Mengenalkan si kecil tentang cerita nabi dan rasul utusan Allah SWT sejak dini memang sangat penting. Dari 25 nabi dan rasul, salah satu yang dapat Parents ajarkan dan kenalkan kepada anak yaitu mukjizat Nabi Musa dalam ajaran Islam.
Sebelum membahas mengenai mukjizat Nabi Musa, yuk, kembali mengingat 25 nama nabi dan rasul utusan Allah SWT.
- Adam AS
- Idris AS
- Nuh AS
- Hud AS
- Sholeh AS
- Ibrahim AS
- Luth AS
- Ismail AS
- Ishaq AS
- Ya’qub AS
- Yusuf AS
- Ayyub AS
- Syu’aib AS
- Musa AS
- Harun AS
- Zulkifli AS
- Daud AS
- Sulaiman AS
- Ilyas AS
- Ilyasa AS
- Yunus AS
- Zakaria AS
- Yahya AS
- Isa AS
- Muhammad SAW
Artikel Terkait: Belajar menjadi pribadi yang adil dan bersyukur dari kisah Nabi Sulaiman AS
Para nabi dan rasul diberi mukjizat di dalam hidupnya oleh Allah SWT. Mukjizat adalah suatu kelebihan yang hanya diberikan Allah kepada nabi atau rasul sebagai bukti bahwa ia benar-benar utusan Allah SWT. Mukjizat tersebut juga sebagai sebuah tandingan atas kehebatan suatu kaum di mana seorang rasul diutus sesuai masanya.
Sebagai contoh, salah satu mukjizat yang diberikan Allah kepada Nabi Muhammad SAW, yaitu diturunkannya Alquran dengan diksi dan gaya bahasa yang tidak akan ada yang mampu menandinginya meski pun satu ayat saja.
Begitu juga dengan Nabi Musa AS. Allah SWT memberikan 9 mukjizat kepada beliau. Hal ini seperti yang dijelaskan di dalam Alquran surah Al-Isra’ ayat 101:
وَلَقَدْ آتَيْنَا مُوسَىٰ تِسْعَ آيَاتٍ بَيِّنَاتٍ ۖ فَاسْأَلْ بَنِي إِسْرَائِيلَ إِذْ جَاءَهُمْ فَقَالَ لَهُ فِرْعَوْنُ إِنِّي لَأَظُنُّكَ يَا مُوسَىٰ مَسْحُورًا
“Dan sesungguhnya Kami telah memberikan kepada Musa sembilan buah mukjizat yang nyata, maka tanyakanlah kepada Bani Israil, tatkala Musa datang kepada mereka lalu Fir’aun berkata kepadanya: “Sesungguhnya aku sangka kamu, hai Musa, seorang yang kena sihir”.”
Artikel Terkait: Belajar tentang cinta dan memaafkan dari kisah Nabi Yusuf as.
Daftar isi
9 Mukjizat Nabi Musa AS
Nabi Musa AS diutus di tengah-tengah bangsa Yahudi. Beliau hidup di Mesir pada zaman kekejaman Raja Fir’aun. Fir’aun dikenal sebagai raja yang zalim dan suka bersikap sewenang-wenang untuk menindas penduduknya.
Semasa perjuangannya mengajak umat manusia untuk menyembah Allah SWT, Nabi Musa AS selalu menerima banyak tantangan serta penolakan dari kaum Yahudi. Namun, beliau tetap bersabar dan melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Allah SWT. Nabi Musa AS terus berusaha untuk mengajak umatnya beriman kepada Allah SWT.
Perjuangan Nabi Musa AS tidak mudah, terlebih lagi beliau harus berhadapan dengan Raja Fir’aun dan kaumnya. Banyak dari mereka yang membangkang dan tidak mau mengikuti ajakan Nabi Musa AS.
Untuk membuktikan bahwa Nabi Musa AS memang utusan Allah SWT, maka Allah memberikan beberapa mukjizat kepada Nabi Musa AS. Ini sesuai dengan firman Allah yang tertuang di dalam Alquran surah Al-Baqarah ayat 92 yang berbunyi:
وَلَقَدْ جَآءَكُم مُّوسَىٰ بِٱلْبَيِّنَٰتِ ثُمَّ ٱتَّخَذْتُمُ ٱلْعِجْلَ مِنۢ بَعْدِهِۦ وَأَنتُمْ ظَٰلِمُونَ
“Sesungguhnya Musa telah datang kepadamu membawa bukti-bukti kebenaran (mukjizat), kemudian kamu jadikan anak sapi (sebagai sembahan) sesudah (kepergian)nya, dan sebenarnya kamu adalah orang-orang yang zalim.“
Mengutip dari berbagai sumber, ada 9 mukjizat Nabi Musa AS. Namun, dari 9 mukjizat itu, masih terdapat perbedaan pendapat di antara ulama. Adapun 9 mukjizat Nabi Musa AS yang diberikan oleh Allah SWT di antaranya:
- Nabi Musa AS berbicara langsung dengan Allah SWT
- Tongkat yang berubah menjadi ular
- Membelah lautan
- Tangan yang berubah putih bercahaya
- Topan
- Belalang
- Kutu
- Katak
- Darah
Mengenai 9 mukjizat Nabi Musa AS, ternyata ini masih mendapat perbedaan pendapat di antara ulama. Namun, 7 di antaranya telah disepakati bersama, yakni tongkat, tangan Nabi Musa AS yang menjadi putih bercahaya, angin topan, belalang, kutu, katak, dan darah. Sementara dua lainnya masih diperdebatkan.
