Masyarakat sekarang mulai aware dengan anjuran menggunakan tabir surya dalam sehari-hari berkat para beauty influencer dan skincare enthusiast. Tapi, masih ada mitos seputar sunscreen yang dipercaya.
Mitos yang berkembang ini jelas menyesatkan dan perlu Parents ketahui. Apa saja sih mitos-mitosnya? Berikut beberapa diantaranya merangkum dari berbagai sumber.
Mitos tentang Penggunaan Sunscreen
-
Cukup pakai sedikit saja
Rasa lengket ketika memakai produk tabir surya memang bikin enggak nyaman dan seringkali terdengar anjuran pakainya cukup sedikit saja karena sudah melindungi kulit seharian.
Justru penggunaan tabir surya ini ada takaran tertentu supaya produknya efektif, loh. Takaran yang dianjurkan adalah 0,04 ons atau setara dua garis jari tengah yang biasa dicontohkan para beauty influencer.
-
Sekali pakai untuk seharian
Selanjutnya pemakaian sunscreen katanya hanya satu kali saja ketika akan beraktivitas di luar ruangan. Anggapan ini sebenarnya salah. Parents wajib melakukan re-apply tabir surya karena bergantung dari tingkat SPF.
Perlindungan tabir surya akan menurun setelah dua jam pemakaian walau memiliki SPF tinggi. Apalagi ketika kulit sudah berkeringat, tergesek oleh tangan atau tisu proteksi sunscreen pastinya berkurang.
-
Kalau tidak ada matahari tak perlu pakai sunscreen
Siapa bilang kalau tidak ada matahari kulit bisa bebas tak perlu pakai sunscreen? Penggunaan tabir surya ini sangat diwajibkan untuk melindungi kulit dari pancaran sinar UVA dan UVB yang ternyata masih bisa tembus walau cuaca terlihat mendung atau hujan.
Oleh karenanya, Parents tetap disarankan mengaplikasikan tabir surya ketika cuaca mendung dan di ruangan tertutup.
-
Penyebab kulit berminyak dan berjerawat
Hal yang bikin orang-orang ragu untuk mencoba pakai sunscreen adalah takut menyebabkan jerawat dan kulit makin berminyak. Sama seperti produk skincare lainnya, Parents tetap harus mencari sunscreen yang sesuai jenis kulit.
Sekarang banyak varian sunscreen sesuai jenis kulit. Jika cenderung berminyak dan acne prone maka sunscreen berbahan dasari air dengan tekstur gel lebih disarankan karena cepat menyerap, tidak lengket, dan meminimalisir penyumbatan di pori-pori.
Artikel terkait: 9 Fakta Tentang Tabir Surya dan Cara Pakai Sunscreen yang Perlu Diketahui
-
Kulit gelap tak butuh tabir surya
Masyarakat Indonesia rata-rata memiliki kulit kuning langsat dan sawo matang, warna kulit yang cenderung gelap memang punya risiko terbakar matahari lebih minim.
Walau begitu, kulit gelap juga tetap harus mendapatkan proteksi melalui tabir surya karena sinar UVA dan UVB bisa merusak kulit siapa saja.
-
Mitos seputar sunscreen: SPF tinggi beri proteksi lebih
Kebanyakan orang berpikir kalau makin tinggi SPF-nya maka makin tinggi juga tingkat proteksinya. Kenyataannya, tabir surya dengan SPF 30 mampu melindungi 97 persen dari paparan sinar matahari.
SPF tinggi hanya bisa melindungi sekitar 1 sampai 2 persen, dan tidak ada sunscreen yang bisa memproteksi sampai 100 persen. SPF juga tidak ada kaitannya dengan durasi pemakaian, baik SPF rendah dan tinggi maksimal pemakaian hanya dua jam atau kurang.
-
Makeup mengandung SPF sudah cukup
Sekarang banyak produk kosmetik yang mengandung SPF di dalamnya dan sebagian orang menganggap tak perlu menggunakan tabir surya lagi.
Produk kosmetik ber-SPF 30 memang bisa memproteksi kulit, tapi enggak seefektif sunscreen biasanya. Hal ini karena pengaplikasian produknya yang sedikit dan konsistensinya tipis, makeup ber-SPF tidak bisa melindungi kulit seharian.
Jadi, meskipun makeup Parents mengandung SPF jangan lupa tetap gunakan sunscreen lagi, ya!
-
Tidak memerhatikan waktu di luar ruangan
Sinar UV punya risiko tinggi merusak kulit, apalagi ketika matahari sedang berada di puncaknya sekitar pukul 10 pagi sampai 4 sore. Di waktu ini, walau sinar mataharinya sedikit tapi lebih cepat membakar.
Cobalah untuk menghindari beraktivitas di jam-jam terik atau gunakan pakaian tertutup dan aplikasikan sunblock dengan benar.
-
Sinar matahari tidak tembus jendela
Ketika sinar UVB tidak tembus kaca, beda halnya dengan sinar UVA yang mana bisa meningkatkan risiko kanker kulit. Jika Parents banyak menghabiskan waktu dekat dengan kaca berlapiskan filter anti-matahari seperti di mobik, ternyata kulit masih tetap berisiko rusak.
Kaca jendela dalam pesawat, kereta, dan bus juga masih bisa ditembus oleh sinar UVA. Jadi, saat berlibur pastikan pakai tabir surya.
***
Nah, itu dia 9 mitos sunscreen yang sering dipercaya kebanyakan orang. Mulai sekarang, jangan lupa selalu gunakan produk tabir surya demi kesehatan kulit, ya!
Baca juga:
Lagi di Rumah Saja, Haruskah Memakai Sunscreen?
4 Tips Memakai Sunscreen yang Baik dan Benar, Sudah Tahu Belum?
5 Tips Memilih Tabir Surya untuk Anak, Cegah Kanker Kulit Sejak Dini
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.