Ratu Elizabeth II memimpin kerajaan monarki Inggris selama 70 tahun. Dengan meninggalnya Ratu Elizabeth II pada 8 September 2022 lalu, akhirnya membuat penggantinya Pangeran Charles naik tahta menjadi Raja Inggris. Namun baru beberapa hari menjabat, ternyata ada gejolak di beberapa negara yang ingin lepas dari Inggris.
Hal ini terjadi karena menganggap kekuasaan Monarki Inggris runtuh bersamaan meninggalnya Ratu Elizabeth II dan Raja Charles III tidak dipercaya untuk bisa memimpin.
Ingin tahu negara mana saja yang ingin lepas dari Inggris? Berikut daftar lengkapnya!
Mengenal Negara Persemakmuran Inggris
Kekuasaan Imperium Britania Raya membentuk Negara Persemakmuran Inggris pada tahun 1931. Terdiri dari negara merdeka berdaulat yang merupakan bekas koloni penjajahan Inggris, negara-negara ini bersatu secara sukarela dan saling mendukung serta saling membantu satu sama lain.
Walaupun menjadi negara yang merdeka, Negara Persemakmuran (Commonwealth) ini wajib mengakui Ratu Inggris sebagai Kepala Persemakmuran dan menerima serta mematuhi prinsip-prinsip yang digariskan dalam Deklarasi Persemakmuran Harare 1991.
Artikel Terkait : Ratu Elizabeth II Meninggal di Usia 96 Tahun, Ini Profil Pemimpin Monarki Inggris Terlama
Saat ini ada 56 negara anggota Persemakmuran Inggris yang wajib menggunakan Bahasa Inggris sebagai sarana komunikasi sehari-hari. Negara tersebut tersebar di Afrika, Eropa, Amerika, Asia, hingga Pasifik dengan total 2,5 miliar penduduk.
Para pemimpin setiap negara anggota bertemu setiap dua tahun di Commonwealth Heads of Government Meeting (CHOGM) untuk membahas kebijakan dan masalah yang terjadi di negara-negara anggota.
Dengan meninggalnya Ratu Elizabeth II, negara-negara Persemakmuran mulai bergejolak. Apalagi karena penggantinya adalah Raja Charles III yang dianggap tidak bisa menjembatani antara negara-negara Persemakmuran.
Sehingga banyak negara yang mempertimbangkan kembali untuk tetap bergabung di bawah kekuasaan Monarki Inggris. Bahkan referendum pun mulai bergema dari Alam Persemakmuran yang ingin lepas dari Inggris menyusul Barbados di November 2021.
8 Negara yang Ingin Lepas Dari Inggris
1. Australia
Tetangga dekat negara Indonesia ini merupakan salah satu negara jajahan Inggris yang masuk ke Negara Persemakmuran. Saat Ratu Elizabeth II meninggal dunia, banyak ucapan duka cita dari masyarakat Australia. Termasuk para pemimpin partai dan Gerakan Republik Australia yang langsung berbelasungkawa atas meninggalnya Ratu Elizabeth II.
Di Australia sendiri sebenarnya sudah ingin mengubah negaranya jadi bentuk republik. Beberapa kali perdebatan terjadi karena banyak yang mendukung Australia menjadi republik dan mengakhiri segera hubungan negara tersebut dengan sang penguasa Monarki.
Referendum pernah diajukan di tahun 1999, namun kalah dengan suara 55% yang menentang lepas dari Inggris.
Australia meraih kemerdekaan dengan status Dominion pada 1 Januari 1901 dan masuk dalam negara Persemakmuran sejak awal di 11 Desember 1931.
2. Bahama
Negara Bahama bergabung sebagai salah satu negara Persemakmuran pada 10 Juli 1973. Dengan meninggalnya Ratu Elizabeth II, Bahama juga ingin segera mencopot penguasa monarki sebagai kepala negara. Hal ini dipicu oleh fakta perbudakan Inggris kalau sepuluh juta orang Afrika dibelenggu ke dalam perdagangan budak Eropa antara abad ke-15 dan ke-19. Mereka dipaksa untuk bekerja di perkebunan di Karibia dan Amerika.
Saat Pangeran William datang dalam acara 50 tahun kemerdekaan Bahama pada Maret 2022, beliau mengatakan akan mendukung segala keputusan masa depan Bahama dengan kebanggaan dan rasa hormat. Bahkan Pangeran William juga bilang kalau misalnya hubungan berubah, tetapi pertemanan antar negara tetap bisa bertahan.
Walau Bahama termasuk negara yang ingin lepas dari Inggris, mereka ingin melihat terlebih dahulu kemajuan dari kekuasaan baru Raja Charles III. Namun pertimbangan referendum untuk segera menjadi negara republik tetap tetap dilakukan.
3. Jamaika salah satu negara yang ingin lepas dari Inggris
Jamaika meraih kemerdekaan pada Agustus 1962, tetapi masih tetap menjadi anggota persemakmuran. Inggris yang sudah berkuasa atas Jamaika selama lebih dari 300 tahun, memaksa ratusan ribu budak Afrika di tanah itu bekerja paksa.
