Menjadi orangtua bahagia, jangan lupa tingkatkan 4 hormon ini

Jangan lupa untuk melakukannya sehingga bisa menjadi orangtua yang lebih bahagia, ya!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Pernah mendengar hormon endorfin? Hormon ini dipercaya bisa menimbulkan perasaan jadi senang dan bahagia. Perasaan ini tentu saja perlu dirasakan, bukan? Terlebih bagi orangtua, karena biar bagaimana pun saya percaya bahwa orang tua bahagia tentu akan menghasilkan anak yang bahagia dan sehat.

Tidak percaya? Coba bayangkan, apa jadinya saat menghadapi anak namun perasaan kita sedang penuh dengan kekesalan? Kalut? Atau stres? Kondisi seperti ini tentu saja bisa membuat kita lebih mudah ‘meledak’.

Ujung-ujungnya anak pun berisiko menjadi ‘korban’. Tak hanya itu, jika orangtua tidak bisa mengontrol emosi dengan baik karena mudah marah dan kesal, perilaku ini tentu saja bisa ditiru si kecil. Bukankah anak merupakan fotokopi orangtua?

Oleh karena itulah mengapa kecerdasan mengontrol emosi perlu dipelajari terus menerus. Selain itu tentu saja mencari tahu caranya menjadi orang tua bahagia. 

Sudahkah menjadi orang tua bahagia?

Beberapa waktu lalu, saya mewakili theAsianparent Indonesia sempat mengikuti workshop bertema Grow Happy Parenting yang dilangsungkan Nestle LACTOGROW. Psikolog Elizabeth Santosa, M.Psi, Psi, SFP, ACC  mengingatkan bahwa pada umumnya orangtua sudah cukup memahami teori pentingnya mendukung anak agar tumbuh bahagia.

Nyatanya, cara mewujudkan kondisi agar anak tumbuh bahagia, termasuk mencari tahu apakah sebagai orangtua kita sudah merasa bahagia atau belum, masih menjadi tantangan besar. Psikolog anak dan keluarga ini pun mengingatkan bahwa sebenarnya ada beberapa cara yang bisa dilakukan. 

Salah satunya adalah dengan meningkatkan beberapa hormon yang bisa meningkatkan rasa bahagia, seperti hormon endorfin. Selain hormon endorfin, ternyata ada 3 hormon lainnya yang bisa membantu menjadi orang tua bahagia. 

Berikut 4 hormon yang bisa menambah rasa bahagia dan cara meningkatkannya:

1. Hormon endorfin

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sejak lahir, sebenarnya setiap manusia sudah memiliki hormon ini. Hormon endorfin juga sebenarnya mudah untuk kita terus produksi dan tingkatkan.

Seperti yang dikatakan Lizzie, hormon ini akan disekresi tubuh kita saat melakukan aktivitas fisik dengan rutin atau memanfaatkan aromaterapi. Selain itu, cara lain untuk meningkatkan hormon yang satu ini bisa lewat mengonsumsi cokelat atau minum kopi. 

Atau pernahkah Parents merasa begitu senang setelah bertemu dengan teman-teman dekat? Tertawa bersama mereka? Ya, nyatanya endorfin juga dapat ditingkatkan dengan tertawa lepas bersama teman-teman. 

Kekuatan hormon ini memang tidak bisa dianggap sepele, karena hormon ini bisa bertindak layaknya morfin, bahkan 200 kali lebih besar efeknya. Berkat hormon ini kita dapat merasakan perasaan senang dan nyaman dan penuh semangat.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

2. Hormon oksitosin

Selanjutnya adalah oksitosin, hormon yang dikenal sebagai hormon cinta. Lizzie memaparkan bahwa hormon ini memang perlu ditingkatkan terus menerus karena akan menimbulkan rasa bahagia dan tentu saja memiliki peran peran penting bagi tumbuh kembang anak.

Cara meningkatkannya bisa lewat pijatan tubuh. Seperti yang kita ketahui, memijat tubuh bisa membantu memperlancar peredaran darah, selain itu karena efek sentuhan kulit inilah tubuh akan memproduksi lebih banyak hormon oksitosin.

Jika ingin meningkatkan hormon yang satu ini, tak ada salahnya meminta bantuan pasangan untuk memijat tubuh Anda. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Selain itu, pernahkah Anda merasa tenang dan bahagia saat mendapat pelukan dari orang yang kita sayang? Seperti yang dikatakan Lizzy, salah satu cara untuk meningkatkan hormon ini adalah dengan berpelukan.

Berbagai penelitian mengatakan bahwa memperbanyak pelukan dan memberi waktu lebih untuk memeluk orang yang disayang mampu merangsang hormon oksitosin lebih banyak. 

Sebuah studi yang dilakukan pada 2014 juga mengatakan kalau anak dengan kadar hormon oksitosin tinggi cenderung memiliki keterampilan sosial lebih baik dibanding anak dengan kadar hormon oksitosin yang rendah.

3. Hormon dopamin

Hormon lain yang bisa memicu rasa bahagia adalah dopamin. Hormon dopamin ini merupakan kimiawi organik yang memiliki peran penting pada otak dan tubuh secara keseluruhan. Lizzie pun menjelaskan bahwa hormon inilah yang membawa pesan kimia penting di otak yang memiliki banyak fungsi, seperti memori dan bahkan mengatur gerakan tubuh.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sehingga saat dopamin dilepaskan dalam jumlah besar bisa menciptakan perasaan senang yang memotivasi untuk mengulang perilaku tertentu. Meskipun hormon ini sudah diatur dengan baik dalam sistem saraf, nyatanya ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kadar dopamin secara alami.

Misalnya lebih banyak mengonsumsi protein, karena dopamin secara alami diproduksi dari asam amino tirosin dan fenilalanin, yang keduanya dapat diperoleh dari makanan kaya protein.

Selain itu penuhi kebutuhan istirahat, karena ketika tubuh lelah karena kurang tidur bisa mengurangi sensitivitas dopamin di otak. Maka, tak mengherankan jika sedang mengantuk, rasanya lebih sulit mengontrol emosi karena mudah marah.

 4. Hormon setorin

Pernahkan Anda merasa bahagia setelah menolong atau membantu orang lain? Faktanya, menolong orang lain memang bisa memunculkan rasa bahagia dan hal ini juga dipengaruhi oleh hormon serotin. 

Menolong orang lain ternyata memang tidak hanya bermanfaat bagi orang yang kita tolong, tapi juga membantu diri sendiri. Berbagai penelitian juga menyebutkan bahwa gemar membantu orang lain bisa membuat menjadi orang tua bahagia dan sehat.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sedangkan, penelitian yang dilakukan di University of Buffalo, New York, Amerika Serikat, menunjukkan berbuat baik dan membantu orang lain bisa membuat orang panjang umur. Dari penelitian yang dilakukan pada 2012 lalu itu ditemukan hubungan antara menolong, tidak egois, dengan risiko kematian dini yang lebih rendah.

“Hormon ini akan keluar karena adanya sinar matahari dan ketika anak menolong teman atau saudaranya. Hormon ini juga memengaruhi saluran pencernaan anak,” ungkap Lizzie.

Jadi, kalau memang sedang merasa sedih, tak ada salahnya untuk melakukan beberapa cara untuk meningkatkan hormon bahagia ini, ya. Termasuk dengan ‘bertemu’ dengan cahaya matahari.   

Bagaimana Parents, sudah tahu kan, tips menjadi orang tua bahagia?  

 

Baca juga:

Inilah ciri anak Anda tidak bahagia, cek sekarang juga!