Jangan Dipercaya! Ini 5 Mitos Kehamilan yang Masih Sering Beredar

Daripada menimbulkan was-wasdan stres, sebaiknya tidak lagi percaya beragam mitos kehamil a ini Bun.

Di masyarakat kita, masih cukup banyak mitos mengenai kehamilan yang kerap dipercaya. Bagi sebagian orang, beberapa mitos yang beredar tersebut tak jarang menimbulkan kekhawatiran dan ketakutan. Padahal, ada banyak mitos tentang ibu hamil yang sebaiknya tak lagi dipercaya, Bun.

Panik dan khawatir ini bisa saja memicu stres hingga memengaruhi kesehatan Bunda dan janin. Oleh karena itu, saat mendengar sesuatu terkait dengan isi kehamilan, mencari tahu kebenarannya merupakan hal yang penting dilakukan.

Nah, apa saja mitos selama kehamilan yang sebaiknya sudah tidak dipercaya lagi oleh ibu hamil?

Mitos tentang ibu hamil

1. Ibu hamil tidak boleh sering beraktivitas

mitos-tentang-ibu-hamil

Apakah Bunda kerap mendengar bahwa ibu hamil tidak diperbolehkan banyak beraktivitas? Nah, sebetulnya anggapan itu tidaklah sepenuhnya benar maupun salah.

Melakukan aktivitas fisik yang berlebihan memang tidak disarankan. Khususnya aktivitas fisik yang menghabiskan banyak energi serta membahayakan ibu maupu janin, memang sebaiknya dihindari.

Namun, bukan berarti ibu hamil sama sekali tidak diperbolehkan untuk beraktivitas dan hanya bisa bersantai saja. Ibu hamil justru dianjurkan tetap beraktivitas dengan porsi yang tak berlebihan. Menjalani aktivitas yang tak berlebihan bisa membuat tubuh ibu lebih segar dan bugar.

Artikel Terkait : Keluar darah saat hamil muda, perlukah merasa khawatir?

2. Minum air es menyebabkan ukuran bayi menjadi besar

mitos-tentang-ibu-hamil

Tak sedikit orang yang masih menghubungkan bobot bayi dengan kebiasaan minum es ketika ibu tengah hamil. Padahal bila dipercaya mentah-mentah, anggapan ini bisa menjerumuskan dan membuat khawatir.

Perlu untuk Bunda ketahui, berbagai minuman yang menggunakan atau tidak menggunakan es akan bisa berdampak pada janin bila mengandung banyak kalori.

Ya, jadi bukan esnya yang membuat bobot bayi bertambah, melainkan kandungan kalori dalam minuman yang dikonsumsi.

Misalnya saja konsumsi minuman berasa dengan kandungan kalori dan gula tinggi seperti sirup, boba, dan sebagainya. Bila dikonsumsi secara berlebihan bisa membuat berat badan ibu maupun janin bertambah.

3. Mitos tentang ibu hamil: Makan kacang bisa membuat bayi alergi

mitos-tentang-ibu-hamil

Alergi yang bisa dialami oleh seseorang sifatnya genetik, bukan karena kebiasaan mengonsumsi makanan ketika ibu tengah hamil. Justru, kacang memiliki kandungan yang baik untuk ibu hamil dan janin.

Kacang-kacangan banyak mengandung protein dan asam folat untuk kesehatan janin.

Lain halnya bila memang Bunda maupun keluarga memiliki riwayat alergi. Dengan atau tanpa mengonsumsi kacang-kacangan, bayi bisa saja mengalami alergi karena faktor genetik dari keluarga. Bunda pun sebaiknya berhati-hati mengonsumsinya bila memiliki riwayat makanan tertentu.

Artikel Terkait : Pendarahan saat hamil 9 bulan, berbahayakah? Ini penjelasannya!

4. Mitos tentang ibu hamil: Tidak boleh membunuh binatang supaya bayi tidak cacat

Jangan Dipercaya! Ini 5 Mitos Kehamilan yang Masih Sering Beredar

Berdasarkan mitos yang berkembang, baik ibu hamil dan suami dilarang membunuh binatang, baik yang disengaja maupun tidak disengaja.

Bila dilakukan, dipercaya bahwa tindakan tersebut bisa berdampak pada kecacatan bayi setelah lahir.

Bila melihat dari sisi medis, cacat lahir memiliki banyak faktor, salah satunya genetik. Terkait dengan tindakan tersebut, kita memang tak diperbolehkan untuk membunuh makhluk hidup seperti binatang, khususnya bila tak memiliki alasan yang jelas. Namun, hal itu sebenarnya tidak ada hubungannya dengan cacat lahir.

5. Ibu hamil makan untuk dua orang jadi porsinya harus lebih banyak

Jangan Dipercaya! Ini 5 Mitos Kehamilan yang Masih Sering Beredar

Banyak orang yang masih berpikir bahwa ibu hamil harus makan banyak karena memiliki porsi dua kali lipat dari kondisi sebelum hamil. Banyak ibu hamil yang akhirnya juga percaya bahwa ia harus makna banyak untuk jatah dua orang, dirinya dan bayinya.

Namun, anggapan tersebut sebetulnya kurang tepat. Justru, asupan bumil harus diperhatikan jumlahnya agar tidak kekurangan maupun kelebihan.

Selama masa kehamilan, jenis asupan zat gizi pun harus lebih diperhatikan. Pastikan asupan memenuhi kebutuhan gizi hatian selama hamil mulai dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, serta ragam zat gizi lain yang diperlukan.

***

Nah, itulah beberapa mitos kehamilan yang sebaiknya sudah tak dipercaya lagi. Dikhawatirkan menimbulkan was-was berlebih, kita pun hendaknya memilah informasi mengenai mitos yang beredar di masyarakat agar kehamilan berjalan sehat dan lancar.

Semoga informasi di atas bisa bermanfaat.

Artikel telah ditinjau oleh:

dr.Gita PermataSari, MD

Dokter Umum dan Konsultan Laktasi

Baca Juga :

5 Penyebab Janin Tidak Bergerak dalam Kandungan, Kapan Harus Waspada?

 

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.