Curhat Nagita Khawatir ASInya Mencair Saat Listrik Padam

Menjadi ibu dua orang anak, sama seperti ibu lainnya, artis Nagita Slavina pun merasakan peliknya hari-hari ketika mengasuh anak. Tak terkecuali saat Nagita khawatir ASInya mencair. Belum lama, istri Raffi Ahmad ini mencurahkan kisahnya.

Curhat Nagita Khawatir ASInya Mencair

Kebahagiaan pasangan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina semakin lengkap setelah Rayyanza Malik Ahmad lahir ke dunia. Ya, Rafathar akhirnya resmi menjadi seorang kakak.

Ditengarai hidup berlimpah harta, Nagita turut merasakan drama ala orang tua, lo. Belum lama, listrik Nagita Slavina padam sehingga membuatnya ketar-ketir. Bagaimana tidak, Nagita menyimpan ASI nya di lemari pendingin.

Sambil menahan tangis, Nagita merasa khawatir jika ASInya bakal cair. Pasalnya, ia tidak menemukan tas cooler miliknya untuk memindahkan semua stok ASI perah untuk Rayyanza tersebut.

Rencananya, Nagita akan memindahkan ASI dari rumah pribadinya, ke rumah sebelah yang merupakan kantor RANS Entertainment. Untunglah, Nagita berhasil menemukan cooler dan segera memeriksa kondisi ASI yang telah diperah.

“ASI gue takut mencair, mati lampu,” ujar Nagita panik. Nagita baru bisa lega setelah memindahkan ASI ke lemari pendingin rumah sebelah dan memeriksa suhu kulkas tersebut harus 20 derajat celcius.

“Oke aman. Jangan ada yang minum ya, susu gue, jangan diminum ASI gue. Alhamdulillah untung ASI aku akhirnya terselamatkan di kantor,” lanjutnya. Nagita menuturkan bahwa ASI tidak akan mencari dalam waktu 1-2 jam.

Khawatir ASInya Cair Saat Padam Listrik, Nagita Ceritakan Perjuangan Memompa ASI

Hanya saja ketika sudah ada bagian yang mulai sedikit mencair, ASI perah tersebut sudah tidak baik dan harus segera dikonsumsi bayi.

“Kalau tadi aku lewat sejam dua jam enggak langsung cair, tapi udah ada yang mulai cair, itu kan enggak boleh, langsung harus diminum,” sambung Nagita. Sempat mengisahkan bahwa ASI nya tergolong sedikit, Nagita bercerita bagaimana sulitnya ia mengumpulkan 10 kantong ASI itu.

“Aku amsyong tadi bener-bener, astagfirullah al adzim, Alhamdulillah, berarti masih rezeki. Susahnya itu kan ngumpulin sebulan setengah, cuma dapat 10 kantong,” tukasnya.

Melihat kepanikan Nagita, video ini viral dan disorot oleh warganet. Netizen yang sudah berstatus ibu juga memaklumi bagaimana kepanikan Nagita ketika listrik di rumahnya mati.

“Soalnya Gigi termasuk yang enggak deres ASI nya, perlu dipompa juga, jadi setitik ASI berharga banget buat dia,” tulis @renathata.

“Dulu Tasya Kamila juga begini pas mati lampu, ketar ketir sama ASI nya,” tulis @happywifehappymom.

“Yang bilang lebay gak pernah nonton vlog-nya ya, ASI nya Gigi itu sedikit dan Rayyanza lagi proses naikin BB jadi setetes ASI nya tuh berharga,” tulis @jalan_jalankatanya.

Menyelamatkan ASI Perah Saat Listrik Padam

Apa yang dialami oleh Nagita bisa juga pernah Bunda alami. Sudah memompa ASI lalu menyimpannya, tapi mendadak listrik mati. Mengutip Mayo Clinic, daya tahan ASI perah bergantung pada metode penyimpanan.

