4 Manfaat Kebiasaan Salim atau Mencium Tangan Orang Tua

Menanamkan kebiasaan baik pada anak seperti mencium tangan orang tua perlu dilakukan sejak dini. Ini 4 manfaat dari kebiasaan baik tersebut.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Mencium tangan orang tua atau orang yang lebih tua merupakan salah satu tradisi masyarakat Indonesia yang sudah dilakukan sejak lama. Apakah tradisi ini masih hidup di keluarga Parents?

Biasanya mencium tangan diawali oleh orang yang menerima salam, kemudian punggung tangannya dicium oleh orang yang memberi salam.

Kegiatan ini biasanya dilakukan oleh orang yang lebih muda kepada orang yang lebih tua, seperti orang tua, kakek-nenek, kakak, dan guru. Selain sebagai bentuk penghormatan, mencium tangan juga menjadi wujud kasih sayang anak terhadap orang yang lebih tua.

Mengutip laman Kemendikbud, ternyata mencium tangan orang tua juga memiliki manfaat bagi anak. Dalam buku Perkembangan Anak, Havighurst mengatakan, salah satu tugas perkembangan anak pada usia lahir sampai 6 tahun adalah membentuk konsep sederhana mengenai kenyataan sosial dan fisik.

Selain itu, anak juga membangun hubungan secara emosional dengan orang tua, saudara kandung, dan orang lain. Nah, kegiatan salim atau mencium tangan orang tua dapat menunjang itu semua. 

Berikut 4 Manfaat Salim atau Mencium Tangan Orang Tua bagi Anak

1. Menumbuhkan Rasa Hormat Anak Terhadap Orang yang Lebih Tua

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Seperti disebutkan di atas, salim merupakan bentuk penghormatan kepada orang yang lebih tua. Dengan salim, anak akan belajar bahwa ada orang-orang yang harus mereka hormati selain orangtua, seperti kakak, kakek-nenek, paman-bibi, dan guru-guru.

Anak-anak juga belajar tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan kepada orang yang lebih tua. Misalnya, harus menggunakan kata ”permisi” saat melewati orang lain, berbicara bahasa yang sopan, dan tidak berkata kasar ataupun berteriak.

Artikel terkait: Ciri Perkembangan Anak Usia Prasekolah yang Ideal

2. Menambah Kelekatan Antara Anak dan Orang Tua

Apa sih kelekatan antara orang tua dan anak itu? Istilah kelekatan pertama kali dikemukakan oleh psikolog John Bowlby pada tahun 1958.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bowlby mengatakan bahwa kelekatan merupakan bentuk dari kebutuhan anak terhadap rasa aman, perasaan aman yang dihasilkan oleh kelekatan memiliki hubungan erat dengan pengembangan kreativitas dan eksplorasi (terhadap lingkungan).

Sebuah penelitian mengemukakan bahwa anak yang memiliki kelekatan baik pada orang tuanya saat kecil, akan lebih mudah bergaul, lebih percaya diri, dan memiliki hubungan sosial yang sehat saat mereka tumbuh remaja.

Kebiasaan salim memerlukan kontak fisik dimana tangan saling menjabat dan bibir mencium tangan orang yang dituakan. Kegiatan itu menimbulkan rasa sayang dan rasa saling memiliki satu sama lain antara anak dan orang tua.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Hubungan antara siswa dengan guru (terutama guru PAUD) pun terbangun baik berkat kebiasaan mencium tangan saat memulai atau mengakhiri pelajaran di sekolah.

Dengan melakukan kebiasaan salim pada guru disekolah, akan timbul rasa percaya dan rasa aman terhadap guru bahwa guru mereka adalah orang yang harus dihormati dan yang akan selalu melindungi mereka saat di sekolah. 

3. Mendeteksi Keadaan Tubuh Anak

Kontak fisik yang terjadi saat salim dapat membantu Parents mengetahui kondisi tubuh si Kecil dengan mendeteksi perubahan suhu tubuhnya. Saat anak terbiasa salim kita akan hafal dengan suhu mereka. Apabila ada anak yang biasa bersuhu dingin dan tiba-tiba hangat, orangtua atau guru bisa langsung mengambil tindakan. 

Namun, konfirmasi dengan anak yang bersangkutan terlebih dahulu. Misalnya dengan menanyai, ”Sepertinya badanmu agak hangat hari ini, apakah kamu merasa pusing, Nak?” Perlakuan seperti ini akan membuat anak-anak merasa lebih diperhatikan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: 5 Kebiasaan baik yang bisa berdampak positif pada masa depan anak

4. Mencium Tangan Orang Tua Dapat Meningkatkan Perkembangan Psikososial Anak

Kebiasaan salim adalah salah satu kegiatan sederhana yang dapat menunjang sikap psikososial anak ke arah yang lebih baik. Perkembangan psikososial adalah perkembangan yang berkaitan dengan emosi seseorang dalam berhubungan dengan orang lain. 

Putri Puji Ayu Lestari dalam laman Kemdikbud mengatakan anak-anak yang terbiasa salim atas kesadaran dirinya sendiri cenderung memiliki sikap yang mandiri dan selalu percaya diri.

Anak-anak tersebut saat pembelajaran selalu aktif dan mengamati keadaan sekitar, selalu bertanya pada hal-hal yang ingin diketahuinya, dan menghormati para ibu guru yang mengajar.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Anak-anak akan terbiasa mengucapkan kata ”tolong” saat meminta bantuan, ”Bunda, tolong dibukakan, ya”. Selalu berucap ”maaf” setelah kegiatan pembelajaran pada bundanya seperti, ”Bunda maafkan saya ya,” dan lain sebagainya.

Wah, banyak juga ya manfaat salim bagi anak. Erikson mengatakan bahwa usia dini (0-3 tahun) merupakan tahap yang sangat penting untuk menanamkan perilaku-perilaku baik pada anak. Pada usia ini menjadi tolok ukur bagaimana rasa percaya diri dan motorik anak akan berkembang.

Oleh sebab itu, penting untuk mengajarkan kebiasaan mencium tangan orang tua sejak anak berusia dini.

Baca juga:

id.theasianparent.com/melatih-anak-mandiri