Hadapi balita yang suka bilang tidak dengan 4 trik cerdas ini

Balita yang suka bilang tidak tentu membuat orangtua kesal dan bingung, berikut ini cara cerdas menghadapi balita yang suka bilang tidak pada Anda.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ketika balita mulai belajar bicara, salah satu kata-kata favoritnya adalah ‘tidak’ atau ‘enggak’. Awalnya kita akan merasa senang karena anak sudah bisa mengucapkan satu kata yang memiliki makna, namun lama-lama orangtua menjadi sebal sendiri dengan balita yang suka bilang tidak.

Apalagi, jika balita cenderung bilang tidak pada segala hal yang Parents katakan atau ajukan. Orangtua pun jadi bingung bagaimana caranya menghadapi balita yang suka bilang tidak, karena jika dipaksa, anak malah bisa tantrum dan bikin repot.

Sayangnya, balita yang suka bilang tidak adalah bagian dari tahapan tumbuh kembangnya. Selain kata tidak, dia juga akan mengalami tantrum, melemparkan alat makan hanya karena dia tidak suka, dan lain-lain.

Artikel terkait: Tak perlu malu saat balita tantrum, ini saran dari seorang ayah yang bijak

Bagaimana cara menghadapi balita yang suka bilang tidak?

Menangani balita yang suka bilang tidak memang susah-susah gampang, namun Parents tidak boleh terbawa emosi jika segala hal ditanggapi dengan kata ‘tidak’ oleh anak. Berikut ini adalah trik cerdas yang bisa Parents lakukan.

1. Mengubah cara bicara pada anak

Kemampuan berbicara dan bahasa anak didapatkan dari hasil belajar memperhatikan dan meniru orangtuanya. Dia akan mengulang apa yang pernah didengar dan dilihat dari interaksi orang dewasa di sekitarnya.

Bisa jadi tanpa sadar Parents sering sekali bilang tidak dan menggunakan kalimat negatif di depan anak. Misalnya ‘jangan sentuh itu’, ‘ibu bilang tidak’, ‘tidak boleh’, dan lain sebagainya. Hal ini tentunya bisa dipahami karena setiap orangtua pasti melakukannya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Jika Parents merasa jenuh dan jengkel mendengar kata ‘tidak’ dari mulut anak, mulailah menggunakan kalimat larangan tanpa kata negatif di dalamnya. Sehingga anak pun tak mendengar kata ‘tidak’ terlalu sering.

Contohnya, daripada mengatakan ‘tidak boleh teriak’, Parents bisa mengatakan ‘Dek, suara kecilin, kasihan ganggu orang yang tidur’. Contoh lain, ‘jangan naik kursi, bahaya’, gantilah dengan kalimat ‘Turun ya, Nak. Ibu khawatir kamu jatuh’.

Balita yang suka bilang tidak biasanya belajar dari percakapan orangtuanya yang juga suka menggunakan kata tersebut.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

2. Jangan bertanya, katakan perintah dengan tegas

Jika balita Anda suka sekali menjawab pertanyaan orangtuanya dengan kata ‘tidak’, saatnya berhenti mengajukan pertanyaan. Ubah pertanyaan jadi kalimat ajakan atau pernyataan.

Contohnya, gantilah kalimat tanya ‘Dedek mau mandi?’ dengan kalimat ‘Waktunya mandi!’ Jangan beri dia pilihan atau kesempatan untuk bilang tidak, sehingga anak tak akan sempat berpikir untuk mengatakan tidak.

3. Berikan pilihan

Jika diberikan pilihan, balita akan merasa memilki kendali terhadap situasi, sehingga hal ini mengurangi kecenderungannya mengatakan tidak. Parents bisa mulai memberikan dua pilihan mudah untuknya agar tidak berlebihan buat otaknya yang masih berkembang.

Contohnya, ‘Kamu lebih suka apel atau pisang?’, dan lain sebagainya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

4. Biarkan dia memilih sendiri

Balita yang suka bilang tidak karena dia merasa frustasi akibat hanya memiliki sedikit kemandirian atau sama sekali tidak punya. Cobalah memberinya sedikit kendali atas situasi, sehingga dia tak merasa harus bilang tidak terlalu sering kepada orangtuanya.

Contohnya Parents bisa membiarkan dia memakai pakaian yang ia pilih dibandingkan selalu memilihkan pakaian. Atau mengijinkan ia membawa boneka favorit saat pergi ke rumah nenek, meskipun terlihat merepotkan.

Jika semua trik di atas gagal mengurangi frekuensi ucapan tidak dari anak, ingatlah bahwa hal ini hanya sebuah tahapan tumbuh kembangnya. Cepat atau lambat, dia akan menemukan kata favorit baru dan melupakan kata tidak.

Bersabarlah, Parents karena dia tidak akan menjadi balita selamanya, dia akan tumbuh seiring waktu. Dan meskipun kebiasaannya bilang tidak menjengkelkan, namun tingkah polahnya yang lucu akan membuat Parents langsung lupa akan kejengkelan yang ada.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
Referensi: Babyology

 

Baca juga:

10 Hal yang Hanya dipahami Ibu dengan Anak Usia ‘Threenager’ (3 tahun)

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Penulis

Fitriyani