Bagi masyarakat modern, selfie seakan telah menjadi bagian dari gaya hidup. Masyarakat seolah berlomba-lomba untuk melakukan pengambilan gambar yang diambil oleh diri sendiri, lalu diedit sedikit, dan diposting di media sosial. Namun, tragisnya sudah banyak orang yang meninggal karena selfie.
Siapa sangka jika terjadi sedikit kekeliruan saat selfie bisa berujung maut. Kasus korban meninggal karena selfie kembali terjadi di Jawa Timur. Kali ini korbannya menimpa seorang ayah bersama dua anaknya.
Tempat dengan pemandangan yang indah tentu menjadi tujuan orang yang sedang berwisata. Tidak lupa tentunya mereka ingin mengabadikan moment saat berwisata.
Kawasan Jurug Gue, Desa Mlinjon, Kecamatan Suruh, Trenggalek, Jawa Timur, biasa dijadikan tempat berwisata, banyak wisatawan yang datang dan melakukan selfie di lokasi tersebut.
Ayah dan dua anaknya meninggal karena selfie
Suasana di Kawasan Jurug Gue, Desa Mlinjon, Kecamatan Suruh, Trenggalek, Jawa Timur. Instagram/rizky_dwi_sandi
Tiga orang yang terdiri dari ayah dan dua anaknya tewas tenggelam di kawasan air terjun di Trenggalek, Jawa Timur, Selasa (1/1/2019). Sementara itu, tiga orang lainnya yakni istri korban dan dua anak lainnya selamat. Kini mereka masih menjalani perawatan medis.
Menurut Kapolsek Suruh AKP Yasir, diduga mereka meninggal karena selfie lalu terpeleset. Setelah diangkat dari air terjun oleh polisi, TNI, dan warga, tiga korban tewas langsung dibawa ke ruang jenazah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dokter Soedomo, Trenggalek, Jawa Timur.
Keenam orang ini merupakan satu keluarga. Mereka berasal dari Desa Sumberingin, Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek.
“Tiga korban meninggal dunia yakni ayah dan dua anak kandung, sedangkan tiga korban selamat yakni istri dan dua anak kandung dan kembar siam yang masih kecil,” ujar Yasir di sekitar kamar jenazah RSUD Dokter Soedomo Trenggalek.
Kronologi keluarga yang meninggal karena selfie
Peristiwa ini berawal saat satu keluarga ini berangkat dari rumahnya pada Selasa siang (1/1/2019) sekitar pukul 08.00 WIB. Diduga mereka hendak menikmati suasana liburan tahun baru di kawasan air terjun Jurug Gue.
Sekitar pukul 02.00 WIB, pada saat hendak pulang dari lokasi, mereka menyempatkan diri untuk berswafoto (selfie) di bibir kolam sungai.
Joko Susapto (36) saat itu dalam posisi berdiri menggendong dua anak kembarnya bernama Kalia (2) dan Kalista (2). Sementara istrinya, Dumani (36), berada di sebelahnya didampingi dua anaknya yang lain bernama Faiz (10) dan Arinda (11).
Kemudian, pada saat berswafoto tiba-tiba Joko Susapto bersama dua anak kembarnya terpeleset karena bebatuan yang diinjaknya licin. Ketiganya jatuh ke kolam sungai sedalam 3 meter lebih.
Jenazah korban dimasukkan ke mobil ambulans untuk dibawa ke rumah duka. KOMPAS.com/ SLAMET WIDODO
Menururt Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Trenggalek AKP Sumi Andhana, melihat suami dan dua anaknya tercebur sungai, spontan Dumani langsung menceburkan diri ke sungai hendak menolong.
Tidak mau tinggal diam, Faiz dan Arinda ikut menceburkan ke sungai untuk ikut memberikan pertolongan kepada ayah dan kedua adik kembarnya. Namun, keduanya justru ikut tenggelam karena tidak bisa berenang. Sementara ibunya berhasil menyelamatkan kedua anak kembarnya.
“Dan diduga karena keduanya tidak bisa berenang, mereka tenggelam ke dasar kolam sungai bersama ayahnya,” ujar Sumi.
Setelah dilakukan upaya pencarian oleh polisi dan TNI dibantu warga, ketiga korban ditemukan tewas di dasar sungai. Sedangkan Dumani dibawa ke RSUD Dokter Soedomo menjalani perawatan karena dalam keadaan syok. Lalu kedua anak kembarnya yang semula kritis sudah mulai membaik.
“Tiga korban selamat yang kini menjalani perawatan sudah mulai membaik,” ujar Yasir.
Karena tidak ditemukan tanda kekerasan di tubuh korban setelah dilakukan penyidikan oleh polisi, jasad ketiganya dibawa menuju rumah duka di Desa Sumberingin, Kecamatan Karangan, Trenggalek, untuk dimakamkan. Ketiga korban meninggal dibawa dengan menggunakan tiga unit mobil ambulans.
Nah, Parents, mulai sekarang lebih berhati-hati saat melakukan selfie, apalagi di tempat yang berbahaya. Peristiwa ini bukan pertama kalinya terjadi, sebelumnya sudah banyak korban yang meninggal karena selfie.
Baca juga:
Demi mendapatkan banyak likes, lokasi terdampak tsunami Banten jadi ajang 'wisata selfie'!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.