Osteoporosis sering disebut sebagai the silent disease. Ini karena penderitanya sering kali tidak menunjukkan gejala apapun hingga akhirnya mengalami patah tulang akibat jatuh atau terpeleset. Syukurlah resiko penyakit ini dapat diminimalisir dengan olahraga meningkatkan massa otot dengan latihan beban (weight bearing).
Mau tahu informasi selengkapnya? Yuk, simak artikel berikut!
Mengenal Bahaya Osteoporosis
Sumber: Pexels
Osteoporosis adalah penyakit yang terjadi akibat kerusakan jaringan tulang. Gejala utamanya ditandai dengan berkurangnya kepadatan tulang sehingga tulang mengalami penipisan dan pengurangan massa.
Akibatnya tulang menjadi lemah dan rentan patah tulang (fraktur), khususnya di bagian panggul, tulang belakang, dan pergelangan tangan.
Lantas tahukah Anda kalau ternyata wanita lebih berisiko mengalaminya? Ini karena wanita mengalami masa hamil, menyusui, dan menopause. Belum lagi karena wanita lebih sering melakukan pekerjaan rumah yang mengharuskannya banyak berdiri.
Artikel Terkait: Rentan Dialami Perempuan, Lakukan 9 Cara Ini untuk Cegah Osteoporosis
Deteksi Sedini Mungkin akan Sangat Membantu
Seperti yang telah disebutkan, gejala awalnya seringkali tidak terdeteksi hingga seseorang mengalami patah tulang.
Namun, Anda bisa memeriksakan diri ke ortopedi untuk mengetahui apakah Anda berisiko mengalami osteoporosis atau tidak.
Saat pemeriksaan, dokter akan meminta pasien untuk berbaring dan memeriksanya menggunakan alat bernama densitometer. Sementara prosedurnya disebut dengan densitometri, yakni sebuah prosedur untuk mendeteksi atau mengukur tingkat kepadatan tulang.
Hasil pemeriksaannya berupa grafik atau cakram gradien yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi kondisi kepadatan tulang.
- Warna hijau menunjukkan kondisi normal.
- Warna kuning menunjukkan kondisi osteopenia. Osteopenia adalah gejala atau tahapan awal osteoporosis.
- Warna merah menunjukkan kondisi osteoporosis.
Olahraga Meningkatkan Massa Otot untuk Cegah Osteoporosis
Sumber: Pexels
Nah, untuk mencegah terjadinya osteoporosis ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan. Seperti menjaga pola makan yang sehat dan seimbang, aktif bergerak, dan rutin berolahraga.
Dan salah satu jenis latihan yang sangat disarankan adalah weight bearing sebab olahraga ini efektif untuk meningkatkan massa otot dan menjaga kesehatan tulang. Secara sederhana, maksud latihan ini adalah untuk membuat Anda “melawan” gravitasi.
Manfaatnya, tulang jadi sehat dan kuat karena sering dilatih menanggung beban. Latihan ini juga memungkinkan Anda memiliki keseimbangan otot yang jauh lebih baik. Latihan ini pun sangat aman untuk para wanita.
Artikel Terkait: 6 Tips Melakukan Olahraga Angkat Beban untuk Perempuan
Pentingnya Olahraga untuk Membentuk dan Meningkatkan Massa Otot
Sumber: Pexels
“Kunci utama untuk melawan osteoporosis adalah dengan otot yang kuat,” jelas dr. Astuti Pitarini Sp.OT(K), dokter spesialis ortopedi dan traumatologi konsultan foot and ankle dari RSPI.
Beliau menjelaskan bahwa jenis olahraga beban sangat efektif untuk merangsang pembentukan otot dan meningkatkan kepadatan tulang
Contoh aktivitasnya antara lain adalah latihan fisik dengan barbel, core exercise, free weight, weight lifting, resistance band training, yoga, pilater, bersepeda, dan renang.
Jika dilakukan secara rutin dan teratur, risiko fraktur akibat osteoporosis bisa berkurang hingga 40 persen karena peningkatan massa otot.
Menurut rekomendasi American Association of Orthopaedic Surgeon (AAOS), aktivitas weight bearing atau strength training sebaiknya dilakukan selama 20-30 menit, minimal 4x seminggu.
Sekian informasi seputar manfaat olahraga meningkatkan massa otot yang rupanya cukup jitu untuk melawan osteoporosis. Semoga informasi ini bisa membuat Anda semakin termotivasi untuk melakukan latihan ini secara rutin ya, Parents!
Baca Juga:
6 Vitamin untuk Tulang Pilihan di 2023, Bantu Cegah Osteoporosis
Benarkah Sering Angkat Beban Berat Bikin Wanita Susah Hamil?
Penting Bagi Atlet atau Pencinta Olahraga, 3 Hal Ini Harus Diperhatikan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.