Nikita Mirzani operasi organ intim, benarkah bisa memberikan kepuasan seksual?

Kapan seorang perempuan perlu melakukan operasi organ intim? Apakah benar vaginoplasty bisa memberikan kepuasan seksual?

Beberapa waktu lalu Nikita Mirzani memutuskan untuk melakukan operasi organ intim dengan tujuan agar vagina bisa kencang kembali.

Artis yang kerap menuai kontroversi ini tidak hanya melakukan operasi organ intim, namun sekaligus menghilangkan tato, mini tuck yaitu menghilangkan lemak di perut dan terakhir melakukan vaginoplasty.

“Sebenarnya kalau manusia nggak ada yang kurang ya, karena Niki kan anak sudah dua, badannya kendor jadinya pengin kayak perempuan yang belum punya anak aja gitu, hehe,” ujar Nikita seperti dikutip dari kapanlagi.com.

Sementara, ketika diwawancara Kumparan, model majalah pria dewasa ini mengatakan bahwa tujuannya melakukan operasi pengencangan vagina juga tidak terlepas karena dirinya yang sudah pernah melahirkan normal dua kali ini merasa bahwa ada bagian tertentu dari tubuhnya yang berbeda dari perempuan yang belum melahirkan.

Foto dokumentasi Kapanlagi.com

Nikita juga mengungkapkan bahwa ia ingin menyenangkan pasangan, jadi apapun akan ia lakukan.

Sekadar informasi, bulan April 2018, Nikita memang telah mengakui bahwa dirinya telah menikah resmi dengan pengusaha Dipo Latief. Operasi pengencangan vagina ini pun dilakukan atas nama untuk membahagiakan suami barunya.

Baca juga: Ini 5 alasan Anda tak perlu mencukur rambut kemaluan secara rutin

Operasi organ intim atau vaginoplasty, kapan bisa dilakukan perempuan?

Dikutip dari laman Women’s Wellness Institute, Anne Brady, M.D menerangkan bahwa memang alasan umum perempuan menjalani prosedur peremajaan vagina adalah karena mereka ingin mendapatkan kembali vagina yang kencang. Seperti prosedur kecantikan lainnya, vaginoplasty dapat mengembalikan kepercayaan diri seorang wanita.

Proses operasi vaginoplasty ini sendiri biasanya membutuhkan waktu 1 hingga 2 jam. Perlu digarisbawahi bahwa tindakan operasi vagina wajib dilakukan oleh ahli bedah ginekologi atau ahli bedah vaginoplasty. Artinya, tidak boleh dilakukan di sembarang tempat yang tidak memiliki ahli bedah.

“Alasan umum prempuan menjalani prosedur peremajaan vagina adalah karena mereka ingin mendapatkan kembali vagina yang terlihat muda atau tampak muda seperti yang mereka miliki dulu. Seperti prosedur kecantikan lainnya, vaginoplasty dapat mengembalikan kepercayaan diri seorang wanita dan membantunya merasakan yang terbaik,” kata Dr. Brady.

Sementara, dr. Dyah Novita Anggraini dari Klikdokter.com menjelaskan bahwa ada beberapa orang yang memiliki beberapa kondisi sehingga menjadi kandidat untuk melakukan operasi organ intim.

  • Pembesaran diameter vagina
  • Sobeknya vagina akibat trauma, perkosaan, dan lain-lain
  • Pembentukan vagina tidak sempurna
  • Keruntuhan rahim, usus, kandung kemih, sebagian dinding vagina.
  • Sukar menahan air kecil saat batuk
  • Proses persalinan (terutama yang multiple), penuaan, dan faktor genetik seringkali menyebabkan otot vagina meregang, robek dan melemah. Diameter vagina membesar dan biasanya pasien merasa kehilangan sensasi (dan kesenangan). Operasi vaginoplasty dan labioplasty dapat mengembalikan kondisi vagina seperti saat sebelum kehamilan, meningkatkan kontrol otot untuk berkontraksi dan meregang, pada akhirnya mendatangkan kesenangan seksual untuk pasien (dan pasangan).

Benarkah operasi organ intim vaginoplasty bisa memengaruhi kehidupan seksual?

Kompas menuliskan bahwa prosedur vaginoplasty bertujuan mengencangkan otot, perineum, dan dinding panggul sehingga vagina kembali pada bentuk dan fungsinya seperti sebelum kehamilan ternyata tidak pengaruhi kehidupan seksual.

Kepada Kompas Health, Lisa Hasibuan, dokter ahli bedah plastik Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, mengatakan bahwa sebenarnya operasi vaginoplasty lebih bersifat kosmetik ini tidak disarankan dilakukan semua perempuan. Toh, katanya, proses rekonstruksi vagina sendiri sebetulnya sudah dilakukan sesuai wanita melahirkan.

“Perlu diingat sensitivitas serta kepuasan saat berhubungan seks berbeda pada tiap wanita, dan tidak melulu dipengaruhi vagina yang rapat. Apalagi daerah liang vagina sebetulnya tidak memiliki persarafan sensoris. Persarafan sensoris hanya terdapat di area luar vagina,” ujar dr. Lisa Hasibuan.

 

Baca juga:

Yakin organ intim sehat? Ini 3 tanda vagina sehat menurut dokter kandungan