Ada yang mengatakan terbelahnya lautan dan paceklik. Ada yang mengatakan terbelahnya lautan dan digoncangkannya gunung Thur sebagai azab untuk Bani Israil.
Lalu, ada yang berpendapat dua mukjizat lainnya adalah terbelahnya lautan dan lancarnya Nabi Musa AS ketika beliau berkomunikasi dengan Firaun dan kaumnya. Sementara menurut Imam Mujahid dan lainnya, keduanya adalah musim paceklik dan gagal panen.
Inilah penjelasan beberapa mukjizat Nabi Musa AS.
1. Gunung (Ketika Nabi Musa AS Berbicara Langsung dengan Allah SWT)
Nabi Musa AS mendapatkan wahyu pertama kali di sebuah bukit bernama bukit Thur Sina. Kebenaran tentang Nabi Musa AS berbicara secara langsung dengan Allah SWT memang dibenarkan di dalam kitab suci Alquran serta kitab-kitab terdahulu. Beliau pun diberikan sebuah tongkat oleh Allah SWT.
Akan tetapi, kisah ini masih kontroversial karena terdapat perpedaan pendapat di antara ahli tafsir Alquran. Ada yang menyebutkan bahwa bukit Thur Sina adalah gunung tandus dan gersang. Ada juga yang berkata kalau bukit Thur Sina adalah Mesir. Namun, di balik itu semua, dialog langsung antara Nabi Musa AS dan Allah SWT memang benar adanya.
2. Tongkat yang Bisa Berubah Menjadi Ular
Setelah sebelumnya Nabi Musa AS mendapatkan tongkat dari Allah SWT di bukit Thur Sina, beliau lalu menghadapi para penyihir Fira’aun. Para penyihir tersebut menantang Nabi Musa AS untuk menunjukan kekuasaan Allah SWT.
Para penyihir berlomba-lomba menyulap tali menjadi ular. Nabi Musa AS menghadapi mereka dengan menggunakan tongkatnya. Dalam sekejap, tongkat tersebut berubah menjadi ular dewasa dan memakan ular-ular para penyihir.
3. Mukjizat Nabi Musa: Membelah Lautan
Mukjizat Nabi Musa AS yang mampu membelah lautan sudah sangat terkenal. Cerita ini berawal saat Bani Israil berbalik menjadi pengikut Nabi Musa AS.
Fir’aun yang mengetahui hal ini menjadi murka. Ia pun tahu bahwa Kaum Bani Israil dan Nabi Musa AS akan meninggalkan Mesir menuju Baitul maqdis.
Fir’aun tidak tinggal diam. Ia dan pasukannya berusaha mengejar rombongan Nabi Musa AS. Mereka pun hampir sampai di tempat rombongan Nabi Musa AS berada, yaitu laut merah.
Dengan kuasa Allah SWT, Nabi Musa AS membelah laut merah menggunakan tongkatnya. Saat laut terbelah, terlihat jalan kering dengan dinding berupa tebing dua gunung air. Rombongan Nabi Musa AS berhasil melewati jalan itu.
Melihat ini, Fir’aun menjadi marah. Kemarahan Fir’aun membuat ia dan pasukannya mengejar rombongan Nabi Musa AS. Mereka mencoba melewati laut merah yang terbelah. Namun, atas kehendak Allah, laut merah yang sebelumnya terbelah kembali menutup rapat ketika Fir’aun dan pasukannya masih berjalan di tengah lautan.
Akhirnya, Fir’aun dan pasukannya karena tenggelam di laut merah tersebut. Sedangkan Nabi Musa AS beserta rombongannya selamat sampai di seberang timur laut merah.
Artikel Terkait: Pentingnya ajarkan si kecil keberanian dan bela kebenaran seperti kisah Nabi Musa AS
3. Darah
Parents, di antara kesembilan mukjizat Nabi Musa AS yang telah disebutkan di atas, lima di antaranya juga telah dijelaskan di dalam Al-Qur’an surah Al-A’raf ayat 133:
فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمُ الطُّوفَانَ وَالْجَرَادَ وَالْقُمَّلَ وَالضَّفَادِعَ وَالدَّمَ آيَاتٍ مُفَصَّلَاتٍ فَاسْتَكْبَرُوا وَكَانُوا قَوْمًا مُجْرِمِينَ
“Maka Kami kirimkan kepada mereka taufan, belalang, kutu, katak dan darah sebagai bukti yang jelas, tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum yang berdosa.”
Mukjizat-mukjizat tersebut adalah contoh kelebihan dan kehebatan Nabi Musa AS yang diberikan oleh Allah SWT. Parents perlu mengajarkan kepada buah hati bahwa jika mereka terus berusaha, bersabar, dan tidak mudah berputus asa di dalam hidupnya, maka mereka akan mendapatkan keberkahan dari Allah.
Seperti Nabi Musa AS yang berani melawan kekejaman Firaun, beliau akhirnya berhasil menang atas izin Allah SWT. Parents juga bisa mengajak anak untuk tidak perlu takut membela kebenaran di dalam kehidupan. Sebab jika kita membela kebenaran dan kejujuran, maka pertolongan akan datang langsung dari Allah.
Yuk Parents, ajarkan anak untuk bisa memetik hikmah dari kisah mukjizat Nabi Musa AS. Semoga dengan seperti itu, buah hati juga semakin bisa menguatkan keimanannya kepada Allah SWT.
Baca Juga:
Cara Mendidik Anak dalam Islam Sesuai Umur, Sudahkah Parents Lakukan?