4 Hal Sederhana yang Bisa Dilakukan untuk Meningkatkan Mood setelah Melahirkan

Berdandan hingga shopping, jangan lupa bahagia ya, Bun!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Melahirkan adalah perjuangan yang cukup menguras energi ibu. Setelah melahirkan pun, ibu harus menjalani proses pemulihan dirinya sendiri sekaligus memberi ASI ke bayi. Bagi ibu baru, bisa jadi proses itu cukup menguras fisik maupun jiwanya karena merupakan pengalaman baru. Kalau tanpa dampingan dan bantuan yang tepat, maka gangguan jiwa pascamelahirkan bisa jadi tak terhindarkan. Oleh karena itu ibu harus melakukan hal-hal yang meningkatkan mood setelah melahirkan.

Selain baby blues syndrom, gangguan jiwa yang bisa dialami ibu adalah depresi postpartum dan psikosis postpartum. Tentu saja hal ini bukan masalah sederhana, lantaran efeknya bisa sangat parah bagi si ibu maupun si bayi dan bisa berlangsung lama.

Nah, bagaimana caranya agar kondisi psikis kita kembali baik setelah melahirkan? Tentunya kita harus selalu dalam keadaan bahagia dan mood bagus. Empat cara ini bisa dilakukan untuk meningkatkan mood setelah melahirkan, membuat kita kembali bersemangat dan merasakan positive vibes.

1. Bersolek

Menjadi ibu baru, seolah-olah kita harus selalu bersama bayi kita setiap saat. Memang benar begitu, tetapi ada kalanya kita harus tetap membersihkan diri dan terlihat cantik. Setelah luka operasi atau jahitan pulih, bolehlah sesekali kita berendam air hangat dan relaksasi. Bayinya ke mana, Bun? Ya dititipkan sementara ke suami atau yang di rumah, kalau nangis barulah kita susui dan tenangkan.

Cari juga skin care yang ramah terhadap ibu menyusui. Tetap tampil glowing setelah melahirkan tentunya harapan semua ibu. Memang ada kalanya bayi sensitif dengan wangi-wangian baru. Oleh karena itu, kita juga harus pintar-pintar menyiasati hal ini.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Setelah melahirkan, kita menjalani nifas setidaknya selama kurang lebih 40 hari. Selama itu, bagi Muslim, diperbolehkan tidak menjalankan ibadah salat. Ada perempuan yang suka mewarnai kukunya selama haid, dan bisa juga melakukannya selama masa nifas. Apapun boleh, asal ibu bahagia. Kadang dibilang “kukunya cantik ya, Bun” saja sudah cukup membuat mood kita naik ya.

Ingat ya, Bun, bersolek dan berdandan cantik itu untuk diri sendiri, bukan untuk menggoda suami. Ya kali habis berjuang melahirkan, sudah mau "begituan" lagi. Tahan diri dulu. Dibilang tetap cantik dan glowing setelah melahirkan memang menjadi obat mujarab yang membuat ibu bahagia. Iya kan, Bun?

Artikel terkait: Ini 5 Perlengkapan Setelah Melahirkan yang Wajib Bunda Miliki

2. Makan enak

Makan dan minum banyak memang dianjurkan untuk ibu menyusui agar produksi ASI lancar jaya. Meski harus memperhatikan makanan yang bisa memicu alergi pada bayi, makan enak bisa menjadi cara agar mood ibu membaik.

Dulu saat menyusui anak pertama, saya hanya makan sayur-sayuran dan sesekali daging saja. Namun, saat menyusui anak kedua, saya makan segala makanan. Memang saya ada alergi udang sehingga saya pun tak berani memakannya juga. Selain itu, saya makan saja.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sekarang pesan makanan online juga bisa menjadi alternatif, lho, Bun. Lotek, bakso, hamburger sampai pizza, semua ada sekarang. Kalau mau sesekali makan di luar, bolehlah minta izin pergi sebentar makan ke warung mi ayam dekat rumah. Meski tidak sampai 30 menit saja, kadang pikiran kita sudah ke bayinya terus, “nangis nggak ya”, “rewel nggak ya”, dll. Kalau sudah tahu jadwal tidur si bayi, biasanya ibu lebih enjoy dan bayinya juga nyaman.

Artikel terkait: Apa Yang Terjadi Setelah Melahirkan?

3. Shopping alias belanja

Memang susah si, Bun, kalau hobinya belanja. Kalau setelah melahirkan harus di rumah terus ya bisa pusing juga jadinya. Setelah kondisi pulih, bolehlah pergi ke tukang sayur dan berbelanja sayur kecil-kecilan. Kalau dekat dengan supermarket, bisa juga belanja bulanan bersama atau menitipkan bayi ke suami dengan ASIP kita. Tentu tak boleh lama-lama, kasihan juga suami kalau harus berdua dengan bayi lebih dari 2 jam.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sekarang bisa juga belanja online melalui e-commerce. Memanfaatkan promo gratis ongkir dan diskon untuk beberapa barang bisa menjadi alternatif penghematan. Barang bisa sampai rumah dan kita nggak perlu pergi jauh-jauh. Berbelanja pernak-pernik receh bisa juga membuat mood kita membaik, lho.

Artikel terkait: 5 Hal Paling Sering Ditanyakan Pasca Melahirkan

4. Melakukan hobi

Saat ada waktu senggang, bayi tidur dan pekerjaan rumah tangga sudah beres, mau tidur tapi tidak bisa, biasanya saya menulis jurnal atau menonton YouTube dan drakor. Terkadang tertawa saat menonton drama itu bisa membuat pikiran lebih rileks. Penting juga untuk mencari drama yang aktornya ganteng, aktingnya bagus, ada humornya, dan bakal happy ending. Yap, drama romcom cocok untuk mencari hiburan bahagia.

Ada juga Bunda yang mempunyai hobi menggambar atau menulis cerita, bisa juga melakukannya. Melakukan hobi seperti ini memang harus melihat situasi dan kondisi jiwa kita sih, Bun, jangan terlalu memaksakan diri juga. Kalau masih belum pulih sepenuhnya, lebih baik kita fokus ke pemulihan fisik dan jiwa kita. Barulah kalau sudah oke, kita melakukan hal lain.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bagaimanapun juga mitos setelah melahirkan masih menghantui ibu-ibu untuk bebas melakukan apa saja sesuka hati meski sebenarnya suami ikut mendukung kita. Kalau tinggal dengan orang tua atau mertua, biasanya bakal lebih banyak intriknya.

Jangan lupa untuk minta tolong dan minta pengertian ke orang terdekat. Pintar-pintar bernegosiasi dan minta kerjasama dengan mereka. Berkonsultasi dengan ahlinya juga sangat dianjurkan saat kita mengalami masalah.

Semangat pulih ya, Bun! Jangan lupa bahagia!

Ditulis oleh Primasari N. Dewi, UGC Contributor theAsianparent.com

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel UGC lainnya:

id.theasianparent.com/edu-project-bareng-anak

id.theasianparent.com/solo-traveling-ke-seoul

id.theasianparent.com/menjadi-perempuan-bekerja-di-lingkungan-mayoritas-laki-laki