Ada banyak perubahan yang dialami perempuan selama masa kehamilan, sehingga tak jarang menimbulkan efek nyeri atau sakit pada bagian tubuh tertentu. Salah satu contohnya yaitu akan mengalami nyeri bahu.
Hampir 40% ibu hamil mengaku pernah merasa sakit di bagian bahu. Biasanya, kondisi ini disebabkan oleh perubahan posisi tidur, perubahan hormon, dan efek dari otot yang kaku.
Selain itu, tentu saja masih ada penyebab lain dari nyeri bahu atau pundak selama hamil yang perlu Bunda perhatikan. Kalau begitu, apa sajakah penyebabnya?
Artikel terkait : Menimbulkan rasa tidak nyaman, ketahui 4 penyebab nyeri bokong saat hamil
Penyebab nyeri bahu saat hamil yang patut diwaspadai
Rasa sakit di bagian bahu selama masa kehamilan mungkin merupakan gejala dari kondisi kesehatan yang mendasarinya. Di antaranya seperti:
1. Kehamilan ektopik
Dalam kondisi ini, embrio mulai berkembang dan tumbuh di tuba falopii atau leher rahim, bukan di rahim. Ditandai dengan rasa sakit yang tajam dan menusuk, dimulai dari perut, lalu menjalar ke bahu dan punggung.
2. Batu empedu
Bunda mungkin mengalami sakit bahu karena batu empedu yang merupakan endapan kolesterol atau kalsium dalam kantong empedu atau saluran empedu. Dalam kondisi ini, Bunda akan mengalami rasa sakit yang menusuk di perut bagian atas, kemudian menjalar ke punggung dan bahu.
3. Sembelit
Terkadang, nyeri bahu dapat disebabkan oleh masalah perut seperti sembelit dan kembung. Jenis rasa sakit seperti itu awalnya berasal dari perut, lalu menyebar ke punggung dan bahu.
4. Berat badan berlebih
Memiliki berat badan berlebih atau semakin membesarnya ukuran perut juga dapat menyebabkan nyeri pada pundak selama trimester kedua. Awalnya, rasa sakit berasal dari punggung bagian bawah, kemudian menyebar ke otot-otot punggung dan bahu.
5. Posisi tidur
Nyeri pundak di bagian kiri akan sering terjadi pada trimester kedua dan ketiga. Hal itu karena ibu hamil cenderung lebih sering tidur di sisi kiri untuk aliran darah yang lebih baik ke embrio.
6. Preeklampsia
Sakit atau nyeri di bahu bagian kanan bisa jadi tanda preeklampsia. Yakni, suatu kondisi di mana tekanan darah ibu hamil dan jumlah protein dalam urine meroket.
Cara mencegah nyeri bahu saat hamil
Tindakan yang bisa Bunda lakukan untuk mencegah kondisi ini terjadi yaitu dengan melakukan perubahan gaya hidup yang lebih sehat selama masa kehamilan. Adapun cara-cara yang bisa dilakukan, seperti:
- Pastikan tidur dengan baik untuk menghindari rasa kaku di bagian bahu.
- Konsumsi makanan yang sehat untuk menghindari masalah lambung yang dapat menyebabkan sakit bahu.
- Hindari postur tubuh yang buruk saat tidur, berdiri, duduk, dan berjalan.
- Tidak merokok selama hamil.
- Kurangi melakukan aktivitas fisik yang berat, baik di rumah maupun di kantor.
- Bunda bisa menggunakan bantal yang dirancang khusus untuk tulang belakang leher dan kaki saat tidur agar bisa mengurangi ketegangan pada bahu.
- Tidak mengonsumsi makanan yang pedas dan beminyak
Artikel terkait : 15 Gerakan yoga hamil untuk redakan nyeri, Bumil sudah coba di rumah?
Bagaimana megobati nyeri bahu saat hamil?
Bunda tidak bisa sembarangan mengonsumsi obat pereda sakit pundak tanpa saran dokter, karena bisa berisiko tinggi pada kehamilan. Oleh karena itu, daripada mengonsumsi obat, Bunda bisa mengikut beberapa langkah pereda rasa nyeri berikut ini:
- Menggunakan semprotan atau krim anti-inflamasi
- Letakkan kompres es di bagian atau di sekitar area yang terasa sakit
- Lakukan terapi fisik seperti yoga, akupresur, peregangan tubuh, dan memastikan posisi yang baik saat tidur
- Jaga kesehatan lambung
- Istirahat yang cukup
- Pijat bagian bahu dengan lembut dan hati-hati
Kapan harus menghubungi dokter?
Seorang ibu hamil seharusnya tidak ragu-ragu untuk menghubungi dokter jika mengalami sakit pundak yang berlanjut selama beberapa hari. Bahkan, hingga disertai dengan gejala lain seperti demam tinggi, tekanan pada rektum, sendi bahu yang tidak bergerak, lalu rasa sakit bersamaan dengan pembengkakan dan perubahan warna kulit.
***
Demikianlah informasi terkait nyeri bahu yang sering dialami oleh ibu hamil. Semoga informasi ini bermanfaat dan jangan lupa juga untuk selalu kontrol kondisi kehamilan Bunda kepada dokter.
Referensi : Parenting Firstcry
Baca juga :
Nyeri Bahu Bisa Jadi Salah Satu Gejala Awal Kehamilan Ektopik