Pernyataan Charles pada konferensi di Kigali yang bersikap terbuka dengan mengakui atas kerja paksa para budak tersebut, sedikit memberikan harapan baru bagi Jamaika untuk reparasi perbudakan Inggris. Namun, rakyat Jamaika tetap maju untuk menjadi negara merdeka seutuhnya.
Pada tahun 2020, Jamaika sudah pernah mengajukan pencopotan penguasa Monarki sebagai kepala negara namun ditolak oleh oposisi parlemen. Dan pada Maret 2022, Jamaika sempat mengungkapkan keinginan mereka untuk lepas dari Persemakmuran Inggris. Dengan meninggalnya Ratu Elizabeth II, Jamaika menambah keinginannya untuk mendapat dukungan banyak pihak agar segera lepas dari Inggris.
4. Antigua dan Barbuda
Bergabung pada 1 November 1981, Antigua dan Barbuda yang merupakan negara pulau persemakmuran di Karibia ini memang berencana menggelar referendum untuk menjadi negara republik dan lepas sepenuhnya dari Inggris dalam tiga tahun ke depan.
Kemudian Antigua dan Barbuda akan menjadi negara Republik. Semua warga negara juga memiliki aspirasi yang sama yaitu menjadi salah satu negara yang ingin lepas dari Inggris.
5. Skotlandia termasuk negara yang ingin lepas dari Inggris
Dengan populasi lebih dari 5,45 juta orang, selama ini Skotlandia memang tidak pernah menunjukkan dukungan mendalam terhadap monarki. Berkali-kali Skotlandia mengeluarkan referendum untuk menjadi negara yang ingin lepas dari Inggris.
Dengan meninggalnya Ratu Elizabeth II, keinginan untuk menjadi negara yang memiliki kemerdekaan penuh dari Inggris tambah besar. Karena kurang kepercayaan dengan kepemimpinan Raja Charles III, maka sekarang adalah waktu yang tepat untuk menghapus jejak Monarki Inggris.
Skotlandia merupakan bagian dari Britania Raya yang juga terdiri dari Inggris, Wales, dan Irlandia Utara. Referendum pernah digelar pada 2014, namun kalah. Dan Mahkamah Agung Inggris akan melangsungkan sidang pada 11-12 Oktober 2022 untuk menentukan apakah Skotlandia bisa melakukan referendum tanpa persetujuan pemerintah Inggris atau tidak.
6. Belize
Belize bergabung menjadi negara persemakmuran pada 21 September 1981 dan merupakan salah satu negara yang ingin lepas dari kerajaan Inggris. Proses dekolonisasi memang sedang berkembang di wilayah Karibia dan Belize yang merupakan sebuah negara kecil di pesisir timur Amerika Tengah juga sama.
Walau keputusan masyarakat Belize belum bulat untuk lepas dari negara Persemakmuran Inggris, tapi isu referendum sudah terbangun sejak lama. Apalagi ternyata Belize lama dijajah oleh Inggris selama 100 tahun atau 1 abad.
7. Grenada
Salah satu negara yang ingin lepas dari Inggris adalah Grenada. Merupakan sebuah negara kepulauan yang terletak di bagian paling selatan Kepulauan Windward, Karibia. Negara ini merupakan negara penghasil buah atau biji pala terbesar kedua di dunia setelah Kepulauan Banda, Maluku, Indonesia.
Bergabung dalam negara Persemakmuran Inggris pada 7 February 1974, rata-rata masyarakat di Grenada tidak ada yang keberatan untuk menghapus Raja atau Ratu Inggris sebagai kepala negara. Bahkan keluarga kerajaan Inggris sebenarnya sudah lama kehilangan relevansi dan kepentingan mereka terhadap warga Grenada.
8. Saint Kitts dan Nevis
Negara terkecil di Amerika Tengah ini merupakan negara yang dikenal kewarganegaraannya dapat dibeli oleh warga negara lain dalam program Citizenship-by-Investment. Pendapatan hasil menjual kewarganegaraan ini diinvestasikan untuk pembangunan Saint Kitts dan Nevis.
Lama terkungkung dalam perbudakan, hampir seluruh warga di St. Kitts dan Nevis pernah mengalami menjadi seorang budak untuk kerja paksa. Wakil Perdana Menteri St. Kitts dan Nevis, Shawn Richards, mengatakan negaranya perlu meninjau ulang hubungan mereka dengan monarki Inggris sepeninggal Ratu.
Wah, cukup berat ya perjalanan awal Raja Charles III ini. Itu tadi daftar negara yang ingin lepas dari Inggris dan ingin merdeka seutuhnya.
Baca Juga :
Camilla Parker Jadi Permaisuri, Ini Potretnya saat Menjalani Tugas Pertamanya
Kisah Ratu Elizabeth II, Bercita-cita Hidup Bertani Malah Jadi Ratu Inggris
Ratu Elizabeth II Tinggalkan Warisan Rp 7,4 Triliun, Seluruhnya untuk Pangeran Charles?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.