Menyetir mobil saat hamil masih menuai banyak kontroversi, beberapa ibu hamil berani melakukannya, tapi ada juga yang khawatir untuk melakukannya. Lantas, sebenarnya apakah menyetir mobil saat hamil itu aman untuk dilakukan? Berikut ulasannya!
Bolehkah menyetir mobil saat hamil?
Semakin bertambahnya usia kandungan membuat ukuran perut semakin besar, ini akan membatasi gerak Bumil, termasuk untuk menyetir mobil. Perut yang semakin besar juga membuat ibu hamil kesulitan untuk masuk dan keluar dari mobil.
Selain itu, efek dari perut yang semakin besar bisa jadi akan menghalangi jalan setir. Akibatnya, para ibu hamil lebih memilih untuk berhenti menyetir mobil ketika ketika memasuki akhir kehamilan.
Walau demikian, dilansir dari situs babycenter, selama kondisi ibu hamil sehat maka ia tetap diperbolehkan untuk mengendarai mobil. Namun, tetap harus berhati-hati, karena ibu hamil rawan merasa kelelahan dan mual yang membuat sulit berkonsentrasi.
Jika ingin menyetir mobil saat hamil, pastikan Bunda melakukan istirahat yang teratur. Selain itu, hindari menyetir mobil sendirian, terlebih jika melakukan perjalanan jauh.
Akan lebih aman apabila Bunda ditemani dengan keluarga atau teman saat harus berkendara. Dengan demikian, Bunda dapat meminimalisasi risiko buruk yang akan terjadi.
Menyetir mobil saat hamil, ini risiko yang perlu diwaspadai
Walaupun disebutkan jika ibu hamil dalam kondisi sehat tetap bisa menyetir mobil, tapi alangkah lebih baik untuk tidak melakukannya. Dilansir dari situs Bustle, menyetir mobil saat hamil perlu ditambahkan ke dalam daftar salah satu hal yang harus dikhawatirkan oleh ibu hamil.
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Canadian Medical Association Journal, nyatanya jumlah kasus tabrakan mobil lebih banyak dialami oleh wanita ketika mereka hamil, daripada wanita yang tidak hamil. Kasus tersebut mayoritas terjadi saat trimester kedua.
Para peneliti menduga kasus kecelakaan yang terjadi pada ibu hamil khususnya saat trimester kedua yaitu karena efek hamil secara besar terjadi saat usia kandungan tersebut. Selain itu, masih banyak juga faktor-faktor lainnya yang dapat memicu terjadinya kecelakaan pada ibu hamil.
Hal yang harus dilakukan apabila ibu hamil mengalami kecelakaan mobil
Ketika ibu hamil mengalami kecelakaan mobil, hal pertama yang harus dilakukan adalah jangan panik, tetap tenang dan periksa tanda-tanda perdarahan atau cedera terutama pada bagian perut dan vagina. Hubungi dokter segera, khususnya jika Anda merasa akan terjadi kontraksi prematur.
Itulah informasi terkait menyetir mobil saat hamil, apabila Bunda memang ingin melakukannya pastikan jika kondisi tubuh sedang sehat. Lalu, janganlah menyetir sendirian, ajak orang lain untuk mendampingi, dan tetap berhati-hati.
Artikel terkait: Tak selalu berbahaya, simak 6 tips aman dan nyaman menyetir mobil saat hamil berikut ini
Kiat aman berkendara bagi Bumil
Berikut beberapa kiat aman berkendara bagi Bumil:
1. Patuhi aturan lalu lintas dan jangan melanggar aturan kecepatan maksimum
Bunda mungkin ingin melaju melampaui aturan kecepatan maksimum saat jalan terlihat sepi atau kosong. Jangan lakukan itu walaupun tidak ada orang yang melihatnya ya, Bun. Saat melaju dengan kencang, mobil akan lebih susah untuk dikendalikan atau dihentikan, sehingga risiko kecelakaan pun meningkat.
2. Kenakan pakaian yang nyaman
Ke mana pun Bunda pergi sambil mengendarai mobil, pastikan Bunda menggunakan pakaian yang nyaman. Pakaian yang nyaman akan memungkinkan Bunda bergerak bebas. Bunda bisa berganti pakaian setelah sampai di tempat tujuan.
3. Perhatikan tingkat energi tubuh Anda
Bumil rentan merasa lemas atau lapar. Untuk menghindari lapar, bawalah beberapa snack bar atau camilan yang mudah dimakan saat Anda mengemudi. Pilihlah camilan yang bergizi, ringan dan lezat untuk membantu Anda tetap terjaga dan waspada.
4. Tetap terhidrasi
Selain sering merasa lemas dan lapar, ibu hamil juga sering merasa haus. Siapkan beberapa botol air saat Bunda mengemudi. Jangan lupa menggunakan sedotan, agar Bunda tetap bisa memandang ke jalan selagi meminumnya.
5. Siapkan ponsel
Bawalah charger handphone atau power bank, dan pastikan baterai ponsel sudah terisi sebelum keluar dari rumah. Manfaatkan sistem headset Bluetooth sehingga Bunda dapat melakukan panggilan kapan pun saat diperlukan.