Infeksi virus Corona bisa terjadi pada siapa pun. Tak memandang usia dan status sosial. Baru-baru ini Pangeran Charles, putra tertua Ratu Elizabeth II baru saja dinyatakan positif Covid-19.
Calon pewaris takhta kerajaan ini diketahui terpapar virus yang berasal dari Wuhan, China. Kondisi ini diumumkan pihak kerajaan pada Rabu (25/03/2020).
Pangeran Charles menjalani karantina di Skotlandia
Terkait dengan kondisi yang dialaminya, pangeran yang berusia 71 tahun ini tengah menjalani masa karantina di Skotlandia.
Charles pun dinyatakan positif setelah selama satu minggu mengalami gejala dan diuji oleh NHS di Aberdeenshire. Hasil positif didapatkannya pada Selasa malam.
”Saat ini beliau berada dalam keadaan baik, dan bekerja dari rumah selama beberapa hari terakhir seperti biasanya,” ujar pihak Istana, dilansir dari CNN. Pangeran Charles diketahui mengalami kondisi Covid-19 setelah menunjukkan gejala yang ringan.
Namun, pihak istana Clarence belum sepenuhnya mengetahui penyebab suami Camilla tersebut bisa terinfeksi. Namun, karena tugas yang dilakukan, Pangeran Charles memang sempat melakukan perjalanan dan berjumpa ke berbagai tempat dan bertemu banyak orang.
Artikel Terkait : Sering tak terdeteksi, ini gejala Corona hari ke-1 sampai ke-17, wajib tahu!
Charles dan Acmilla sepakat mengikuti saran pemerintah untuk mengisolasi diri dengan menyertakan staf dalam jumlah yang tidak banyak. Diharapkan, ia bisa cepat pulih dan sembuh dari penyakit yang belum ditemukan vaksinnya ini.
Terkait dengan kondisinya sekarang, Pangeran Charles pun diketahui telah menghubungi kedua putranya, Pangeran William dan Pangeran Harry.
Sang istri negatif Corona
Setelah sang suami dinyatakan positif, Camilla pun ikut menjalani tes. Namun, hasil menunjukkan bahwa dirinya negatif virus Corona.
Walaupun demikian, atas saran dokter, sang istri, Duchess of Cornwall juga diikutsertakan dalam karantina mandiri di Skotlandia. Sejauh ini, Pangeran Charles merupakan orang pertama di monarki Eropa yang terinfeksi virus ini.
Belum lama ini bertemu Ratu Elizabeth II
Tak hanya dirinya yang menjadi sorotan saat dinyatakan positif Corona. Sang ibu, Ratu Elizabeth II pun dikhawatirkan akan mengalami penurunan atas kondisi kesehatannya.
Hal ini mengingat, Charles dan sang ibu sempat bertemu di Istana Buckingham, dua minggu sebelum dirinya dinyatakan positif. Ya, tepatnya pada 12 Maret 2020 lalu keduanya sempat bertemu dan bertatap muka.
Artikel Terkait : Status darurat corona diperpanjang hingga 29 Mei 2020, ini arahan pemerintah!
Kondisi Ratu Elizabeth II
Dilaporkan bahwa kondisi Ratu Elizabeth II kini berada dalam kondisi yang baik-baik saja. “Yang Mulia Ratu tetap dalam keadaan sehat. Ratu terakhir kali berjumpa Pangeran Charles sesaat, setelah penganugerahan pada 12 Maret pagi dan mengikuti semua anjuran mengenai kesehatannya,” tutur juru bicara kerajaan.
Namun, kebijakan pun diberlakukan untuk menyikapi kondisi pandemi ini. Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip sang suami telah dipindahkan. Pasangan suami istri tersebut diketahui pindah ke Kastil Windsor.
Kepindahannya tersebut diketahui berjalan satu minggu lebih cepat dari rencana. Keduanya diperkirakan menetap sementara hingga perayaan Paskah.
Saat pindah ke Windsor, Ratu Elizabeth II sempat mengeluarkan pernyataan mengenai pandemi yang tengah terjadi. Ia mengaku merasa prihatin atas kondisi dunia yang memasuki kondisi tak menanti seperti saat ini.
Sebagai petinggi kerajaan, dirinya memastikan bahwa ia dan keluarga akan ikut ambil bagian untuk menghentikan penyebaran wabah ini.
Kondisi Corona di Inggris
Sebelum Pangeran Charles dinyatakan positif Corona, pada pertengahan Maret puasa Monaco, Pangeran Albert II juga diumumkan positif Covid-19. Hingga kini, Inggris melaporkan sebanyak 8.077 infeksi virus, lalu 422 orang di antaranya meninggal dunia.
Melihat banyaknya korban berjatuhan, Perdana Menteri, yakni Boris Johnson mengumumkan sikap tegas untuk menanggulangi. Johnson meminta kepada publik untuk tidak ke luar rumah atau melakukan phsysical distancing.
Warga diperbolehkan ke luar rumah hanya untuk keperluan yang mendesak seperti membeli makanan maupun obat-obatan. Di sisi lain, ia juga tidak mengizinkan berbagai kunjungan, sekalipun teman maupun keluarga.
Baca Juga :
Pangeran Harry dan Meghan Markle mundur dari keluarga kerajaan Inggris, ada apa?