Obat Penguat Kandungan, Apa Jenisnya dan Ampuhkah untuk Cegah Keguguran?

Kapan obat penguat kandungan kapan dikonsumsi ibu hamil untuk cegah keguguran? Ini manfaat dan efek samping obat penguat kandungan seperti Microgest 200mg.

Keguguran dan kelahiran bayi prematur menjadi hal yang paling dihindari calon orangtua. Berbagai langkah preventif dilakukan salah satunya mengonsumsi obat penguat kandungan. Namun, benarkah obat ini dapat menguatkan kandungan trimester pertama dan melindungi kehamilan secara keseluruhan dari keguguran?

Obat Penguat Kandungan untuk Trimester Pertama

Pengorbanan ibu pada anaknya dimulai ketika Anda bersedia mengandungnya dalam rahim Anda.

Melansir laman resmi klikdokter, obat penguat kandungan mengandung 17α-hydroxyprogesterone caproat atau disebut 17-OHPC. Kandungan obat ini kinerjanya menyerupai hormon progesteron yang berperan dalam perjalanan kehamilan.

Hormon progesteron memiliki peran vital di saat plasenta belum terbentuk, yakni membantu menopang kehamilan dan mempersiapkan rahim untuk lebih siap menerima serta menyalurkan embrio agar bisa berkembang optimal.

Selain itu, hormon ini juga berfungsi menumbuhkan jaringan payudara supaya bisa menghasilkan ASI berkualitas di waktu tepat.

Saat usia kehamilan memasuki 7-9 minggu, pada fase inilah plasenta mulai terbentuk. Pada waktu inilah fungsi hormon progesteron digantikan plasenta dan sepenuhnya dijalani oleh plasenta setelah usia kehamilan memasuki 10 minggu.

Hal ini membuat obat penguat kandungan direkomendasikan buat wanita hamil untuk memaksimalkan kinerja keduanya. Lantas, apakah obat ini sungguh dibutuhkan?

Kondisi yang Diharuskan Minum Obat Penguat Kandungan

Menurut dr. Fiona Amelia MPH, obat penguat kandungan diberikan pada ibu hamil sebagai langkah awal menghindari keguguran dan menguatkan kandungan trimester pertama. Pemberian obat ini dianggap efektif apalagi bagi ibu hamil yang memiliki riwayat keguguran berulang yang belum diketahui penyebab pasti.

Selain itu, resep obat ini akan diberikan pada Anda yang mengalami flek di masa awal kehamilan yang kerap memicu keguguran.

Berikut ini golongan orang yang dianjurkan mengonsumsi obat penguat kandungan karena berisiko lebih tinggi:

  • Memiliki riwayat keguguran
  • Riwayat melahirkan bayi prematur
  • Kehamilan kembar
  • Kehamilan dengan jarak kurang dari 12 bulan setelah melahirkan
  • Ada tekanan darah tinggi
  • Stres
  • Ibu yang merokok, mengonsumsi alkohol dan menggunakan obat terlarang
  • Adanya masalah pada rahim, serviks atau vagina

Apakah Obat Penguat Kandungan Efektif?

obat penguat kandungan

Hingga kini, penggunaan obat penguat kandungan saat hamil masih menjadi perdebatan para ahli terkait efektivitasnya menguatkan kandungan. Progesteron yang dianggap ampuh mencegah keguguran merupakan aspek yang individual. Dengan kata lain kondisi ini seharusnya dilihat pada kasus tertentu yang pastinya berbeda. Obat penguat kandungan belum bisa dikatakan mujarab, mengingat setiap kehamilan berbeda.

Berbagai studi menemukan kadar progesteron cukup manjur mencegah persalinan prematur pada wanita yang memang berisiko tinggi. Namun, efektivitas obat ini masih perlu dipelajari pada ibu hamil dengan indikasi lain.

Bahkan, ada juga penelitian yang menemukan bahwa wanita hamil yang mendapatkan suplemen progesteron cenderung berisiko tinggi mengalami keguguran.

Kendati mengundang kontroversial, penggunaan obat ini nyatanya masih menjadi primadona untuk wanita yang berisiko atau pernah mengalami keguguran sebelumnya dan tidak ingin hal itu terulang lagi. Faktanya, dalam beberapa kasus obat ini memang memperlihatkan hasil yang diharapkan.

