Bagi perempuan, selain ingin mendapatkan suami yang bertanggung jawab dan penyanyang, tentu saja memiliki mertua yang baik.
Sayangnya, harapan memang tidak selamanya sejalan dengan kenyataan. Banyak kasus yang memperlihatkan bahwa hubungan antara menantu perempuan dan mertua tidak harmonis.
Memantu perempuan kerap kali mengeluhkan tidak cocok dengan ibu mertuanya. Merasa mertua terlalu banyak mengatur dan mencampuri urusan rumah tangga, ada pula yang menganggap mertua sering kali menuntut dari segi finanasial mengangggu cash flow keluarga.
Apa pun masalahnya, pada dasarnya konflik antara menantu dan mertua tentu saja bisa diselesaikan dengan baik. Lagi pula, memiliki mertua yang baik sebenarkan bukan hanya sebatas impian.
Tidak sedikit juga kisah yang membuktikan bahwa hubungan dengan mertuanya sangat baik.
Setidaknya, hal inilah yang yang dirasakan oleh Delfi, salah satu komunitas yang membagikan kisahnya di aplikasi theAsianparent berikut ini.
Artikel terkait: Mertua pilih kasih dan suka membandingkan, begini cara menghadapinya!
Kisah Bunda: “Ketika orangtuaku pisah, aku malah bertemu mertua yang baik”
Halo, Bunda. Aku mau bercerita tentang kehidupanku, nih. Sebelum menikah, aku selalu membayangkan mertua bagaikan sosok yang jahat, cuek, suka gosip, dan lain-lain. Namun, alhamdulillah aku dapat mertua yang super baik. Pertama menikah, suami sudah disediakan rumah sendiri dan aku sama suami tinggal berdua. Mertua dan iparku tinggal di sebuah pulau. Tiap ibu mertua datang, aku selalu diperlakukan layaknya anak mereka sendiri. Dimasakin, dicuciin, dan sebagainya. Padahal, aku sering ngelarang karena aku merasa tidak enak. Masa iya, bajuku dicuci tiba-tiba dan selalu dimasakin. Tapi tetap saja mertuaku selalu melarang dan nggak mau kalau aku terlalu capek. Banyak juga alasan yang bikin aku nggak bisa ngelawan. Saat hamil, mertuaku juga luar biasa sangat perhatian. Bukan cuma ibu mertua, bapak mertuaku juga sangat baik. Kadang, setiap pagi aku selalu disediakan air kelapa. Setiap jam 9 pagi bapak mertua juga suka mancing nila, ikan kesukaanku. Dia juga sering bawa mangga kesukaanku pas aku lagi hamil. Ketika anakku lahir, mertuaku juga nyaranin dan bantuin aku serta suami untuk membangun tempat kos. Mengingat di belakang rumah suami ada tanah kosong. Untuk hadiah cucu pertama, katanya. Alhamdullilah sekali aku punya mertua yang baik, bahkan ipar aku juga sama baiknya. Padahal, sebelum aku menikah, aku mengalami broken home. Kedua orangtuaku pisah. Aku sudah patah semangat, kupikir aku nggak bisa merasakan kehangatan keluarga lagi. Tapi Allah sangat baik, aku diberikan bahagia lewat suami dan mertua yang luar biasa.
Kisah asli dan selengkapnya bisa Parents lihat dalam postingan di aplikasi theAsianparent berikut ini.
Tips agar bisa lebih disayang dan akrab dengan mertua
Dari kisah yang dibagikan Bunda Delfi, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa sebenarnya tidak semua mertua memiliki sifat buruk. Namun di sisi lain, tidak semua orang pula bisa mendapat keberuntungan yang sama dengan Bunda Delfi. Nyatanya, setiap manusia diciptakan dengan watak berbeda. Untuk mendapatkan perlakuan baik dari seseorang, kita juga perlu berusaha untuk memahami terlebih dahulu mengenai sifatnya.
Apabila Bunda memiliki permasalahan dengan mertua, maka komunikasi merupakan kunci utama untuk memperbaikinya.
Agar hubungan dengan mertua bisa lebih akrab selayaknya dengan orangtua kandung, Bunda bisa menerapkan beberapa tips berikut ini:
-
Selalu komunikasi untuk menghindari salah paham
Mertua selalu marah dan sinis tanpa sebab? Jika demikian, jangan ragu untuk mengajaknya bicara dan tanyakan secara perlahan mengapa ia bisa bersikap demikian. Dengan komunikasi, Bunda jadi bisa tahu titik permasalahan yang menjadikan hubungan kalian kurang dekat. Tidak hanya itu, Bunda jadi bisa tahu sudut pandang mertua mengenai diri Anda atau pun permasalahan yang ada. Sehingga ke depannya Bunda dapat lebih paham bagaimana cara menghadapi sikapnya.
-
Saling terbuka dan jadilah pendengar yang baik
Setiap manusia pasti akan merasa senang apabila ia didengarkan, termasuk mertua Bunda. Ekspresikan rasa sayang Anda dengan mendengarkan dan pahami ceritanya. Jangan sungkan juga untuk bercerita pada mertua mengenai masalah yang Bunda alami dan mintalah solusi padanya. Hal ini akan membantu agar kalian bisa saling menghargai dan memahami satu sama lain.
-
Anggap ia sebagai orangtua sendiri
Berikan perlakukan yang sama antara orangtua kandung dan mertua. Tunjukkan kasih sayang dan rasa hormat pada mertua selayaknya orangtua kandung. Misalnya, selalu mengunjungi rumah mertua dan orangtua kandung secara bergantian.
Kunci lain yang perlu diperhatikan, jangan pernah membandingkan ibu mertua dengan ibu kandung.
Artikel terkait: Punya mertua galak? Ini 4 saran psikolog untuk menghadapinya
-
Terima mertua apa adanya
Setiap manusia memiliki sifat berbeda. Namun perlu diingat pula, bahwa setiap orang tidak hanya memiliki sifat baik dan buruk saja. Pasti akan ada sisi baik dan buruk yang menjadi bagian dalam kepribadiannya. Begitu pula dengan mertua.
Mertua Bunda mungkin saja cerewet dan selalu mengomel. Namun, bisa jadi ia melakukan hal itu karena ia sayang dan merasa khawatir pada Bunda. Jadi, terimalah berbagai sifatnya dengan sabar. Lakukan komunikasi secara rutin agar tidak timbul salah paham.
Itulah kisah Bunda theAsianparent dan tips agar lebih dekat dengan mertua. Selalu ingat, komunikasi akan selalu menjadi kunci utama dalam suatu hubungan. Termasuk hubungan mertua dan menantu. Jika memang Bunda cenderung sulit berkomunikasi berdua dengan mertua, maka tidak ada salahnya meminta bantuan suami sebagai jembatan untuk kalian berdua.
***
Baca juga:
10 Cara jitu jadi menantu yang baik dan disayang oleh mertua, Bunda harus baca!