Seorang dokter di Medan meninggal dunia setelah terinfeksi virus corona!

Penyebaran virus corona tak pandang profesi, kali ini seorang dokter di Medan, Sumetara Utara, meninggal dunia setelah positif terinfeksi Covid-19.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Seorang pasien corona di Medan harus meregang nyawa pada Selasa (17/03). Sebelumnya, pasien sempat berstatus dalam pengawasan (PDP) di RSUP Haji Adam Malik, Medan.

Diketahui pasien dengan kode PDP 01 ini meninggal sekitar pukul 20.45 WIB. Hal itu informasi yang disampaikan Rosario Dorothy Simanjuntak selaku Kassubag Humas Rumah RSUP Haji Adam Malik.

"Iya. Update data pasien terkait Covid-19, 10 PDP yang dirawat dan 1 PDP positif (corona) meninggal dunia," ujar Rosario dikutip dari laman Kompas.com.

Sementara itu, kabar ini juga dibenarkan langsung oleh Humas Provinsi Sumatera Utara. Pihaknya menyampaikan melalui konferensi yang disiarkan dari laman YouTube akun Humas Sumut, Rabu (18/03).

Artikel terkait : Sering tak terdeteksi, ini gejala Corona hari ke-1 sampai ke-17, wajib tahu!

Pasien corona di Medan yang meninggal berprofesi sebagai dokter

Berdasarkan keterangan dari Kepala Percepatan Penanganan Covid-19 Sumatera Utara (Sumut) Riadil Akhir Lubis, pasien positif corona yang meninggal Selasa malam lalu merupakan seorang dokter. Memiliki inisial nama UMT.

"Kita prihatin kemarin tanggal 17 Maret, 1 PDP meninggal dunia. Kawan-kawan sudah tahu namanya UMT, dokter UMT, kita singkat ya. Saat meninggal posisinya PDP," ujar Riadhil saat siaran langsung di YouTube Humas Sumut.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Baru kembali dari Yerusalem dan Italia

Riadil menambahkan, pasien positif corona di Medan dengan PDP 01 ini memang memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri bersama rekan-rekannya, yakni ke Yerusalem dan Italia. Kemudian, pasien masuk ke rumah sakit sekitar pekan lalu.

Kepala Dinas Kesehatan Sumut, dr. Alwi Mujahit Hasibuan juga membenarkan bahwa pasien tersebut memiliki jejak perjalanan keluar negeri sebelum dirawat di RSUP Haji Adam Malik. Namun, Alwi belum mengetahui persis kemana saja pasien dan rombongannya melakukan perjalanan selama luar negeri.

“Saya belum begitu tahu persis. Sepengetahuan saya, mereka pulang dari Yerusalem lalu singgah ke Italia. Ada satu grup sedang kita telusuri,” ungkapnya.

Pasien Corona di Medan : Kasus Covid-19 di Sumatera Utara

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Mengutip dar laman CNN Indonesia, sejak Rabu (18/03), RSUP Haji Adam Malik Medan kembali mengisolasi dua pasien dalam pengawasan (PDP) karena diduga terpapar Covid-19. Total saat ini ada 10 orang PDP dirawat di ruang isolasi rumah sakit milik Kemenkes tersebut.

"Ada dua orang PDP yang baru masuk," kata Rosario Dorothy Simanjuntak, Rabu (18/3).

Saat ini terdapat 11 ruangan yang tersedia untuk menampung kasus Covid-19 di RSUP Haji Adam Malik. Namun, 3 ruangan hanya ditujukan bagi perawatan khusus, misalnya ventilasi mekanik maupun ICU ventilator.

Sementara itu, tim PINERE (Penyakit Infeksi New Emerging dan Re-Emerging) RSUP Haji Adam Malik Medan, yakni dr. Ade Rahmaini SpP., menjelaskan jika rumah sakit ini kemungkinan akan merujuk pasien Covid-19 ke rumah sakit lain. Sebab, ruang isolasi di RSUP Haji Adam malik sudah penuh.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

"Jadi sudah full untuk ruang isolasi kita. Sehingga bila ada tambahan pasien PDP lagi maka akan dirujuk ke rumah sakit lain yang sudah ditetapkan sebagai pusat rujukan," katanya.

Artikel terkait : Cegah Covid-19, ini perbedaan social distancing, karantina diri, dan isolasi!

Penanganan Kasus Corona di Sumatera Utara

Sumber foto : Humas Sumut.

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi telah mengeluarkan surat edaran meliburkan sekolah demi cegah corona. Peraturan ini berlaku sejak 17 Maret 2020 hingga 3 April 2020.

Hal itu karena sudah ada 72 orang yang diperiksa terkait penyebaran virus corona di Sumut. Lalu, Edy juga menjamin pemeriksaan kasus corona di Sumut ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah Provinsi Sumut.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

"Semua biaya ditanggung oleh Pemprov, karena ini adalah darurat," pungkasnya, dikutip dari Detik.com.

Surat edaran Pemprov terkait corona mengimbau agar seluruh orangtua atau wali siswa dan tenaga pendidik serta tenaga kependidikan agar mengawasi siswa untuk mengurangi aktivitas di luar rumah. Serta, tidak bepergian jauh atau keluar kota dan menghindari kontak fisik dengan orang lain.

Meski demikian, bagi sekolah yang sedang menyelenggarakan Ujian Nasional, tetap melaksanankan ujian dengan menyediakan fasilitas cek suhu tubuh dan hand sanitizer. Serta, tetap mematuhi ketentuan-ketentuan daerah dalam protokol Covid-19.

Dalam surat edarannya, pemerintah Provinsi Sumatera Utara meminta tiap kabupaten dan kota di Sumut waspada terhadap penyebaran Covid-19.

"Untuk Bupati dan Walikota saya harapkan agar meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko penularan infeksi Corona Virus Disease (Covid-19) dengan melihat situasi dan kondisi di daerah wilayah kerja masing-masing," katanya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Semoga kasus corona atau Covid-19 ini bisa segera berakhir, ya.

Baca juga :

Penulis

febri