Bunda baru melahirkan? Sering menangis, dan sedang stres karena kelakuan suami tercinta? Coba deh, lakukan beberapa tips yang menurut saya cukup jitu mengatasi stres pascamelahirkan. Yah, siapa tahu bisa membantu menyelesaikan masalah yang sedang Bunda hadapi.
Sebagai ibu, saya cukup bahwa kalau menjadi ibu baru memang menguras emosi. Masalah sepele pun bisa menjadi besar.
Hati-hati ya, jika tidak segera diselesaikan akan menguras pikiran, berbuntut panjang dan berujung pada menurunnya kesehatan. Kalau sudah begitu, diri sendiri juga yang akan rugi.
Jadi, saya ingin mengingatkan para Bunda untuk bisa menyayangi diri sendiri lebih dulu. Jangan biarkan mental kita jatuh. Kita semua bisa menyesaikannya dengan baik kok. Asal memang mengingat danmelakukan beberapa tips ini dengan baik.
Mengatasi Stres Pascamelahirkan
1. Terima Keadaan yang Sedang Dialami dan Dirasakan
Bukan mau mu keadaan menjadi seperti ini. Jangan berlarut dalam kesedihan, ya. Terima saja apa yang sudah ditakdirkan. Tentang cinta yang mengharuskan menikah dengan seorang sepertinya, tentang kenapa keadaan menjadi seperti ini. Tidak perlu menyesal.
Mungkin awalnya memang susah, tapi kita bisa kok menerimanya. Ingat tak ada orang yang selalu bahagia. Mungkin giliranmu untuk sedih sekarang. Maka pastikan kamu tak akan berlama lama berada di titik rendah ini. Hidup harus terus berjalan.
2. Temukan Apa Sebabnya
Jika sedang mengalami masalah, jangan buru buru mencari solusinya. Tak juga kabur untuk menghindarinya. Justru yang perlu kita harus mencari tahu penyebab masalah itu bisa terjadi.
Ingat saja ada sebab ada akibat. Tak ada asap kalau tak ada api. Padamkan apinya, kalau tak mau sesak karena asapnya. Inilah waktu untuk kita mengoreksi dan memperbaiki diri.
Tuhan ingin kita berubah. Jadilah lebih baik. Misalnya saja suami tak perhatian, mungkin bunda nya yang kurang menarik. Curilah perhatian suami seperti dulu waktu pacaran . Ini penting, loh.
3. Jangan Malu dan Gengsi, Merendahlah!
Ingat ketika di kamar bersama suami (maaf) tak sehelaipun pakaian menempel?
Jangan malu dan gengsi. Apalagi ketika memakai pakaian lengkap, tak ada salahnya manja-manjaan ketika suami sedang fresh. Ingat, sedang fresh berarti kita sudah melayaninya dengan baik. Beliau sudah makan, mandi dan beristirahat.
Jangan lupa memerhatikan penampilan di rumah. Dengan penampilan kita yang good looking, dekati suami. Merendahlah, dan ungkapkan kekesalanmu, keluarkan unek – unek yang ada di hatimu dengan merendah.
Ingat ya, ini point paling penting, suami tak suka dianggap rendah. Kalau saya, selalu mengwali dengan mengatakan, “Aku mau ngomong sesuatu, tapi kamu jangan marah ya, Pah”.
4. Katakan Apa yang Jadi Keinginan dan Harapan
Ketika mengungkapkan kekesalanmu, pastikan jangan keraskan suara. Sebagai gantinya, menangislah semau mu sampai hatimu ploong dan lega.
Kalau suami menjawab dengan emosi, katakanlah “Jangan dijawab, aku cuma pengen ada yang dengerin”. Biasanya, sih, hati laki laki terenyuh jika melihat perempuan menangis.
Nah, jika sudah reda dan lega, ungkapkan kemauan Bunda. Apapun mau mu mesti suami usahakan, asal tidak menyusahkannya. Ungkap kemauanmu dengan detail. Karena manusia yang bernama laki – laki ini tak akan peka sampai tahu detailnya.
Misalkan Bunda ingin diperhatikan sebagai istri, mintalah ia untuk meluangkan waktu pada jam tertentu agar bisa menghabiskan momen berharga hanya berdua denganmu saja. Atau mungkin, ingin suami membantu mengurus da bermain bersama anak? Dengan begitu, kita, sebagai istri bisa mengerjakan pekerjaan rumah tangga lainnya?
Ungkapkan saja secara detail. Tanyakan kapan suami bisa melakukannya. Tapi, jangan paksakan pada waktu tertentu. Kuncinya memang bekerjasama agar waktunya pas dan tak merugikan kedua belah pihak.
5. Diskusikan Rencana ke Depannya
Rutinitas kemarin mungkin membuatmu stres dan muak. Mari diskusikan bersama suami, ubah pola rutinitas yang membosankan tadi. Sesuaikan jadwal yang pas dan tak merugikan kedua belah pihak. Kamu berhak bahagia. Tapi di samping itu juga ada kebahagiaan suami dan anak anakmu pula. Jaga hak suami mu maka sesudah itu, mintalah hak kita sebagai istri. Tapi dengan hati hati jaga bicara mu agar suami tidak tersinggung.
6. Saling Terbuka, Membantu Mengatasi Stres Pascamelahirkan
Jadilah keluarga yang selalu terbuka, jangan pendam masalahmu sendiri. Tidak ada salahnya, kok, minta pendapat suami mu tentang segala sesuatu, tentang penampilan, tentang keadaan rumah, tentang sesuatu yang harus dilakukan. Justru dari sini suami merasa dianggap dan dihormati. Bahwa kita, sebagai istri membutuhkan masukan darinya.
Tapi ingat, jangan terlalu sering berbicara padanya. Biasanya laki laki tak suka bila istri nya terlalu cerewet.
Sesekali tanyakan pada suami tentang pekerjaan yang dilalui nya. Yakinlah, dia akan antusias dan merasa dianggap berharga di hidupmu. Menurut saya, ini salah sati hal yang nggak boleh disepelelekan dalam rumah tangga. Buat suamimu merasa berharga karena telah menjadi imam bagi keluarga kecilmu.
Nah, itu hanya sedikit tips dari saya, khususnya mengatasi stres pascamelahirkan. Kalau pun ada yang tak sesuai, bunda bisa menyesuaikan dengan situasi rumah tangga saat ini ya.
Ditulis oleh Aenul Latyfah, VIP Member theAsianparent ID
Baca Juga:
Hamil dengan Kista, Inilah Pengalaman Berharga yang Kurasakan
Menjadi Anak Kecil Kembali, Membuatku Lebih Ringan Jalani Peran Sebagai Ibu