Baru-baru ini publik dihebohkan dengan kemunculan nasi Padang yang menyediakan lauk berbahan dasar babi. Tak ayal, banyak orang yang memberikan kritikan terhadap hal tersebut.
Alasannya, menu menggunakan bahan dasar babi dianggap menghina masyarakat Minangkabau.
Pasalnya, nasi Padang adalah kuliner khas masyarakat Minangkabau yang mayoritas beragama Islam. Jadi, penggunaan babi yang tidak halal dianggap tidak sepatutnya untuk diolah menjadi makanan khas dari Padang.
Banyak masyarakat Indonesia yang memberikan komentar baik pro dan kontra mengenai kemunculan nasi Padang babi. Berikut ini kami rangkumkan fakta mengenai hal yang satu ini.
1. Mulai Menjadi Sorotan Setelah Dibahas di Twitter
Kemunculan nasi Padang babi awalnya dibahas oleh salah seorang pengguna Twitter @Hilmi28.
Akun tersebut membagikan sebuah screenshot yang menunjukkan akun Instagram @babiambo. Dalam screenshot tersebut terlihat jelas bahwa Babiambo menyediakan makanan Padang dengan bahan yang tidak halal.
Mereka juga mengklaim sebagai penyedia makanan Padang yang tidak halal pertama di Indonesia. “First in Indonesia, a Non-Halal Padang Food,” bunyi deskripsi dalam akun Instagram Babiambo.
Menurut orang yang membuat cuitan tersebut, menu nasi Padang menggunakan bahan dasar yang tidak halal sudah melampaui batas. Ia juga menyerukan agar segera diambil tindakan.
Sontak, cuitan tersebut akhirnya menjadi sorotan netizen. Ada yang setuju dengan hal yang ditulis oleh akun @Hilmi28, tapi banyak juga yang kontra dengan pendapatnya.
Perdebatan mengenai hal itu pun sempat memanas dan menjadi trending topic di Twitter.
Artikel terkait: Kenalkan Budaya Sumatera Barat, Arief Muhammad Dinobatkan Jadi Duta Nasi Padang
2. Nama Usaha dan Menu yang Dijual Menjadi Sebab Kontroversi
Nama usaha dan menu yang dijual sama-sama menjadi pemantik keributan oleh netizen dan masyarakat Tanah Air. Banyak yang menyebut jika nama usaha Babiambo disebut kurang pantas. Pasalnya, dalam bahasa Minang “ambo” berarti saya.
Selain itu, adanya olahan daging babi untuk dijadikan menu rendang juga tidak sepantasnya dilakukan. Selama ini rendang diidentikkan dengan menggunakan bahan baku utama yang halal. Apalagi asal rendang adalah dari Padang yang masyarakatnya mayoritas Muslim.
Hal itulah yang membuat banyak orang yang memberikan kecaman kepada pemilik usaha Babiambo. Terlebih lagi, ada menu lain yang menggunakan babi sebagai bahan utamanya, seperti gulai babi hingga babi bakar.
3. Babiambo Bukanlah Sebuah Restoran
Setelah ramai diperbincangkan, akhirnya terkuak fakta bahwa sebenarnya Babiambo bukanlah sebuah restoran. Melainkan, hanya usaha rumahan yang menjual menu makanannya lewat aplikasi pesan makanan.
Dalam aplikasi, disebutkan jika lokasi Babiambo berada di area Kelapa Gading, Jakarta Utara. Menurut Detik, saat ditelusuri lokasi dari Babiambo bukanlah sebuah restoran, melainkan sebuah rumah biasa.
4. Mulai Buka Saat Awal Pandemi dan Tutup 3 Bulan Kemudian
Setelah viral dan ramai dibicarakan, pemilik usaha Babiambo akhirnya buka suara. Ia menjelaskan bahwa usaha kuliner tersebut ia dirikan karena mencoba peluang baru di dunia kuliner.
Ia mengaku mulai berjualan di awal masa pandemi Covid-19 atau di sekitar awal tahun 2020.
Sayangnya, usaha makanan yang hanya dijual secara online tersebut tidak disambut terlalu baik oleh masyarakat. Jadi, Babiambo terpaksa harus gulung tikar setelah tiga bulan beroperasi.
Jadi, saat cuitan dari akun @Hilmi28 viral, sebenarnya usaha nasi Padang babi tersebut sudah tutup. Makanya, sang pemilik Babiambo cukup kaget karena usahanya yang sudah tutup dari dua tahun lalu tiba-tiba menjadi bahan sorotan masyarakat Indonesia.
Artikel terkait: 10 Fakta Unik Nasi Padang, Mengapa Porsinya Lebih Banyak Kalau Dibungkus?
5. Usaha Babiambo Didirikan karena Kecintaan Pemiliknya Terhadap Nasi Padang
Awal mula didirikannya Babiambo rupanya karena kecintaan sang pemilik dengan Nasi Padang. Sergio mengaku ia ingin membuat usaha kuliner dengan inovasi yang memadukan makanan yang disukainya yaitu nasi Padang dengan daging babi.
Pemilihan nama usaha juga dibuat dengan tujuan agar pelanggannya tidak keliru. Ia ingin menonjolkan bahwa daging babi menjadi bahan utama dari masakan Padang yang ditawarkannya.
Dalam deskripsi menu juga tertulis jelas tulisan non halal dan itu semua dilakukan agar pelanggan menyadari bahwa menu yang ditawarkan terbuat dari daging babi.
Sergio juga menjelaskan bahwa penamaan usahanya tidak ada niat untuk melecehkan suku tertentu. Ia murni membuat nama tersebut agar calon pembeli langsung menyadari adanya olahan daging babi dari menu yang tersedia dari usahanya.
6. Pemilik Usaha Babiambo Meminta Maaf kepada Publik
Setelah menimbulkan perdebatan di tengah masyarakat Indonesia, pemilik usaha Babiambo meminta maaf kepada publik. Ia mengaku jika tidak memiliki niatan buruk apalagi menyinggung suku tertentu.
Sergio juga menjelaskan jika keterbatasan pengetahuannya sehingga membuat publik marah dan mengecam usahanya tersebut. B
ahkan, Sergio mengaku jika ia tahu usahanya bakalan menimbulkan polemik, tentu ia memilih untuk tidak membuka Babiambo.
“Karena keterbatasan knowledge kita juga, kalau ternyata ini akan menyinggung ke arah sana. Saya menyesal banget, kalau tahu dari awal bakal begini tidak akan kita lakuin,” ucap Sergio, dilansir dari CNN Indonesia.
Itulah beberapa fakta di balik ramainya perdebatan mengenai nasi Padang babi. Jadi, bagaimana pendapat Parents mengenai kemunculan nasi Padang babi tersebut?
***
Baca juga:
Bingung Pilih Menu Makan Siang? Intip 15 Menu Nasi Padang Paling Lezat