Ada banyak alasan seseorang memutuskan untuk menikah atau menjalin hubungan dengan orang lain. Mulai dari harta, jabatan, hingga paksaan dari orang sekitar. Ya, mencintai pasangan dengan terpaksa bukan hal mustahil dilakukan dan tak sedikit yang terjebak dalam hubungan tersebut.
Apapun alasannya, tak ada yang salah dengan mencintai seseorang. Namun, hal ini akan jadi sesuatu yang memilukan apabila dilakukan dengan terpaksa. Lantas apa yang dimaksud mencintai pasangan dengan terpaksa dan bagaimana Parents tahu bahwa hubungan tersebut murni cinta bukan paksaan? Yuk, simak penjelasannya berikut ini!
Artikel Terkait: 40 Kata-kata Romantis untuk Suami Agar Hubungan Makin Awet dan Mesra
Apa Arti Mencintai Pasangan dengan Terpaksa?
Melansir dari Marriage, dalam hubungan seharusnya dua belah pihak saling berkomitmen untuk membuat hubungan tersebut bertahan dan berhasil. Misalnya, Parents merencanakan tujuan pernikahan bersama, mengetahui apa yang diinginkan pasangan, dan bersama-sama meraih atau mewujudkan tujuan tersebut.
Tentunya, ketika hubungan cinta itu tidak dilakukan dengan terpaksa, maka Parents pasti akan dengan bahagia dan rela menjalani lika-liku kehidupan bersama pasangan. Bahkan, Parents tentunya rela melakukan segala cara agar hubungan tersebut bertahan dan utuh.
Meskipun perselisihan dalam rumah tangga bukanlah hal yang baru. Sebab, hubungan yang sehat memang kadang memiliki perselisihan, tapi hal itulah yang mempererat hubungan karena kedua belah pihak sama-sama berusaha untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Namun, jika Anda merasa bahwa salah satu pihak saja yang mengusahakan hubungan tersebut, maka bisa jadi Parents terjebak dalam hubungan yang dipaksakan.
Memaksakan suatu hubungan berarti membuat seseorang mencintai Anda di luar keinginannya. Cinta tidak dengan paksaan akan berkesan juga membahagiakan apabila dilakukan oleh kedua belah pihak.
Perlu dipahami bahwa merupakan hal yang normal untuk mencari cara mencintai seseorang atau mencari cara bagaimana Anda bisa jatuh cinta lagi dengan pasangan. Namun, sebaiknya berhentilah mencintai ketika Anda merasa terlalu memaksakan diri untuk mencintai orang lain atau merasa bahwa pasangan terlihat terpaksa untuk membuat rumah tangga tersebut tetap utuh.
Artikel Terkait: Beda Usia Bukan Penghalang, 6 Seleb Ini Tetap Harmonis dalam Pernikahan
Tanda-tanda Mencintai Pasangan dengan Terpaksa
Ada sejumlah tanda yang bisa Parents kenali ketika mencintai pasangan dengan terpaksa.
1. Selalu Jadi Orang Pertama yang Menyelesaikan Pertengkaran
Hubungan yang sehat sesekali diiringi dengan pertengkaran dan perselisihan. Namun, jika Parents selalu merasa jadi orang pertama yang menyelesaikan masalah, mungkin saja Anda sedang memaksakan sebuah hubungan.
Jika Anda tidak dapat mengingat kapan terakhir kali pasangan menelepon untuk meminta maaf dan memperbaiki situasi setelah perselisihan, maka hubungan itu adalah hal yang dipaksakan. Pasangan yang baik seharusnya tahu kapan menyelesaikan masalah atau perselisihan sesegera mungkin.
2. Persuasi Terasa Sulit
Hubungan yang dipaksakan hanya melibatkan satu orang untuk berusaha keras memperbaiki keadaan atau hubungan. Dua individu yang berada dalam hubungan yang sehat harus dapat membujuk dan menasihati satu sama lain tanpa rasa takut.
Pasangan seharusnya menganggap Parents sebagai seseorang yang layak didengarkan. Namun, ketika Parents terus-menerus mengerahkan banyak upaya untuk membujuk dan melakukan usaha paling keras, sedangkan pasangan hanya melakukan usaha minimal dalam memperbaiki hubungan, bisa jadi Anda memaksakan diri sendiri untuk mencintai orang lain.
3. Terlalu Banyak Berkompromi, Tanda Mencitai Pasangan dengan Terpaksa
“Apakah saya memaksakan diri untuk menyukai seseorang?”
Jika Parents menginginkan jawaban atas pertanyaan ini, lakukan tinjauan singkat atas pikiran atau perasaan tersebut. Sudahkah Anda berkompromi atas segala permasalahan yang terjadi, sementara pasangan tidak melakukan apa-apa?
Pahami bahwa tidak ada hubungan yang membuat seseorang tidak nyaman. Namun, Parents mungkin perlu melakukan sesuatu untuk membuat hubungan itu berhasil. Misalnya, penting untuk meluangkan waktu bersama pasangan.
Jika sepertinya Anda adalah satu-satunya yang berkompromi dalam pertengkaran atau perselisihan, Parents memaksa cinta ke dalam suatu hubungan.
Artikel Terkait: Wajib tahu! Ini cara praktis untuk berdamai dengan kebiasaan buruk pasangan
4. Merencanakan Masa Depan Sendirian
Seperti yang dinyatakan sebelumnya, pasangan harusnya melakukan segala hal yang terbaik terkait hubungan secara bersama-sama. Mulai dari hal terkecil seperti liburan bersama hingga tujuan pernikahan.
Tidak peduli seberapa sibuknya Anda, yang terbaik adalah membuat rencana untuk kebahagiaan berdua. Namun, jika selama berhubungan hanya Parents yang bersemangat membuat rencana-rencana kecil hingga besar maka dipastikan sedang mencintai pasangan dengan terpaksa.
5. Pasangan Selalu Meributkan Hal Sepele
Hubungan yang dipaksakan atau hubungan di mana Parents memaksakan diri untuk mencintai seseorang biasanya penuh dengan drama. Ketika pasangan selalu ingin berkelahi karena hal-hal kecil, itu mungkin berarti Anda sedang memaksa diri untuk mencintai seseorang.
Misalnya, jika mereka berkelahi untuk bertemu dengan teman lama saat mereka bersama teman mereka, itu adalah tanda hubungan yang dipaksakan.
Nah, itulah pengertian mencintai pasangan dengan terpaksa dan tanda-tandanya. Jika Anda merasa mengalami lima tanda tersebut, segera komunikasikan dengan pasangan untuk mencari jalan keluar bersama atau konsultasikan dengan konseling pernikahan. Semoga bermanfaat!
Baca Juga:
Sederhana, 6 cara ini bisa membuat pasangan terus mencintai Anda
Lakukan 5 hal romantis ini untuk wanita hamil trimester ketiga