Obat Penguat Kandungan Harus dengan Resep Dokter

Salah satu obat penguat janin yang sering diresepkan adalah Microgest 200mg. Microgest 200mg adalah obat yang mengandung progesterone termikronisasi. Secara singkat, manfaat Microgest 200mg adalah obat yang digunakan untuk kondisi-kondisi berikut ini:

  1. Obat penguat kandungan
  2. Mengatasi masalah menstruasi, pendarahan, dan terapi gejala menopause

Progesterone adalah hormon utama pada korpus luteum dan plasenta. Di dalam endometrium, progesterone mengubah masa poliferasi menjadi masa sekresi. Kemampuan yang dimiliki Microgest 200mg serupa dengan progesterone endogen. Kemampuan tersebut antara lain menginduksi endometrium sekresi secara menyeluruh dan secara khusus menimbulkan efek gestagenik, antiestrogenik, antiandrogenik ringan dan antialsoteron.

Penting diketahui Obat ini harus digunakan sesuai dengan petunjuk dokter.

Risiko dan Efek Samping Obat Penguat Kandungan

Banyak menjadi pilihan karena minim efek samping, bukan berarti tak ada risiko yang harus diperhatikan. Apalagi bagi ibu hamil yang sebenarnya tidak benar-benar membutuhkannya. Efek samping akan dirasakan antara lain pembekuan darah yang tentunya berbahaya bagi kehamilan dan janin.

Obat satu ini sebenarnya hanyalah komponen yang bisa dipilih untuk menurunkan risiko keguguran dan persalinan prematur, namun masih banyak faktor risiko lain yang juga harus diperhatikan untuk mencegah terjadinya komplikasi kehamilan. Berkonsultasi pada dokter sebaiknya dilakukan sebelum Anda mengonsumsi obat-obatan tertentu, termasuk obat penguat kandungan.

Obat Penguat Kandungan Alami

Sebenarnya, ini bukanlah obat, melainkan asupan nutrisi yang bisa dikonsumsi untuk menguatkan kandungan. Berikut ini beberapa makanan penguat kandungan alami.

1.Makanan berkalsium

Beberapa makanan yang mengandung kalsium tinggi adalah susu. Selain susu, ada sayuran berkandungan kalsium tinggi, contohnya adalah sayur mayur yang berdaun hijau atau gelap. Kalsium tinggi juga bisa didapatkan dari sereal dan roti, ikan, kacang almond, dan wijen. Menurut rekomendasi American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), asupan kalsium untuk ibu hamil dan menyusui per harinya adalah 1.000 miligram (mg)

2. Makanan kaya zat besi

Rekomendasi dari ACOG, ibu hamil sebaiknya mengonsumsi 27 mg zat besi dalam satu hari. Beberapa makanan sumber zat besi adalah sayuran berdaun hijau, ikan sarden, buah, gandum, kacang kering, dan daging sapi. 

3. Makanan kaya vitamin D

Ibu hamil butuh asupan vitamin D sebanyak 600 IU alias international unit. Beberapa makanan yang kaya vitamin D adalah susu bervitamin D, ikan salmon. Bukan hanya itu, ibu hamil juga bisa berjemur untuk mendapatkan vitamin D.

Vitamin D akan membantu perkembangan tulang, gigi, kulit, dan penglihatan bayi.

4. Makanan berprotein

Dalam sehari, ibu hamil dengan bobot 68 kilogram membutuhkan 75 gram protein. Protein diperlukan untuk perkembangan bagian-bagian tubuh bayi seperti darah, otot, dan otak. Makanan sumber protein adalah biji-bijian, daging tanpa lemak, ikan laut, telur, dan kacang.

5. Makanan kaya asam folat

Lentil, kacang merah, sayuran hijau dan jeruk adalah beberapa makanan kaya asam folat yang baik dimakan ibu hamil. ACOG merekomendasikan ibu hamil untuk mengonsumsi 400 mikrogram asam folat tiap harinya. Asam folat memberikan tambahan darah bagi ibu hamil.

6. Makanan kaya vitamin A

Vitamin A banyak terkandung dalam wortel, ubi, hati, susu, serta sayuran. Ibu hamil disarankan mengonsumsi 770 mikrogram vitamin A tiap hari.

7. Makanan kaya DHA

DHA yang dikonsumsi ibu hamil minimal adalah 200 miligram tiap harinya. DHA dapat dibeli di apotek.

Baca juga: 

id.theasianparent.com/obat-batuk-ibu-hamil

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.