Menyewa ayah palsu bukanlah hal tabu di masyarakat Jepang, khususnya bagi mereka yang yatim piatu sejak kecil, atau memiliki hubungan tidak baik dengan orangtuanya.
Mereka membutuhkan sosok ayah untuk urusan ritual pernikahan, atau sekadar hadir di acara sekolah yang memerlukan kehadiran orangtua.
Seorang ibu di Jepang bernama Asako, menyewa ayah palsu agar anaknya bisa merasakan keluarga utuh. Hal ini ia lakukan setelah bercerai dengan sang suami, dan mantan suaminya sama sekali tidak peduli dengan si kecil Megumi, anak mereka, sejak usianya masih bayi.
Artikel terkait: 9 Langkah untuk bantu anak hadapi perceraian orangtua
Asako menyewa ayah palsu agar Megumi tidak kehilangan sosok ayah dalam hidupnya
Asako dan suaminya berpisah ketika Megumi masih bayi. Megumi kemudian tinggal bersama sang ibu, namun ayahnya tidak pernah lagi muncul dalam hidup Megumi.
Saat Megumi semakin besar, dia menyadari bahwa anak lain punya ayah sedangkan dirinya tidak. Diapun mulai bertanya tentang ayahnya pada sang ibu, bahkan gadis kecil ini menyalahkan dirinya sendiri atas kepergian sang ayah dari kehidupan mereka.
Ketika Megumi berusia 10 tahun, dia semakin merindukan sosok ayahnya. Dan ia semakin sedih karena tak kunjung mendapat jawaban kemana ayahnya pergi dan kapan akan datang menemuinya. Megumi tidak lagi bicara pada Asako, dia berubah menjadi anak pendiam dan pemurung.
Hal ini bisa dipahami, ketika akhirnya diketahui bahwa teman-teman Megumi di sekolah meledeknya dan mengucilkannya karena Megumi tidak punya ayah dan hanya tinggal bersama ibu tunggal. Sayangnya, stigma buruk terhadap anak dengan orangtua tunggal masih sering terjadi di negara sakura tersebut.
Seiring berjalannya waktu, perlakuan buruk teman sekolah Megumi semakin menjadi, sehingga Megumi menolak untuk bersekolah. Hal ini tentu saja membuat Asako bersedih hati. Dia berusaha mendatangi guru di sekolah Megumi, namun hal tersebut tidak mengubah apapun.
Ide menyewa ayah palsu pun datang
Asako tahu, satu-satunya hal yang bisa membuat Megumi kembali ceria dan mau bersekolah adalah kehadiran ayahnya. Namun, karena menghubungi mantan suaminya tidak mungkin, akhirnya Asako mencari cara lain untuk mendapatkan sosok ayah ideal bagi Megumi. Yakni dengan menyewa ayah palsu.
Asako mendatangi agen penyewaan ayah palsu, dan mewawancarai beberapa kandidat. Akhirnya, ia memilih seorang pria bernama Yamada Takashi untuk menjadi ‘ayah’ Megumi.
“Dia mudah diajak bicara, dia juga baik dan manis. Saya mengikuti naluri saja saat memilihnya, ” tutur Asako.
Takashi sendiri sudah lama berkecimpung di bisnis penyewaan anggota keluarga ini. Dia pernah disewa untuk menjadi pacar, mempelai pria, dan lain-lain. Dia mendapatkan inspirasi dan kelihaian berakting dari film-film Hollywood yang sering ditontonnya.
Artikel terkait: Bisnis sewa ayah palsu di Jepang, bagaimana menurut Anda?
Perubahan Megumi setelah ibunya menyewa ayah palsu
Sebelum Yamada bertemu dengan Megumi, Asako menyiapkan pria tersebut agar aktingnya sebagai ayah Megumi lebih meyakinkan. Asako membuat skenario bahwa Yamada telah menikah dan punya keluarga baru, namun dia menghubungi Asako karena merindukan Megumi. Asako juga meminta Yamada untuk meminta maaf pada Megumi dan mendengarkan semua yang Megumi katakan.
Saat akhirnya Megumi bertemu dengan Yamada pertamakali, dia merasa heran dan membenci ‘ayah’-nya itu. Dia bertanya mengapa sang ‘ayah’ tidak pernah menemuinya selama bertahun-tahun. Yamada hanya bisa menjawab bahwa dirinya sibuk dengan keluarga baru dan tak bisa menemui mereka.
Sejak saat itu, Yamada rutin mengunjungi Megumi setiap bulan. Dia menemani Megumi dan Asako pergi ke bioskop atau acara ulang tahun. Tak butuh waktu lama sampai sikap Megumi mencair pada Yamada.
Tak hanya sikap kepada Yamada yang berubah dalam diri Megumi. Dia yang sebelumnya sangat pendiam dan pemurung, menjadi lebih banyak bicara dan lebih periang. Bahkan dia juga sudah mau kembali bersekolah.
Adapun soal Yamada, meski tarif menyewa ayah palsu tidaklah murah, namun Asako merasa uang yang ia keluarkan sangat sepadan untuk kebahagiaan anaknya Megumi. Yamada juga mengaku bahwa dia melihat sendiri perubahan drastis dalam diri Megumi, menjadi lebih bahagia.
Selama 10 tahun, Yamada berperan menjadi ayah Megumi. Dan selama itu pula, baik Asako maupun Yamada tak pernah mengatakan yang sebenarnya pada Megumi. Bahkan, Yamada tidak lagi menjadi orang asing dalam keluarga Megumi, dia sering mengatakan ‘aku cinta kamu’ pada Megumi layaknya ayah pada putri kandungnya sendiri.
Ketika kebohongan terasa terlalu nyata
Bertahun-tahun berperan menjadi ayah Megumi, Yamada tentu saja merasa bersalah karena membohongi gadis tersebut. Namun ia berusaha menguatkan diri dan mengatakan dia melakukannya karena itulah pekerjaannya.
Asako sendiri juga tidak kebal terhadap dampak kebersamaannya dengan Yamada yang terjadi secara rutin. Yamada dan Asako juga berteman baik, keduanya merasa nyaman satu sama lain.
Akhirnya, setelah bertahun-tahun Yamada berakting sebagai anggota keluarga, Asako ingin Yamada menikahinya agar mereka bertiga menjadi keluarga yang sebenarnya.
Akan tetapi, saat Asako menyampaikan perasaannya pada Yamada, pria tersebut menolak untuk menikah dan menjadi keluarga resmi Megumi.
“Dia bilang, dia menghabiskan waktu bersama kami hanya karena pekerjaannya.”
Meski sedih, namun Asako menerima keputusan Yamada. Dan tetap membayar Yamada untuk menjadi ayah Megumi. Hal ini membantu kesehatan mentalnya tetap stabil. Meski terkadang, Asako membayangkan bagaimana jadinya jika suatu hari Yamada benar-benar menjadi suaminya dan ayah Megumi yang sah secara hukum
***
Bagaimana menurut Anda? Apakah tindakan Asako bisa dibenarkan?
Baca juga:
Bagaimana Menjelaskan Perceraian Orangtua pada Anak Dengan Baik
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.