Berolahraga menjadi salah satu akivitas fisik yang harus rutin dilakukan untuk menjaga kesehatan. Namun, tak jarang kita mengalami nyeri otot atau sakit badan setelah berolahraga. Sebenarnya apa penyebab nyeri otot tersebut?
Biasanya setelah kita lama sudah tidak berolahraga dan memutuskan untuk melakukannya kembali, badan akan terasa sakit, nyeri, atau kaku. Nyeri tersebut tidak langsung muncul setelah berolahraga, namun beberapa saat setelahnya.
Bahkan dalam beberapa kasus, nyeri otot tersebut baru bisa hilang setelah beberapa hari. Tentunya hal ini membuat kita merasa tidak nyaman.
Meski tidak berbahaya, terkadang nyeri otot bisa menjadi salah satu tanda adanya masalah kesehatan. Apalagi seiring bertambahnya usia, otot secara alami akan semakin kaku. Otot tendon dan ligamen akan berkurang fleksibilitasnya.
Artikel terkait: Anak Sering Mengeluh Nyeri Otot, Waspadai Penyakit Fibromyalgia
Penyebab Munculnya Nyeri Otot Setelah Olahraga
Dilansir dari Alodokter, rasa nyeri otot atau sakit badan setelah melakukan olahraga disebut sebagai Delayed Onset Muscle Soreness (DOMS). Biasanya rasa nyeri ini dialami ketika baru memulai olahraga kembali setelah sekian lama, baru meningkatkan intensitas olahraga, atau mencoba olahraga yang baru.
Umumnya DOMS muncul pada waktu 24 hingga 48 jam setelah kita melakukan olahraga yang intensitasnya cukup tinggi, contohnya jogging atau angkat beban.
DOMS akan terjadi jika jaringan otot tubuh berusaha beradaptasi dengan memperbaiki dan menambah massa jaringan otot setelah melakukan olahraga berat. Rasa nyeri akan muncul karena ada kerusakan mikroskopis pada serat-serat, jaringan, atau membran otot.
Selain itu, ada beberapa faktor lain penyebab munculnya DOMS seperti berikut ini.
- Cedera ringan pada otot
- Peradangan pada otot
- Kerusakan jaringan ikat dan otot
- Perubahan kadar elektrolit dan enzim pada otot
- Penumpukan asam laktat
Untuk mengurangi risiko nyeri otot atau sakit badan setelah berolahraga, sebaiknya Parents dan keluarga melakukan pemanasan terlebih dahulu dengan baik sebelumnya.
Kemudian, setelah berolahraga jangan lupa untuk melakukan pendinginan. Gerakan pendinginan bermanfaat untuk memperlancar aliran darah serta mempercepat penyembuhan jaringan otot.
Ada beberapa jenis pendinginan yang bisa dilakukan. Contohnya peregangan betis, paha, lutut, pundak, dan lengan.
Jika setelah berolahraga dengan intensitas tinggi, Parents menghentikan aktivitas otot-otot secara tiba-tiba, suhu tubuh pun akan turun dengan mendadak.
Oleh karena itu, pendinginan sangat diperlukan untuk membuat otot yang tegang menjadi lemas dan rileks sesuai dengan irama jantung yang melambat.
5 Tanda Nyeri Otot yang Harus Diwaspadai
Terkadang kita pun merasakan kaku atau sakit badan meskipun tidak berolahraga sama sekali. Dikutip dari Woman’s Day, rasa nyeri otot yang muncul tanpa diketahui dengan jelas sumbernya perlu diwaspadai.
Berikut adalah 5 tanda nyeri otot atau sakit badan yang perlu diwaspadai.
1. Mengalami nyeri otot atau sakit badan ketika bangun tidur di pagi hari
Apabila Parents bangun tidur dan merasa kaku dan pegal-pegal, terutama jika sebelumnya tidak berolahraga, bisa jadi itu adalah tanda penyakit autoimun.
“Beberapa penyakit autoimun kronis diasosiasikan dengan rasa sakit di sendi dan nyeri otot,” ujar Anca Askanase, M.D, seorang rheumatologis di Universitas Columbia. Nyeri otot pada pagi hari sering dihubungkan dengan arthritis (peradangan sendi).
Pada penyakit arthritis atau rheumatoid arthritis, rasa sakit pada badan cenderung hilang pada siang hari karena molekul inflamasi yang bertanggung jawab atas rasa sakit dan ketidaknyamanan ini mulai beredar ke seluruh tubuh.
2. Rasa nyeri otot setelah berolahraga berlangsung lama
Jika rasa tidak nyaman karena nyeri otot berlangsung hingga berminggu-minggu, Parents harus segera berkonsultasi ke dokter. Meskipun beberapa penyakit seperti sakit pada punggung umumnya pulih dalam waktu yang cukup lama, nyeri otot harusnya sembuh setelah dua minggu.
Perhatikan pula gejala lainnya. Timbulnya ruam, benjolan, atau rasa panas pada area tubuh tertentu bisa menjadi tanda infeksi atau abses.
Artikel terkait: Berolahraga di Trimester Pertama Kehamilan, Amankah Untuk Janin?
3. Rasa sakit yang tidak biasa
Memang nyeri otot terkadang muncul dalam berbagai rasa seperti pegal atau kaku. Tapi rasa sakit yang tidak biasa seperti rasa pedih atau perih yang menyengat bisa muncul dari syaraf atau tulang.
“Ketika Anda merasakan sensasi yang ‘tajam’ atau rasa sakit yang datang berulang-ulang kali dan semakin parah, itu adalah rasa sakit yang tidak biasa,” ungkap dr. Natasha Bhuyan, asisten profesor di Universitas Arizona.
“Maka dari itu, sangat penting untuk mendengarkan tubuh Anda sendiri. Hanya Andalah yang tahu perbedaan rasa sakit yang normal dan yang tak biasa,” lanjutnya.
4. Nyeri yang menyebar ke bagian tubuh lainnya
Jika pinggang kanan Anda sakit sehabis senam dan rasa nyeri hanya terasa di bagian tersebut, maka itu normal. Tetapi jika rasa sakit menyebar ke seluruh bagian tubuh kanan, hal tersebut harus diwaspadai.
Rasa nyeri yang menyebar ke bagian tubuh lainnya bisa jadi disebabkan oleh fibromyalgia, penyakit lupus, atau Rheumatoid Arthritis.
5. Nyeri otot setelah berolahraga yang menganggu aktivitas harian
Rasa sakit yang sudah mengganggu aktivitas harian, misalnya sakit pada lutut sehingga Anda tidak bisa menaiki tangga, harus diwaspadai.
Perhatikan pula bagaimana nyeri otot terasa pada malam hari. Rasa sakit yang mengganggu tidur Anda pun sudah menjadi ‘red flag’ dan tandanya ada masalah kesehatan serius yang harus segera diperbaiki.
Setelah mengetahui penyebab nyeri otot atau sakit badan setelah berolahraga di atas, semoga Parents dan keluarga bisa semakin waspada. Berolahraga memang penting, tapi sebaiknya tidak memaksakan di atas kemampuan diri dan tahu kapan harus berhenti. Jangan pula menyepelekan pemanasan dan pendinginan ketika berolahraga.
Baca Juga:
Bahaya Langsung Mandi Setelah Berolahraga, Lakukan Hal Ini Terlebih Dahulu!