Saling menghargai, baik menghargai suami dan istri tentu menjadi salah satu elemen penting yang dibutuhkan dalam menjalankan kehidupan rumah tangga.
Bayangkan saja, apa jadinya jika Anda selalu mendapat kritikan pedas dari pasangan setiap saat, tanpa secuil sikap menghargai? Menyebalkan bukan?
Seperti yang dipaparkan psikolog keluarga Anna Surti Ariani, Psi, kepada theAsianparent Indonesia, bahwa salah satu poin penting yang perlu diingat oleh pasangan suami istri adalah tetap saling menghargai. Di mana, semua pihak baik suami dan istri harus memahami perannya satu sama lain.
“Baik suami atau istri memang harus menghargai, melihat pasangannya sebagai partner dalam hidupnya. Misalkan ada kondisi di mana penghasilan istri memang lebih tinggi dari pada suaminya, tidak mengapa. Namun tentunya istri harus tetap menghargai suami, jangan sampai sikap atau ucapannya merendahkan,” tambah psikolog jebolan Universitas Indonesia ini.
Sebenarnya tindakan seperti apa saja yang bisa membuat suami merasa dihargai?
Jangan khawatir, Bun. Kami telah merangkum beberapa cara sederhana yang sebenarnya bisa Bunda atau pasangan praktikan.
Sikap Menghargai Suami Ataupun Istri yang Bisa Dilakukan
-
Jangan sungkan untuk minta pendapat
Selalu libatkan pasangan ketika sedang atau akan memutuskan suatu hal. Sebagai contoh, Anda bisa berdiskusi dengannya mengenai persoalan keuangan atau pun pendidikan anak.
Dengan mendengar saran juga opini darinya, Anda pun sudah berjalan satu langkah dalam proses menghargai suami ataupun istri.
-
Bersikap terbuka
Tidak hanya mendengar, salah kunci yang perlu diterapkan adalah memperlihatkan sikap terbuka atas saran dan masukan yang pasangan berikan. Kalau pilihan Bunda dan suami bertolak-belakang, cobalah cari jalan tengah agar ia tidak merasa sia-sia telah memberikan pilihan.
-
Paham dan mengerti pilihannya
Senantiasa juga untuk memahami segala tindakan yang ia pilih. Misalnya, jika suami Bunda memilih untuk tidak pulang dan lembur di kantor, percayalah bahwa hal tersebut dia lakukan semata-mata untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Sebaliknya, jika memang istri merasa sedang lelah dan memutuhkan waktu untuk sendiri atau melakukan me time, mengapa tidak mendukungnya?
-
Berikan apresiasi
Semua orang tentu butuh mendapatkan apresiasi sehingga menimbulkan perasaan dihargai. Apresiasi ini bisa diartikan sebagai bentuk penghargaan untuk seseorang. Tak hanya berupa hadiah berupa materi atau barang-barang fancy, ungkapan pujian saja sudah bisa dibilang sebagai bentuk apresiasi.
Menurut psikolog keluarga Anna Surti Ariani, memberikan apresiasi pada pasangan bisa menimbulkan rasa bahagia dan menumbuhkan intimacy.
-
Pahami Pekerjaannya
Sudahkah Anda mengetahui dan memahami pekerjaan pasangan? Sesekali memilih topik pembicaraan yang terkait dengan pekerjaan tidak ada salahnya, lho.
Tidak perlu diskusi yang serius. Percakapan seperti “Wah, kamu hebat bisa membuat ide kreatif kayak gitu. Apa rahasianya?” pun sudah cukup. Hal ini dilakukan agar Bunda juga bisa menjadi sumber motivasi bagi suami ketika dia sedang ada masalah dengan pekerjaan.
-
Tunjukkan rasa cinta
Jangan merasa malu untuk bersikap romantis duluan kepada suami hanya karena Anda perempuan.
Percayalah, rasa cinta yang Bunda tunjukkan secara gamblang akan membuat suami Anda bahagia dan merasa lebih dihargai kehadirannya.
