Mengapa pusar bayi ada yang bodong dan tidak? Ini jawabannya

Apakah Parents sering penasaran mengapa ada pusar bayi yang bodong dan ada yang tidak? Simak penjelasan dokternya berikut ini.

Pusar bayi menjadi perhatian orangtua di hari-hari pertama kelahirannya. Ketika keluar dari rahim ibu, bayi akan dipisahkan dari ari-ari dengan memotong tali pusar.

Beberapa hari kemudian bekasnya akan mengering dan sisa kulit mati dari tali pusar akan lepas atau dikenal dengan istilah puput.

Pusar bayi yang bodong disebabkan oleh jaringan parut yang timbul setelah pusar dipotong dan puput. Pusar disebut tidak bodong bila memiliki sedikit jaringan parut.

Jika otot perut bayi tidak tertutup di waktu yang tepat, jaringan parut bisa muncul ke permukaan melalui serat otot, sebab itulah timbul pusar bodong. Pusar akan kelihatan semakin menonjol ketika bayi menangis dan menggerakkan otot perutnya, namun ini tidak berbahaya.

Biasanya, pusar bodong ini akan masuk ke dalam dengan sendirinya dalam jangka waktu setahun. Namun jika pusar anak tetap bodong hingga usia 4 tahun, biasanya dibutuhkan prosedur operasi untuk memperbaikinya.

Bodong atau tidaknya pusar bayi disebabkan oleh jaringan parut yang terjadi pada luka bekas potongan tali pusar. Sumber: Buzz

Sebaliknya, pusar bayi yang tidak bodong bisa jadi akan menjadi bodong di kemudian hari. Misalnya ibu hamil akan memiliki pusar bodong dikarenakan meregangnya otot perut untuk mengakomodasi ukuran janin.

Selengkapnya: Pusar Bodong saat Hamil (Hernia Umbilikalis)

 Dr Meta Hanindita, seorang spesialis anak sekaligus Staff Divisi Nutrisi dan Penyakit Metabolik RSUD Soetomo Surabaya mengatakan, “Pada bayi yang baru saja puput, pusar memang akan tampak menonjol.”

“Tapi pada beberapa bayi lain, tonjolan bisa lebih besar karena penutupan cincin pusar di bagian dalam pusar tersebut tidak sempurna,” tutur dr. Meta seperti dikutip dari Detik.

Tali pusar bayi

Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga ini juga menegaskan bodong atau tidaknya pusar bayi tidak disebabkan oleh adanya kesalahan saat menggunting tali pusar. Melainkan karena pembentukan organ bayi pada trimester kehamilan yang kurang sempurna.

“Selain itu ada beberapa penelitian juga yang menyebutkan faktor genetik sebagai salah satu hal yang memengaruhi,” tambah dr Meta.

Pusar bodong atau tidak, Parents tidak perlu khawatir berlebihan karena kondisi ini tidak berbahaya. Jika memiliki kecemasan terhadap kondisi kesehatan anak, terkait dengan kondisi pusar setelah puput, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau bidan.

Membersihkan dan Merawat Pusar Bayi

Pusar bayi adalah yang tersisa dari tali pusat setelah lahir. Sebelum lahir tali pusat ini menyalurkan nutrisi dan oksigen dari ibu ke bayi di dalam rahim. Ketika tali pusat dipotong saat lahir, akan muncul pusar yang agak menonjol pada perut bayi.

Selama beberapa hari pertama setelah lahir, tali pusar yang telah diputus akan menjadi lebih gelap dan layu, dan akhirnya akan lepas. Terkadang butuh satu atau dua minggu. Jika tali pusar tidak lepas setelah lebih dari dua minggu, Bunda dapat berkonsultasi dengan perawat atau dokter.

Setelah pusar mengering dan lepas, pusar bayi mungkin akan mengeluarkan cairan yang mengalir di sekitar pusar bayi. Cairan itu mungkin bening, lengket atau kecoklatan, dan sedikit bau. Cairan in tidak berbahaya dan merupakan bagian normal dari proses penyembuhan.

Raising Children menyarankan agar Bunda selalu mencuci tangan sebelum memegang pusar dan jangan sering menyentuhnya. Gunakan air untuk menjaga area pusar bayi Anda bersih. Bunda tidak perlu menggunakan sabun, krim, antiseptik atau alkohol untuk membersihkannya, dan Bunda tidak perlu membalut pusar dengan kain kasa.

Pastikan pusar benar-benar kering setelah mandi. Pusar akan mengering dan sembuh lebih cepat jika Bunda membiarkannya terkena udara sesering mungkin. Usahakan untuk tidak menutupinya dengan celana dan popok. Lipat popok ke bawah agar tidak menutupi pusar.

Jika pusar terkena kotoran atau kena feses bayi, cuci bersih menggunakan air dan pembersih dengan pH-netral. Cari ‘pH-netral’ pada label produk, atau minta apoteker atau perawat untuk merekomendasikan produk. Sulit untuk membersihkan kotoran hanya dengan air karena kotoran bayi mengandung banyak lemak.

Jangan pernah mencoba menarik tali pusar bayi sendiri, bahkan jika kelihatannya sudah siap untuk lepas.

Semoga informasi ini bermanfaat ya, Parents. 

 

Baca juga:

Hernia Umbilikalis; pusar bodong pada bayi, apakah berbahaya?

Penulis

Fitriyani