Anak suka mencubit, bukan sekedar kebiasaan
Anak saya Zidna, 2 tahun, suka mencubit. Kebiasaannya ini muncul setiap kali ia merasa gemas ataupun marah. Kebiasaannya ini semakin terasa mengganggu ketika ia juga melakukannya saat sedang tidur.
Sasarannya tentu orang-orang yang berada di dekatnya. Bayangkan, betapa menyebalkannya ketika sedang tidur lelap, tiba-tiba ada yang mencubiti wajah dan tangan kita. Atau ketika terbangun, mendapati wajah kita terasa pedih akibat bekas cubitannya.
Mengapa anak suka mencubit?
Menurut psikolog dari Lembaga Psikologi Terapan UI, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, Psi. kepada theAsianParent.com, “Sangat mungkin anak meniru apa yang dilakukan orang terdekatnya, yaitu ibu. Kebiasaan ibu yang suka mencubit pipinya dengan perasaan gemas akan serta-merta ditiru anak.”
Bunda, anak memang peniru yang ulung. Seringkali kita tidak menyadari tindakan-tindakan spontan yang kita lakukan, ternyata diadopsi anak, dan cenderung menjadi pola prilaku yang sulit untuk dihilangkan.
Kebiasaan anak ini selain muncul karena proses meniru, bisa juga muncul karena anak sering mendengar ancaman ini keluar dari mulut orangtuanya. Sekalipun, orangtua tidak sungguh-sungguh melakukannya, namun anak akan menganggap hal itu boleh dilakukan.
Baca juga: Balita Kasar dan Suka Memukul Anak yang Lebih Kecil, Salah Siapa?
Bagaimana cara menghilangkan kebiasaan anak suka mencubit?
Untuk menghilangkan kebiasaan buruk ini, Vera memberikan tip-tip sebagai berikut :
1. Hilangkan kebiasaan ibu mencubit
Sekalipun ibu melakukannya karena gemas dan tidak menimbulkan rasa nyeri pada anak. Namun anak akan menganggap hal itu boleh dilakukan, padahal anak belum memiliki kemampuan untuk menakar dan mengatur kekuatan cubitannya.
2. Jelaskan bahwa mencubit itu tidak boleh
Ajaklah anak bicara, sesuai dengan kemampuannya berkomunikasi. Jelaskan pada anak bahwa jika marah tidak boleh mencubit. Tapi cukup dengan mengatakan, “Aku marah.”
3. Mengalihkan perhatian anak
Segera alihkan perhatian anak ke hal lain. Anak yang berusia di bawah 3 tahun, mudah dialihkan perhatiannya pada hal-hal lain.
4. Antisipasi emosi anak
Bila kita melihat tanda-tanda kemarahan muncul, misalnya, ketika anak hendak menggerakkan tangannya untuk mencubit, peganglah tangannya, lalu ingatkan apa yang boleh dilakukan jika marah.
5. Lakukan secara berulang
Karena semua berproses, maka lakukanlah semua secara berulang dan konsisten. Melalu kesabaran, kebiasaan ini perlahan akan menghilang.
Parents, Selamat mencoba…!
Baca juga:
Saat memiliki buah hati tentu Anda akan dituntut untuk merawat mereka dengan baik. Tak hanya itu, sikap saat di depan si kecil juga harus dijaga agar tidak ditirukan oleh si kecil. Karena memang anak yang masih kecil memiliki sifat menirukan orang orang di sekitarnya. Bahkan tanpa disadari, terkadang seorang anak menirukan hal hal tertentu yang tidak pernah terbersit di dalam pemikiran orang tuanya.
Si Kecil yang Gemar Mencubit
Terdapat sebuah kasus dimana seorang anak berusia 2 tahun yang gemar mencubit. Bahkan saat tidur, ia juga melakukannya. Menurut Vera Itabiliana Hadiwidjojo, Psi. mengungkapkan bahwa kebiasaan anak suka mencubit tersebut dapat diperoleh dari kebiasaan orang orang di sekitar sang anak. Memang terkadang karena seorang anak terlihat lucu, orang tua ataupun orang dewasa di sekitarnya akan mencubit pipi mereka.
Cara Menghilangkan Kebiasaan Mencubit
Meskipun terkesan sepele, anak yang gemar mencubit ini juga harus ditangani dengan cara khusus. Mulai dari menghilangkan kebiasaan sang ibu yang gemar mencubit. Karena seorang ibu dianggap sebagai sosok yang paling dekat dengan kehidupan si kecil. Jelaskan pula kepada mereka bahwa kebiasaan mencubit tersebut tidak boleh untuk dilakukan. Ajak mereka berkomunikasi sesuai dengan kemampuan berbahasa yang mereka miliki saat itu.
Anak suka mencubit juga harus ditangani dengan cara mengalihkan perhatian yang mereka miliki. Anak yang masih di bawah 3 tahun sendiri juga diketahui lebih mudah dialihkan perhatiannya pada hal lain. Saat si kecil marah, Anda juga sebaiknya melakukan antisipasi terhadap emosi yang mereka miliki. Ingatkan pada mereka mengenai apa saja yang boleh dilakukan saat sedang marah. Lakukan cara yang telah dijelaskan secara berulang untuk hasil yang nyata.
Kebiasaan pada seorang anak hampir dapat dipastikan karena mereka menirukan kebiasaan orang orang di sekitarnya. Misalnya adalah menirukan kebiasaan sang ibu. Bahkan kebiasaan mencubit pipi juga dapat ditirukan oleh si kecil saat mereka sedang kesal atau marah. Namun dengan penanganan yang baik diharapkan akan membuat kebiasaan itu menjadi menghilang. Misalnya adalah mengingatkan si kecil mengenai apa yang tidak boleh mereka lakukan.