-
Dukung impiannya
Di balik suami yang sukses, pasti ada para istri hebat yang selalu mendukung impiannya. Agaknya kutipan tersebut juga berlaku untuk Bunda dan pak suami.
Hal ini karena kalian secara otomatis sudah menjadi tim ketika memutuskan untuk menikah dan membangun keluarga. Dan di dalam sebuah tim, mendukung satu sama lain adalah hal yang wajib dilakukan agar bisa mencapai tujuan bersama.
-
Tidak ada salahnya untuk minta maaf terlebih dulu
Setiap orang pasti memiliki kesalahan, jika memang Anda merasa telah melakukan kesalahan dan terlanjur menyakiti perasaan pasangan, tidak perlu sungkan untuk meminta maaf duluan.
Permintaan maaf yang diutarakan merupakan sebuah bukti nyata bahwa Anda secara tulus telah mengakui kesalahan, dan ke depannya Bunda akan berusaha untuk tidak mengulanginya lagi.
-
Jadi pendengar yang baik
Setelah seharian mencari nafkah di kantor, suami Anda mungkin saja mengalami kejadian menjengkelkan seperti mendapat teguran secara tiba-tiba dari atasan. Saat pulang ke rumah, dia pun menumpahkan rasa kecewa atas kinerjanya kepada Anda.
Maka pada saat itu, jadilah teman curhat yang baik baginya. Sebaliknya, saat setelah seharian bekerja baik di kantor atau pun pekerjaan domestik, tidak ada salahnya mendengar keluh kesah istri Anda.
Dengarkan semua ceritanya sampai selesai dan usahakan untuk tidak memotong percakapan. Usai mendenger cerita, jangan lupa untuk semangati dan berilah dia masukan atas permasalahan yang ia rasakan.
-
Usahakan untuk tidak mengkritik di depan orang lain
Jangankan pasangan, semua orang pun pastinya akan merasa jengkel jika menerima kritik di depan orang banyak.
Jika ada sesuatu yang mengganjal.. usahakan bicarakan hal tersebut secara pribadi saja, ya. Mengkritik dia di depan anak-anak, keluarga, atau pun rekan kerja bukanlah langkah yang baik jika memang ingin menghargainya.
-
Tiada pasangan yang sempurna
Tuhan tidak menciptakan kehidupan manusia seindah drama Korea. Jadi, usahakan agar tidak memiliki ekspektasi yang berlebihan pada pasangan. Percayalah, saat Anda merasa kecewa sebenarnya lebih didasari harapan yang terlalu tinggi.
Jadi, akan lebih baik untuk bisa belajar memahami dan menerima kelemahannya, jangan lupa komunikasikan juga secara baik-baik jika sedang ada masalah atau konflik.
-
Santun dalam bertutur
Mulutmu adalah harimaumu. Seperti halnya pepatah tersebut, untuk bisa menghargai pasangan, termasuk menghargai suami, Anda tentu perlu lebih harus santun dalam berbicara. Jangan sampai perkataan kita menjadi bumerang dalam rumah tangga.
-
Perlakukan dia sebagai panutan keluarga
Salah satu poin yang tak kalah penting tentu saja, masing-masih baik istri dan suami perlu memahami kewajibannya satu sama lain.
Sebagai kepala keluarga, jangan lupa untuk menjadikan suami sebagai panutan dalam keluarga. Jika konflik sedang menghadangm jangan sampai saling menjatuhkan terutama di depan anak dan keluarga besar.
Saat kedua belah pihak bisa saling menghargai, maka pernikahan pun akan bisa berjalan lebih sehat. Dari 13 point di atas, adakah yang belum dilukan dan segera ingin memperbaikinya?
****
Referensi: Momjunction
Baca juga:
4 Panduan Jadi Suami Bijak, Para Ayah Perlu Tahu!
15 Rekomendasi Ide Hadiah untuk Suami di 2023, Bermanfaat dan Berkesan
5 Tanda Suami Romantis Menurut Islam, Pak Suami Termasuk Nggak Bun?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.