Bingung bagaimana cara mengatur keuangan agar gaji tidak hanya cukup untuk menutupi kebutuhan bulanan tapi juga berinvestasi? Gampang, Bunda, yang pertama Anda harus lakukan adalah niat, lalu perencanaan. Selanjutnya, cek saran dari Financial Coach Philip Mulyana berikut ini agar bisa mengatur keuangan untuk investasi yang cerdas.
4 Cara Mengatur Keuangan untuk Kebutuhan Bulanan dan Investasi
Penyebab Gaji Numpang Lewat
Gaji selalu saja hanya numpang lewat. Hampir 80 persennya habis untuk membayar cicilan dan tagihan. Rasanya sulit sekali menyisakan sedikit untuk berinvestasi. Apakah ada cara yang benar-benar mutakhir agar pemasukan bisa dialokasikan untuk investasi, meski itu hanya sedikit?
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) di tahun 2020, sebanyak 46 persen responden di Indonesia mengaku, dana darurat yang mereka miliki hanya dapat menyambung hidup selama satu minggu saja.
Penyebab hal ini, menurut survei yang dilakukan Bank Jago, adalah karena kebiasaan masyarakat Indonesia yang masih mengurus keluarga besarnya.
“Salah satu isu besar yang dihadapi adalah karena mereka memiliki banyak tanggungan (generasi sandwich), tidak memiliki kontrol keuangan yang baik, dan tingkat literasi finansial yang rendah,” ujar Head of Product and Marketing Bank Jago Andy Djiwandono, Selasa (2/11/2021), saat ditemui di peluncuran program edukasi Fintamin (finansial vitamin) yang diinisiasi oleh PT. Bank Jago Tbk.
Kedua, kata Philip, masyarakat tidak melakukan perencanaan keuangan dengan baik. Lantas, bagaimanakah cara mengatur keuangan yang baik itu? Begini caranya!
Artikel terkait: Ingin Coba Investasi, tapi Gaji Kecil? Intip 5 Cara Mengatur Keuangan Berikut Ini
Cara Mengatur Keuangan yang Benar
Berdasarkan program edukasi di atas, Philip menjelaskan beberapa hal yang harus dilakukan masyarakat sebagai cara mengatur keuangan agar penghasilan mereka tak hanya mampu menutupi kebutuhan bulanan tapi juga berinvestasi. Yakni sebagai berikut:
- Analisa pengeluaran Anda. Pelajari cash flow atau pemasukan Anda setiap bulannya. Tidak hanya pemasukan dari pekerjaan, tapi juga pemasukan dari pekerjaan sampingan (jika ada).
- Buat rincian kebutuhan. Buat daftar kebutuhan harian hingga bulanan Anda. Gunakan daftar dari yang terpenting hingga yang tidak penting sama sekali –daftar dimulai sesuai dengan skala prioritas. Dan untuk daftar kebutuhan yang tidak penting, ada baiknya dibuang saja dari daftar.
- Cek pengeluaran secara berkala. Sering kali orang mencatat pengeluaran hanya yang besar-besar saja, seperti biaya KPR, cicilan kendaraan, uang sekolah anak, asuransi jiwa dan lainnya. Mereka sering lupa atau bahkan tidak mencatat sama sekali pengeluaran-pengeluaran kecil yang dikeluarkan harian, seperti membeli kopi, bensin, jajan di minimarket dan sebagainya. Padahal pengeluaran kecil seperti ini juga perlu dicatat agar Anda benar-benar tahu seberapa besar pengeluaran Anda di akhir bulan.
- Disiplin dalam menabung dan investasi. Berkomitmenlah menyisihkan uang Anda untuk menabung atau berinvestasi.
Artikel terkait: Jangan Panik, Ini 6 Tips Mengatur Keuangan Keluarga dengan Gaji Kecil
Pilih dan Gunakan Aplikasi Bank Digital yang Tepat
Saat ini sudah ada banyak sekali aplikasi bank digital dan pengatur keuangan. Jika Anda berminat untuk menggunakannya, pilih dan gunakanlah aplikasi bank digital atau pengatur keuangan yang tepat.
Tujuan dari aplikasi ini adalah untuk membantu Anda dalam mengalokasi pemasukan sesuai dengan kebutuhan harian hingga bulanan. Pilih juga aplikasi yang memiliki fitur autosave (entah itu harian, mingguan atau bulanan) untuk membantu Anda menyisihkan dana tabungan/investasi secara rutin. semoga solusi pengaturan keuangan digital ini dapat membantu Anda dalam mencapai kesehatan finansial yang optimal.
Artikel terkait: 7 Tips Mengatur Keuangan Keluarga di Tengah Resesi, Jangan Panik!
Jangan Tunggu Punya Uang untuk Memulai Investasi
Sering kali orang berpikir untuk memulai investasi di saat sudah punya uang. Kapankah itu? Philip Mulyana mengatakan, jangan tunggu punya uang untuk memulai investasi. Mulailah dari sekarang, meski itu dalam jumlah yang sangat kecil, kata Philip.
“Kita lihat selebriti atau olahragawan yang kaya raya. Mereka punya banyak uang. Meski banyak uangnya, tapi mereka tidak memiliki perencanaan yang baik, sehingga banyak dari mereka yang berakhir jatuh miskin,” terang Philip yang juga hadir dalam peluncuran program edukasi Fintamin dari Bank Jago.
Jadi, mulailah berinvestasi dari sekarang, Bunda, jangan menunggu nanti ketika uang Anda sudah ‘cukup’. Semakin cepat Anda memulainya, maka hasilnya juga akan lebih maksimal.
Yuk, mulai berinvestasi dari sekarang, Bunda. Jangan lupa mengatur keuangan untuk investasi selain untuk kebutuhan ya!
Baca juga:
8 Kiat Mengelola Keuangan dengan Baik yang Bisa Parents Ajarkan kepada Anak
Jangan Panik, Ini 6 Tips Mengatur Keuangan Keluarga dengan Gaji Kecil