Suhu ruangan: ASI yang baru diperah dapat bertahan empat sampai enam jam di suhu ruangan dengan menggunakan wadah penyimpanan yang higienis.
Cooler bag dengan es batu: ASI perah bisa tahan sampai satu hari saat disimpan di cooler bag yang diberi es batu.
Kulkas: ASI perah bisa tahan sampai tiga hari saat disimpan di kulkas bagian belakang (tidak dekat pintu). Dengan catatan, kondisi kulkas dalam keadaan bersih.
Freezer: ASI perah yang dibekukan di freezer bagian belakang (tidak dekat pintu) bisa tahan sampai enam bulan.

Kendati terdengar lama, kepanikan pasti melanda jika ada pemadaman listrik. Terlebih, fenomena ini seringkali datang tiba-tiba dan lama padamnya juga tidak tentu. Tentunya sayang jika ASI tak lagi layak dan menjadi basi. Simak tips menyelamatkan ASI saat mati listrik berikut ini:

1. Jangan Sering Buka Tutup Freezer

Tips pertama untuk menyelamatkan stok ASIP saat mati listrik adalah tidak membuka pintu freezer terlalu sering. Ketika tidak ada aliran listrik, suhu di freezer tidak akan langsung berubah.

ASIP bisa tetap membeku hingga 48 jam, asalkan pintunya tetap tertutup. Letakkan ASIP di bagian dalam freezer yang jauh dari pintu. Bagian dalam freezer suhunya lebih dingin dan suhunya cenderung tidak gampang naik saat kulkas mati.

2. Susun ASI Perah dengan Seksama

Susunlah ASIP dengan posisi berdekatan atau ditumpuk. Hal ini dapat membuat ASIP lebih lama mencair. Jika ASIP tidak terlalu banyak, isilah ruang kosong pada freezer dengan ice gel atau kantong es batu agar suhu di freezer tidak cepat berubah.

3. Pindahkan ke Cooler Bag

Jika diperkirakan listrik mati seharian, simpanlah ASI perah Anda di cooler bag disertai es batu. Jangan lupa mengganti es batunya jika sudah mencair.

Cooler bag umumnya dilapisi styrofoam yang dapat mencegah udara luar untuk masuk, sehingga suhu di dalam tas pendingin tetap terjaga. Cara ini dapat memperlambat ASIP mencair.

4. Titipkan Stok ASI Jika Memungkinkan

Jika listrik tak kunjung menyala dan ice gel di dalam cooler bag juga sudah tidak begitu dingin, cobalah meminta bantuan dengan menitipkan ASIP pada kerabat atau keluarga yang listriknya tidak padam.

Sebelum diletakkan di dalam freezer milik orang lain, lapisi kantong ASI dengan plastik. Cara ini penting dilakukan demi mencegah ASIP terkontaminasi kuman dan bakteri.

5. Cek ASI Perah Ketika Listrik Sudah Menyala

Tak kalah penting, cek kondisi ASI ketika nantinya listrik telah menyala. Jika hanya mencair sedikit, ASIP bisa dibekukan kembali di dalam freezer. Apabila ASIP sudah seluruhnya mencair tapi masih terasa dingin, masukkan ke dalam lemari es dan gunakan paling lambat hingga esok hari.

Waspadai jika ASI mengeluarkan bau tengik dan rasanya asam, maka Bunda harus segera membuang ASI tersebut karena artinya sudah basi dan tidak layak dikonsumsi.

Itulah cerita Nagita Slavina yang khawatir ASInya mencair saat padam listrik, serta beberapa tips untuk Bunda apabila mengalami hal serupa. Semoga bermanfaat!

Panik Listrik Padam, Nagita Slavina Curhat Khawatir ASI-nya Mencair

Curhat Nagita Slavina khawatir ASI-nya mencair saat padam listrik, apa yang perlu dilakukan jika menghadapi situasi serupa, ya?