Selain tanaman hias janda bolong, calathea menjadi salah satu jenis tanaman hias yang populer pada tahun ini. Sudah tahu bagaimana merawat calathea agar bisa tumbuh sehat dan subur?
Calathea banyak diminati karena penampakannya yang unik. Daunnya memiliki motif dan perpaduan warna yang sangat menarik sehingga banyak pecinta tanaman hias terpikat.
Menariknya lagi, tanaman ini dipercaya memberi kebaikan bagi seisi rumah. Pada malam hari, Calathea menggulung daunnya seperti tangan yang sedang berdoa. Makanya tanaman hias ini juga disebut prayer plant.
Cara merawat tanaman Calathea memang cukup tricky. Penasaran?
Buat Anda yang tertarik dengan tanaman hias ini, ini dia cara merawatnya seperti dilansir dari Apartment Therapy.
Cara Merawat Calathea untuk Para Pemula
1. Pencahayaan Minim
Tanaman Calathea ini dikenal tidak membutuhkan banyak sinar matahari. Jadi, jika Anda ingin menempatkannya dekorasi di dalam ruangan, masih aman dan cocok sekali.
Jika diletakkan di area yang banyak atau langsung terpapar cahaya matahari, Calathea justru tidak dapat tumbuh dengan baik. Dan ini bisa membuat daunnya berubah warna atau mengering.
Jadi saat ditempatkan di dalam ruangan pun, usahakan tidak terlalu dekat dengan jendela yang langsung terkena matahari. Yang perlu Anda ingat, semakin gelap daun tanaman Calathea, seperti Calathea ornata, maka semakin rendah kebutuhan cahayanya.
2. Perhatikan Kelembaban Media Tanam
Ornamental plant in the National Library of Latvia, Riga
Tanaman Calathea sangat menyukai lingkungan yang lembap. Tingkat kelembapan yang ideal bagi tanaman ini adalah 50 persen atau lebih. Dan untuk varietas tertentu, tanaman ini masih bisa adaptif pada tingkat kelembapan yang lebih rendah. Sedangkan pada jenis calathea yang lebih sensitif justru membutuhkan tingkat kelembaban yang lebih tinggi, yakni sekitar 60 persen.
Jika dirasa tingkat kelembaban pada ruangan di mana Calathea diletakkan kurang memadai, Bunda bisa meningkatkan tingkat kelembaban udaranya menggunakan humidifier. Atau, siasati dengan meletakkan pot Calathea di atas nampan berisi kerikil dan air.
Kerikil itu akan mencegah pot terendam air. Sedangkan airnya akan menguap secara alami dan membantu menjaga kelembaban udara di sekitar tanaman.
3. Cek Kadar Air
Layaknya tanaman hias, Calathea juga senang ‘menikmati’ air yang disaring atau dideklorinasi (proses penghilangan klorin aktif pada air). Jika Anda tidak tahu apakah air di rumah mengandung klorin atau tidak, masukkan air ke dalam semprotan penyiram dan biarkan air tersebut di sana semalaman. Cara ini bisa membantu menghilangkan klorin pada air.
4. Perhatikan Media Tanamnya
Calathea juga menyukai tanah yang lembab. Ingat, yang lembab yang Bunda, bukan basah. Untuk membuat tanah pada tanaman Calathea tetap lembab, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan.
Buat campuran pot tanah 50 persen, kulit anggrek 20 persen, arang 20 persen, dan perlit 10 persen.
Dan untuk mengecek apakah tanah pada tanaman Calathea kering atau tidak, tempelkan satu jari Bunda ke tanah tersebut dan rasakan apakah medianya terasa kering. Jika ya, sirami tanah sekadarnya hingga terasa lembab.
5. Pilih Pot yang Tepat
Dulu dikatakan, kalau Calathea tidak akan bisa tumbuh dengan baik jika ditanam di dalam pot terakota. Alasannya, pot terakota hanya membantu akar tetap lembab, tetapi tidak basah.
Ya, pot terakota memang menyerap kelembaban berlebih, sehingga membuat tanah tetap lembap secara optimal. Namun, jika Bunda tinggal di rumah atau lokasi dengan kondisi yang sangat kering, pertimbangkan untuk tetap menggunakan pot plastik.
Satu hal yang perlu diperhatikan, pastikan pot memiliki lubang drainase di bawah. Fungsinya, jika media tanamnya kelebihan air, air dapat turun dan tidak menyebabkan busuk pada akarnya.
6. Pemberian Pupuk dan Pembasmian Hama
Jangan lupa untuk memerhatikan proses pemberian pupuk, penyiangan, dan pembasmian hama. Agar Calathea tetap tumbuh subur, berikan pupuk setiap sebulan sekali. Lakukan pengecekkan dan penyiangan tanaman terbebas dari tanaman gulma.
7. Ketahui Tanda Tanaman Calathea yang Sakitsu
Sudah tahu tanda tanaman Calathea yang tidak sehat? Coba perhatihkan beberapa tanda yang memperlihatkan adanya hama atau patogen.
Pada Calathea, umumnya memiliki tanda daun menguning, keputihan, dan muncul spot-spot di daun. Untuk mencegah atau mengatasi tanaman dengan penyakit ini bisa dilakukan penyemprotan fungisida 1-2 bulan sekali.
8. Budidaya untuk Usaha
Melihat animo masyarakat yang tinggi akan tanaman ini bisa menjadi peluang usaha bagi Anda berbisnis Calathea.
Ada 7 jenis tanaman hias Calathea yang popular di Indonesia. Di antaranya adalah Makoyana, Merak, Black Lipstik, Ornata, Levonero, Lancifolia, dan Picturata Argentea. Trikmerawat.com memberitahu beberapa jenis Calathea yang paling disukai kaum wanita. Yaitu maranta leuconeura var kerchoviana (corak kehitaman) atau white fusion (corak putih di daunnya seperti warna tisu), leopardine (corak leopard), dan multicolor.
Harganya? Relatif, tergantung jenis dan ukurannya, Bun. Diperkirakan harga tanaman Calathea dari yang berukuran kecil mulai dari Rp14 ribu hingga Rp 55 ribu.
Nah, kalau sudah tahu bagaimana cara merawat Calathea, mungkin ini saatnya Anda membudidayakannya. Selamat mencoba!
Baca juga:
Percantik Akuarium Ikan Cupang dengan 7 Tanaman Hias Berikut Ini
10 Jenis Tanaman Hias yang Tak Perlu Disiram Setiap Hari untuk Parents yang Sibuk
6 Manfaat Merawat Tanaman Hias Untuk Kesehatan Fisik dan Mental
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.