Bayi Mengalami Nursing Strike atau Mogok Menyusu? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Bayi mogok menyusu (nursing srike) bisa terjadi karena berbagai hal, dari tumbuh gigi hingga stres. Kenali penyebab dan cara mengatasinya dengan baik berikut ini.
Bagi ibu menyusui, asupan ASI yang cukup bagi bayi adalah hal terpenting. Segala cara dilakukan agar ASI tetap melimpah untuk si kecil. Namun jika tiba-tiba bayi mogok menyusu, usaha yang Bunda lakukan untuk memproduksi ASI pun terlihat sia-sia.
Bila tiba-tiba bayi Anda mengalami hal ini, ia menolak untuk menyusu padahal belum waktunya disapih, bisa jadi ia sedang mengalami nursing strike atau mogok menyusu. Hal ini biasanya terjadi karena ada sesuatu yang salah dalam tubuh bayi, yang membuatnya merasa tidak nyaman dengan proses menyusui.
Sebagai orangtua, tentu saja tugas kita menemukan penyebab dan solusinya. Agar bayi bisa kembali menyusu dan mendapatkan nutrisi yang ia butuhkan.
Artikel Terkait: Bayi menggigit saat menyusu? Inilah 6 tips yang perlu Busui lakukan
Penyebab Bayi Mogok Menyusu (nursing strike)
- Sakit, rasa tidak nyaman di mulut karena akan tumbuh gigi, atau sakit tenggorokan, atau ada infeksi di bagian mulutnya bisa membuat bayi tak mau menyusu. Infeksi telinga juga bisa membuat bayi mogok menyusu karena bayi merasakan sakit yang disebabkan tekanan di telinga saat menyusui.
- Suplai ASI yang kurang, atau ASI menetes dengan lambat.
- Gangguan yang cukup signifikan pada jadwal menyusui bayi yang rutin.
- Bau ibu yang berbeda karena mengganti parfum, deodorant, sabun atau bahkan losion.
- Tumbuh gigi, bayi yang sedang tumbuh gigi ada yang lebih rajin menyusu untuk mengurangi rasa tidak nyaman di gusi, namun ada pula yang malah menolak menyusu sama sekali karena rasa tidak nyaman yang dialaminya.
- Rasa ASI yang berbeda karena makanan atau obat yang dikonsumsi ibu, atau malah perubahan hormon dalam tubuh ibu.
- Mastitis, yakni suplai ASI yang berkurang karena infeksi payudara. Tingkat sodium yang tinggi membuat ASI menjadi lebih asin, meski hal ini bersifat sementara, tapi bayi tidak mengetahuinya. Hingga membuat ia menolak untuk menyusu.
- Stres, bayi bisa mengalami stres setelah melakukan perjalanan jauh, atau pindah ke rumah baru hingga membuatnya menolak menyusu. Reaksi ibu yang berlebihan saat bayi menggigit puting juga bisa membuat bayi takut untuk menyusu.
- Terpisah dari ibu cukup lama. Hal ini bisa terjadi ketika ibu jatuh sakit dan harus berhenti menyusui sementara karena pengaruh obat yang tidak baik bagi bayi, atau saat ibu pergi liburan selama beberapa hari tanpa menyusui sama sekali.
Biasanya, aksi mogok menyusui ini hanya akan berlangsung selama beberapa hari, dengan jangka waktu 2-5 hari. Dengan kesabaran dan usaha ibu yang terus menerus untuk menyusui, bayi pasti akan kembali mau untuk menyusu.
Cara Mengatasi Bayi Mogok Menyusu
Bila bayi menolak untuk menyusu, Bunda tidak perlu panik. Tetap berusaha menyusuinya, bila masih gagal, Bunda bisa memompa ASI dan menyimpannya agar payudara tidak sakit karena ASI berlebih. Selain itu, lakukan cara-cara berikut ini untuk menghentikan aksi bayi mogok menyusu.
- Cobalah menyusui saat bayi sedang sangat mengantuk. Banyak bayi yang menolak menyusu saat bangun akan dengan senang hati menyusu kembali saat dia dalam keadaan mengantuk.
- Kunjungi dokter untuk mengetahui dan menangani masalah kesehatan yang membuat bayi enggan menyusu. Dan cari tahu cara tepat menyusuinya agar bayi benar-benar sembuh.
