Menikah di Bulan Syawal, Bagaimana Sunah dan Keutamaannya?

Meski menjadi sunah untuk menikah di bulan Syawal, ternyata bulan tersebut sempat dianggap membawa sial untuk pernikahan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sehabis bulan Ramadan, akan datang bulan Syawal yang diawali dengan Hari Raya Idulfitri. Terdapat pula tradisi untuk menikah di bulan Syawal. Namun, ternyata tak sekadar tradisi, menikah di bulan Syawal memiliki keutamaannya tersendiri.

Banyak pasangan yang telah siap secara lahir dan batin menyelenggarakan pernikahan di bulan yang penuh keberkahan ini.

Pernikahan merupakan ibadah yang sangat penting dalam kehidupan seorang Muslim, sebagaimana firman Allah SWT dalam surat An Nur ayat 32 yang berbunyi:

وَاَنْكِحُوا الْاَيَامٰى مِنْكُمْ وَالصّٰلِحِيْنَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَاِمَاۤىِٕكُمْۗ اِنْ يَّكُوْنُوْا فُقَرَاۤءَ يُغْنِهِمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖۗ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ

“Wa angkiḥul-ayāmā mingkum waṣ-ṣāliḥīna min ‘ibādikum wa imā`ikum, iy yakụnụ fuqarā`a yugnihimullāhu min faḍlih, wallāhu wāsi’un ‘alīm”

Yang artinya: “Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Mahaluas (pemberian-Nya), Maha Mengetahui.”

Akan tetapi, tahukah Parents bahwa sebenarnya bulan Syawal sempat dianggap bulan yang membawa sial untuk membangun rumah tangga? Berikut adalah kisahnya.

Artikel Terkait: Tata Cara Puasa Syawal, Bolehkah Dilaksanakan Sekaligus Bersama Utang Puasa Ramadan?

Bulan Syawal Sempat Dianggap Bulan Buruk untuk Menikah

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sumber: Freepik

Di zaman Rasulullah SAW, pada awalnya bulan Syawal dianggap sebagai bulan yang sial untuk menikah. Mengutip dari situs Muslimah.or.id, anggapan tersebut muncul karena masyarakat setempat percaya bahwa bulan Syawal adalah bulan di mana unta betina mengangkat ekornya (syaalat bidzanabiha).

Ini merupakan tanda unta betina tersebut tidak mau untuk kawin dan menolak para untan jantan yang mendekat.

Sehingga timbul kepercayaan bahwa hendaknya para perempuan menolak untuk menikah di bulan Syawal, begitu pula para wali harus menolak untuk menikahkan putri mereka.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Masyarakat pun percaya bahwa barang siapa yang menikah di antara dua ‘ied (Idulfitri dan Iduladha) maka akan terjadi perceraian.

Akan tetapi, Rasulullah SAW membantah takhayul tersebut. Menurut hadis yang diriwayatkan Imam An-Nawawi rahimahullah, keyakinan tersebut sejatinya adalah batil atau tidak ada dasarnya dan termasuk Thiyarah (anggapan merasa sial).

Thiyarah adalah keyakinan yang kurang baik dan diyakini dapat mengantarkan siapa yang percaya kepada kesyirikan. Keyakinan ini bertentangan dengan ajaran umat Islam karena untung dan rugi merupakan takdir Allah SWT semata.

Rasulullah SAW bersabda,

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

الطِّيَرَةُ شِرْكٌ، وَمَا مِنَّا إِلَّا، وَلَكِنَّ اللهَ يُذْهِبُهُ بِالتَّوَكُّلِ

“Thiyarah (anggapan sial terhadap sesuatu) adalah kesyirikan. Dan tidak ada seorang pun di antara kita melainkan (pernah melakukannya), hanya saja Allah akan menghilangkannya dengan sikap tawakkal” (HR. Ahmad, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah no. 429).

Artikel Terkait: 11 Manfaat Puasa Syawal, Dapat Meningkatkan Keimanan dan Menjaga Kesehatan

Keutamaan Menikah di Bulan Syawal

1. Mengikuti Sunah Rasul

Sumber: Freepik

Untuk membantah keyakinan yang salah mengenai bulan Syawal membawa sial bagi pernikahan tersebut, Rasulullah pun menikahi Aisyah pada bulan Syawal. Ini pun kemudian menjadikan sunah Rasul untuk menikah di bulan Syawal.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dalil sunah menikah di bulan Syawal ini pun ada dalam hadis. Aisyah radiallahu ‘anha istri Rasulullah berkata sebagai berikut:

تَزَوَّجَنِي رَسُولُ اللهِ فِي شَوَّالٍ، وَبَنَى بِي فِي شَوَّالٍ، فَأَيُّ نِسَاءِ رَسُولِ اللهِ كَانَ أَحْظَى عِنْدَهُ مِنِّي؟، قَالَ: ((وَكَانَتْ عَائِشَةُ تَسْتَحِبُّ أَنْ تُدْخِلَ نِسَاءَهَا فِي شَوَّالٍ))

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menikahiku di bulan Syawal, dan membangun rumah tangga denganku pada bulan syawal pula. Maka istri-istri Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wassalam yang manakah yang lebih beruntung di sisinya dariku?” (HR. Muslim).

Para perawi pun meriwayatkan bahwa semasa hidupnya Aisyah Radiyallahu ‘anhaa sering kali menikahkan para perempuan di bulan Syawal.

Artikel Terkait: 30 Rangkaian Nama untuk Bayi Laki-Laki dan Perempuan yang Lahir di Bulan Syawal

2. Bulan yang Penuh Berkah

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sumber: Freepik

Bulan Syawal adalah bulan peningkatkan amal ibadah dan kebaikan. Setelah menjalani ibadah puasa satu bulan penuh di bulan Ramadan, umat Muslim diharapkan untuk kembali pada fitrahnya di bulan Syawal.

Oleh karena itu, melangsungkan pernikahan yang juga termasuk ibadah terpanjang sepanjang hidup seorang Muslim juga hendaknya dilakukan di bulan yang penuh berkah ini.

***
Nah, apakah Parents juga mengikuti sunah Rasul dengan menyelenggarakan pernikahan di bulan Syawal?

Baca Juga:

Hukum Menikah Beda Agama dalam Islam: Penjelasan MUI, NU dan Muhammadiyah

Catat! Inilah 5 Rukun Nikah dan Syarat Sah Menikah dalam Agama Islam

9 Pernikahan yang Dilarang dalam Islam, Jangan Sampai Salah Langkah!