Cemas dampak krisis ekonomi akibat Corona, menteri keuangan Jerman bunuh diri

Meninggalnya Menteri Keuangan Negara bagian Hesse, Jerman, Thomas Schaefer, diduga karena cemas akan dampak krisis ekonomi akibat pandemi Corona.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Pandemi virus  corona yang terjadi di berbagai belahan dunia, mau tidak mau mengubah kehidupan. Termasuk terkait dengan keuangan. Sedihnya, Thomas Schaefer,  Menteri Keuangan Jerman bunuh diri.

Menteri Keuangan Negara bagian Hesse, Jerman, itu ditemukan meninggal dunia pada Sabtu (28/3/2020).

Menteri keuangan Jerman bunuh diri diduga karena khawatirkan krisis ekonomi

Thomas Schaefer, Menteri Keuangan di Negara Bagian Hesse, Jerman yang meninggal bunuh diri. (Sabrina Deige Handout/EPA-EFE) via Kompas.

Pria berusia 54 tahun itu ditemukan tak bernyawa di dekat jalur kereta api. Mengenai hal ini, kantor kejaksaan Wiesbaden menduga, penyebab bunuh diri tersebut karena Schaefer sangat khawatir mengatasi krisis ekonomi selama pandemi Covid-19 belum berakhir.

"Ia diduga sangat khawatir tentang cara mengatasi krisis ekonomi dampak virus Corona," kata Kepala Menteri Negara bagian Hesse, Volker Bouffier, dikutip dari AFP.

Kabar meninggalnya Schaefer cukup mengejutkan petinggi di Jerman. Bouffier juga mengungkapkan kesedihannya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

"Kami kaget, kami tak percaya dan di atas segalanya, kami sangat sedih," kata Bouffier dalam pernyataan tertulis.

Artikel terkait: Cemas berlebih akibat pandemi Covid-19? Kendalikan dengan 6 cara ini

Schaefer diduga putus asa mencari jalan keluar krisis ekonomi di Jerman

Tidak dipungkiri, pandemi virus Corona menyebabkan kondisi keuangan di negara terdampak porak poranda. Beberapa negara yang sudah memutuskan lockdown pasti merasakan dampak krisis ekonomi.

Bouffier juga mengatakan kalau ayah dua anak itu putus asa memikirkan cara menangani krisis pandemi Covid-19 yang membuat pasar global jatuh bebas.

"Apakah mungkin berhasil memenuhi harapan besar penduduk, terutama bantuan keuangan."

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Saya harus berasumsi kalau kekhawatiran ini membuat dia kewalahan. Dia tampaknya tidak bisa menemukkan jaan keluar. Dia putus asa dan meninggalkan kita," kata Bouffier.

Menteri Keuangan Jerman, Thomas Schaefer., yang meninggal bunuh diri di dekat jalur kereta api.

Mendiang Schaefer juga dikenal sebagai sosok pekerja keras. Ia telah bekerja siang dan malam untuk membantu perusahaan dan pekerja menangani dampak ekonomi selama pandemi Covid-19 belum berakhir.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

"Tepatnya, selama masa sulit ini, kita akan membutuhkan seseorang seperti dia," tambah Bouffier.

Artikel terkait: Garda terdepan COVID-19, Cindri Wahyuni: "Kalau saya tertular, siapa yang mengurus anak?"

Mengenai kematiannya, polisi dan kantor kejaksaan tidak memberikan informasi tentang motif bunuh diri tersebut. Mereka hanya memastikan dia telah melakukan bunuh diri. Hal ini berdasarkan olah TKP, pemeriksaan sejumlah saksi, situasi di lapangan dan evaluasi serta investigasi teknis dan forensik.

Perlu diketahui, Thomas Schaefer adalah anggota Uni Demokratik Kristen Kanselir Angela Merken dan telah memegang posisinya selama satu dekade. Shaefer juga telah lama disebut-sebut sebagai calon pengganti Bouffier sebagai Kepala Menteri Negara bagian Hesse.

Thomas Schaefer meninggalkan seorang istri dan dua anak.

Sampai saat ini, kasus virus Corona di Jerman telah meningkat menjadi 57.298 dan 455 orang telah meninggal, menurut statistik dari Robert Koch Institute (RKI) yang dirilis pada Senin.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kasus tersebut meningkat sebesar 4.751 dibandingkan hari sebelumnya. Sementara menurut data statistik, jumlah kematian juga meningkat sebesar 66.

Jumlah kasus terbanyak Covid-19 yaitu 13, 989 kasus berada di negara bagian selatan Bavaria, tempat penyakit ini pertama kali muncul di Jerman.

Artikel terkait: Cegah Covid-19, kampung ini dijaga 'pocong' agar warga mau isolasi mandiri

Cara atasi depresi akibat pandemi Covid-19

Merasa cemas dan khawatir di saat seperti ini memang wajar, meskipun pada masing-masing orang dampak cemas akan berbeda-beda.

Bagi seseorang yang sebelumnya sudah memiliki gangguan mental, ia akan lebih rentan untuk merasakan dampak psikis dari kondisi ini.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Efek fisik yang mungkin dirasakan adalah rasa takut dan khawatir yang berlebihan, perubahan pola tidur dan pola makan, bahkan gejala psikosomatik seperti pusing, mual, sakit tenggorokan juga bisa dirasakan seseorang saat sedang cemas.

Kondisi ini dalam skala tertentu merupakan reaksi tubuh yang normal. Namun, ada beberapa gejala cemas dan depresi yang perlu diwasadai, yaitu:

  • Perasaan cemas dan khawatir terus menerus.
  • Kehilangan minat dan motivasi hidup
  • Menyalahkan diri sendiri atas masalah atau kejadian yang dihadapi
  • Putus asa
  • Merasa rendah diri dan pesimis yang berkepanjangan.
  • Pada tingkat yang parah, seseorang punya kecenderungan menyakiti diri sendiri, bahkan muncul keinginan untuk bunuh diri

Bila Anda merasakan gejala di atas, segera minta bantuan atau kunjungi psikolog atau psikiater untuk mendapatkan penanganan yang aman dan tepat.

***

Referensi: Tempo, Kompas, Liputan6

Baca juga