sebaiknya fokus pada diri sendiri dan carilah dukungan sosial.
2. Menahan diri dari aktivitas seksual sampai kembali percaya pada suami
Sebaiknya jangan melakukan hubungan intim dulu sampai Parents kembali percaya pada suami. Bagian dari pemulihan dari kecanduan seks adalah mengganti perilaku adiktif dengan alternatif yang lebih konstruktif. Artinya, hubungan intim yang dilakukan untuk memperbaiki hubungan intim yang sudah mungkin sudah rusak. Bukan sekedar memuaskan nafsu saja.
Melakukan seks yang aman dengan pasangan pecandu seks perlu dilakukan, karena dikhawatirkan mereka bisa menularkan penyakit menular seksual (PMS) kepada istri mereka. Sampai sang istri siap untuk melakukan seks, mereka bisa melakukan alternatif pengobatan lainnya seperti meditasi, olahraga, menghubungi psikolog atau psikiater, dan sebagainya.
3. Suami harus bersedia menunggu istri untuk berkomitmen lagi
Suami tidak berhak untuk memaksa istrinya memaafkan kesalahannya. Dan hanya waktu yang bisa membuktikan apakah suami bisa mempertahankan komitmennya untuk menghilangkan kecanduannya.
***
Itulah beberapa informasi mengenai pola kebohongan seorang pecandu seksual. Semoga informasi ini bermanfaat.
Baca juga
Fantasi Seks Ternyata Mencerminkan Kepribadian Seseorang, Anda yang Mana?
5 Tips Melakukan Seks Romantis yang Perlu Anda Coba
Suami Istri Wajib Tahu! Ini Durasi Hubungan Seks yang Normal
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.