Setuju nggak, saat anak memasuki usia balita, Parents sering dibikin pusing tujuh keliling? Setidaknya, Anda tentu akan memasuki masa-masa saat anak balita akan menguji kesabaran. Mau tidak mau Parents dituntut untuk belajar cara memberikan respon yang paling tepat. Hal ini sekaligus mengajarkan anak sopan santun.
Sayangnya, saat ini banyak yang menganggap bahwa sopan santun yang dimiliki generasi muda kian pudar.
Tidak sedikit yang menganggap anak masa kini kerap kali berperilaku dengan keinginannya sendiri tanpa mengindahkan sopan santun. Sementara, sopan santun pada dasarnya merupakan pendidikan utama yang idealnya didapatkan di dalam keluarga.
Baca juga : Kapan mulai mendidik anak sopan santun?
Ini cara cerdas mengajarkan anak sopan santun
1. Pahami 3 hal mendasar saat mengajarkan anak sopan santun
Hal pertama dan sederhana yang perlu dilatih sejak dini berkaitan dengan mengajarkan sopan santun pada anak adalah melatihnya mengenal 3 kata ajaib, maaf, terima kasih dan tolong. Mulailah mengajari anak balita mengatakan 3 kata ini.
Biasakan anak mengatakan maaf jika memang salah, katakan tolong pada siapa pun ketika anak membutuhkan bantuan, dan tentu saja jangan lupa ucapkan terima kasih ketika ia mendapatkan pertolongan. Bila anak balita terbiasa mengatakan 3 kata ini, ia akan lebih mudah bersosialisasi seiring beranjak dewasa.
Perlu Parents sadari, melatih anak agar terbiasa mengucapkan 3 kata ini butuh kesabaran dan konsistensi Anda sebagai orangtua.
2. Mengajarkan anak sopan santun, jadilah role model
Anak adalah foto kopi orangtua. Mereka ibarat spons yang bisa menyerap apa yang dilakukan dan dikatakan orangtuanya. Jadi, bagaimana anak bisa memiliki sopan santun jika mereka tidak mendapatkan contoh yang konkret dari orangtuanya?
Untuk itu mulailah dari hal sederhana dan yang paling mendasar dengan membiasakan anak untuk mengatakan kata terima kasih, maaf dan tolong, serta permisi
Berikan contoh secara konsisten karena dengan melihat perilaku orangtuanya, maka anak akan meniru. Jadi jangan pernah bermimpi anak balita Anda akan bersikap manis dan memiliki sopan santun jika Anda sendiri sebagai orangtuanya belum mampu bersikap demikian.
3. Pastikan bahwa Anda memiliki tujuan yang masuk akal
Ketika melatih anak memahami dan belajar sopan santun, serta bisa mempraktikannya dalam kehidupan sehari-hari, hal yang perlu diingat lainnya adalah penting bagi Parents untuk tidak memiliki eskpektasi berlebihan.
Tidak ada salahnya untuk menurunkan harapan Anda. Artinya, cobalah menetapkan tujuan yang masuk akal dan hal apa saja yang perlu dicapai anak balita Anda.
Jangan lupa, bahwa anak tidak akan mendengarkan dan mematuhi Anda sepanjang waktu, dan ini adalah hal lumrah dan memang dilakukan semua anak balita. Ingat saja, ini adalah proses mereka bisa belajar.
Melatih sopan santun saat anak bersosialisasi
Begitu anak Anda mulai berbaur dengan anak-anak lain, mungkin ada baiknya mulai mengajarkannya untuk berbagi. Kebanyakan anak balita akan bertengkar karena tidak bisa berbagi mainan.
Berikut ini tips untuk membantu anak berinteraksi dengan balita lainnya dengan mudah:
- Pahamilah bahwa anak-anak Anda tidak suka berbagi barang mereka kecuali jika mereka diajarkan tentang hal itu. Karena itu, buat beberapa peraturan dan kesepakatan bersama. Misalnya, izinkan setiap anak bergiliran memainkan mainan tersebut. Saat anak menunggu gilirannya, ia juga belajar bersabar.
- Jika anak melanggar peraturan tersebut, beri peringatan. Jika mereka tidak mendengarkan, cukup mengakhiri waktu bermain.
- Jika anak Anda memiliki mainan yang sangat disukai, dan memang tidak mau dipinjamkan pada atemannya, lebih bijaksana saat bermain bersama mainan tersebut tidak perlu dikeluarkan. Cara ini untuk mencegah hal yang tidak inginkan seperti terjadinya keributan.
- Parents, jangan lupa juga memuji si kecil saat melakukan perbuatan baik. Tapi ingat, pujian juga idealnya tidak diberikan secara berlebihan. Seperti yang dikatakan Psikolog Anak dan Remaja, Anna Surti Ariana pujiannya anak harus lebih mempertegas perilaku anak. Pujian ini diberikan sebagai pemantapan dari perilakunya.
Semoga bermanfaat.
Artikel referensi : theAsianParent Singapura
Baca juga :