Sebuah studi perkembangan anak terbesar yang pernah ada akhirnya mengungkapkan rahasia untuk menjadi orang tua yang baik. Rahasia ini ternyata lebih mudah dan sederhana daripada yang Anda pikirkan. Apalagi, rahasia ini juga memungkinkan Anda memiliki anak-anak yang sukses di masa depan
Penelitian 70 tahun mengungkap rahasia membesarkan anak-anak yang sukses
Menjadi orang tua yang baik tentu menjadi impian setiap orang. Sayangnya hal itu cukup sulit untuk dilakukan karena tidak ada satu pun ilmu pasti yang dapat menjelaskannya.
Seperti apakah sosok orangtua yang baik itu? Bagaimana cara menjadi orangtua yang baik itu? Pertanyaan-pertanyaan itu mungkin pernah terlintas di benak Anda.
Namun kini Anda tak perlu lagi khawatir dan bertanya-tanya. Para ilmuwan di Inggris telah memulai sesuatu yang sangat besar sejak akhir Perang Dunia II, yakni studi Kohort.
Studi Kohort ini dilakukan karena para ilmuwan tertarik dengan kondisi para ibu di negara yang dilanda perang, sehingga para peneliti memutuskan untuk mensurvei setiap wanita yang melahirkan selama periode satu minggu pada tahun 1946. Hasilnya, sekitar 14.000 kuesioner dengan data terperinci tentang setiap aspek kelahiran di Inggris pada saat itu.
Kemudian satu generasi kemudian mereka lanjutkan lagi dan lagi. Mereka mensurvei sekitar 70.000 anak ketika mereka menjalani kehidupan selama rentang waktu 70 tahun.
Dalam survei tersebut mereka melihat keadaan kesehatan, pendidikan, dan pertumbuhan menyeluruh yang dialami oleh setiap anak. Anda bisa membayangkan bagaimana banyaknya data-data yang mereka hasilkan.
Untuk apakah semua data tersebut?
Itu adalah pertanyaan yang sangat besar dan berkelanjutan, tetapi penulis Helen Pearson memiliki beberapa kesimpulan kuat untuk dibagikan. Dalam TED Talk tahun lalu, dia menjelaskan apa yang dia pelajari sebagai seorang ilmuwan dan ibu dari pengalaman menulis bukunya, The Life Project, pada studi Kohort.
Artikel terkait: Anak 11 tahun jadi pengusaha sukses
Orang tua yang baik jadi kunci anak-anak yang sukses
Berdasarkan data yang terkumpul selama 70 tahun tersebut, Pearson melihat satu kesimpulan yang tidak mengejutkan dan paling menyedihkan.
“Seperti yang diperkirakan semua orang, anak-anak yang lahir dalam keluarga yang kurang beruntung, tumbuh rata-rata menjadi anak yang kurang beruntung dan kurang baik dalam standar apa pun.”
Namun tentu saja kita tidak bisa memilih siapa yang menjadi orangtua kita. Beberapa anak memang akan beruntung terlahir dari orangtua yang kaya dan berkecukupan. Namun beberapa anak lainnya tidak. Jadi hal itu tidak bisa dijadikan patokan.
Untungnya, studi Kohort juga mengungkapkan kesimpulan mendalam lainnya. Yakni “Masalah pengasuhan anak,” ujar Pearson.
Dengan membandingkan anak-anak yang lahir dalam keadaan dan masalah yang sama Para peneliti mulai mencari tahu tentang perilaku orangtua mana yang paling berdampak pada keberhasilan perkembangan anak-anak mereka.
Artikel terkait: 5 Hal yang Menjadi Penanda Bahwa Suami Anda Adalah Ayah yang Hebat
Menurut para peneliti, menjadi orang tua yang baik lebih sederhana dari pada yang dipikirkan oleh banyak orang. Meskipun para peneliti tidak dapat mengatakan dengan kepastian 100% bahwa intervensi ini dapat benar-benar memberikan hasil yang diinginkan.
Namun Pearson menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang bisa menjamin kehidupan anak lebih baik di masa depan, jika orangtua melakukannya selama masa pengasuhan.
Adapun beberapa hal yang perlu dilakukan orangtua ini adalah:
- Kebiasaan berbicara dan mendengarkan anak-anak Anda dengan seksama
- Menunjukkan dengan jelas harapan orangtua terhadap masa depan anak
- Bersikap hangat terhadap anak, terutama dalam memberi dukungan emosional
- Mengajarkan anak huruf dan angka sejak dini
- Membawa anak-anak liburan ataubertamasya bersama keluarga
- Membangun minat baca anak-anak dengan membacakan buku untuk mereka, dan mendorong kebiasaan membaca sebagai hobi
- Membuat jadwal tidur anak yang teratur dan memastikan anak mematuhi jadwal tersebut
Beberapa hal ini mungkin terlihat begitu sederhana, namun hal-hal inilah yang dipercaya para peneliti sebagai gaya pengasuhan yang mendasar dan esensial yang mungkin saja hilang dalam kehidupan modern saat ini.
Misalnya saja konsep waktu yang berkualitas. Saat ini, banyak orangtua yang begitu tertekan tentang konsep waktu yang berkualitas bersama anak-anaknya. Akibatnya, mereka justru cenderung menjadwalkan kegiatan yang tak terhitung jumlahnya dengan alasan untuk ‘meningkatkan bonding‘.
Artikel terkait: 5 Tanda ibu sukses mendidik anak, sudahkah Bunda melakukannya?
Padahal, sains menunjukan bahwa waktu berkualitas adalah ketika orangtua dapat benar-benar mendengarkan dan merespon anaknya, dan hal ini hanya bisa dicapai jika kebersamaan mereka tidak diburu waktu ataupun jadwal yang ketat.
Tentu saja hal ini tidak akan terjadi ketika orangtua justru menyusun jadwal yang padat sehingga baik anak maupun orangtua tak mampu menikmatinya dengan tenang.
Pearson sendiri mengakui bahwa dia sering sangat sibuk dengan pekerjaan sehingga hampir tidak punya waktu berbincang santai dengan ketiga putranya. Sejak menulis tentang studi Kohort, dia sekarang selalu menyisihkan 15 menit setiap malam untuk berbicara dengan anak-anaknya tentang hari-hari mereka.
Studi kohort ini menunjukan perilaku orangtua yang mungkin mudah dipahami tetapi sulit untuk dipertahankan dari hari ke hari. Dalam hal mengasuh anak, hal-hal kecil seperti ini sangatlah berarti.
Kini, Anda sudah tahu rahasia menjadi orang tua yang baik agar kehidupan masa depan anak menjadi lebih baik.
Semoga informasi ini bermanfaat.
Baca juga
Hasil Penelitian : 7 Perilaku Orangtua yang Membuat Anak Sukses