- Mengubah posisi menyusui. Bayi bisa jadi merasa nyaman pada salah satu posisi menyusui dan tidak nyaman dengan posisi yang lain. Berusahalah kreatif dan terus mengubah posisi saat menyusui, untuk menemukan posisi yang paling disukai oleh bayi.
- Menyusui di tempat yang bebas gangguan juga bisa membantu. Di kamar yang redup, tanpa suara berisik televisi, radio atau orang-orang bisa membuat bayi lebih tenang dan tidak merasa terganggu saat menyusu.
- Berikan skin-to-skin-contact sebanyak mungkin untuk bayi. Contohnya menyusui tanpa memakai baju, atau mandi bersama bayi.
- Sebelum menyusui, pompalah ASI Anda beberapa menit. Hal ini akan mempercepat tetesan ASI dan memanjangkan puting untuk bayi.
- Anda juga bisa melatih bayi untuk menghisap dengan cara menawarkan jari kelingking padanya. Hal ini akan membuat bayi menurunkan lidahnya selama menyusui, juga bisa membantu menenangkan bayi saat ia mulai rewel ketika Anda menawarkan payudara untuk menyusu.
- Berusahalah untuk menyusui sesering mungkin. Saat bayi mulai menghisap jarinya, sebelum bayi menangis, sebaiknya Anda segera memberinya ASI. Ibu yang cepat tanggap dengan kebutuhan dan tanda dari si bayi, akan membuat bayi lebih mudah bekerjasama dengan sang ibu.
- Cobalah menyusui sambil duduk di kursi goyang, sambil berjalan, atau mengayun-ayun bayi.
- Meneteskan sedikit ASI yang telah dipompa ke puting dan sudut mulut bayi untuk merangsangnya menyusui.
- Bila bayi mulai rewel dengan semua usaha Anda untuk menyusuinya, berhentilah sebentar sebelum mencoba kembali.
- Hindari memberi bayi dot atau susu botol saat ia mogok menyusu.
- Bersabarlah. Bila usaha Anda tak kunjung berhasil, jangan memaksa bayi untuk menyusu. Karena hasilnya akan menjadi lebih buruk.
- Memutar musik yang menenangkan bagi bayi dan ibu. Bunda juga bisa menyanyikan lagu yang sering dinyanyikan saat hamil, bayi akan mengenali suara tersebut dan akan merasa lebih tenang.
- Khusus bagi bayi yang lebih besar diatas satu tahun, menghabiskan waktu dengan balita atau bayi lain yang menyusui bisa mengingatkan dia betapa ia sangat suka menyusu.
- Bila bayi sedang tumbuh gigi, cobalah memberinya teether yang berasal dari ASI beku. Hal ini bisa membantu dia kembali ingin menyusu.
Artikel Terkait: Ini 11 kebiasaan aneh bayi saat menyusui, normalkah?
Seringkali orangtua salah mengira bahwa bayi menolak menyusu adalah karena ia siap untuk disapih. Akan tetapi, bagi bayi di bawah usia satu tahun yang sebelumnya rajin menyusui, tidak mungkin tiba-tiba ingin disapih. Karena itu, Bunda harus pintar-pintar mencari tahu penyebab bayi menolak menyusu.
Bila bayi menolak menyusu, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah memeriksa kondisi fisiknya, jangan-jangan ia sakit atau sedang tumbuh gigi. Konsultasikan dengan dokter semua hal yang berkaitan dengan kondisi kesehatan bayi.
Hal yang pasti, jangan menyerah untuk memberikan ASI ekslusif pada bayi ya, Bun. Mogok menyusu bukanlah hambatan, tetap semangat dan cari cara-cara kreatif seperti di atas untuk membuat bayi kembali menyusu.
Namun perhatikan juga jumlah asupan yang masuk ke tubuh bayi. Jangan sampai bayi mengalami dehidrasi karena akibatnya bisa berbahaya bagi bayi.
Itulah berbagai penyebab dan dara mengatasi bayi mogok menyusu. Semoga informasi ini bermanfaat, Parents.
****
Referensi: Todays Parent, Baby Centre, Mother and Child Health, Breastfeeding Basics
Baca juga:
Manfaat tak terduga ASI pada bayi prematur, penelitian ini mengungkapnya
5 Manfaat Rajin Menyusui Bayi saat Malam Hari, Bunda Wajib Tahu!