Bunda, Ini 3 Cara Mencegah Alergi Susu Sapi pada Anak

Meski gejalanya seringkali membuat Bunda khawatir, tapi risiko alergi susu sapi pada anak bisa dicegah, kok!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Mungkin, Bunda seringkali bertanya, apakah anak alergi susu sapi adalah hal yang wajar terjadi? Bagaimana cara Bunda memenuhi nutrisi si Kecil apabila si Kecil berpotensi mengalami alergi? Bagaimana cara mencegah alergi susu sapi pada anak?

Banyaknya kekhawatiran seputar alergi susu sapi pada anak memang sering dialami para Bunda. Dilansir dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), sebanyak 3-4% anak mengalami hal ini.

Bagaimana Gejala Alergi Susu Sapi pada Anak?

Meski terbilang jarang, namun kondisi alergi susu sapi juga bisa membahayakan kesehatan si Kecil, lho, Bun. Umumnya, gejala alergi susu sapi ditunjukkan dengan adanya gejala muntah, kram perut, kolik, diare, bahkan ruam kulit dan sesak napas.

Jika si Kecil ada kecenderungan mengalami gejala-gejala tersebut saat mengonsumsi susu sapi, sebaiknya Bunda perlu mengkonsultasikannya ke dokter anak agar alergi tidak timbul berkelanjutan. 

Jika tak ditangani dengan baik, gejala alergi susu sapi juga bisa mengganggu tumbuh kembang anak ke depannya. Tapi, Bunda jangan panik dulu, sebab risiko alergi susu sapi, bisa dicegah, lho, Bun!

Cara Mencegah Alergi Susu Sapi pada Anak

Alergi susu sapi bisa terjadi pada siapa saja. Jika si Kecil memang menunjukkan risiko adanya alergi setelah mengonsumsi susu sapi, Bunda bisa melakukan tips-tips di bawah ini untuk mengantisipasinya sejak dini.

1. Mengurangi Konsumsi Susu Sapi dan Turunannya

Jika Bunda ingin mencegah munculnya alergi pada anak, sebaiknya Bunda mulai mengatur jadwal kapan dan seberapa banyak anak bisa mengonsumsi susu sapi dan turunannya. Pastikan Bunda tidak memberikannya secara berlebihan, termasuk pada makanan dan minuman olahan dari susu sapi seperti keju, yoghurt dan butter.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sebagai alternatif penggantinya, Bunda bisa memberikan sumber protein nabati untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Misalnya, memilih susu soya atau susu almond untuk dikonsumsi sehari-hari. 

Melengkapi protein hewani non-susu seperti daging dan ayam juga bisa Bunda lakukan.

Artikel terkait: Yogurt untuk bayi, di usia berapa boleh diberikan dan apa manfaatnya?

2. Mengganti Susu dengan Santan pada Olahan Makanan

Ingin mengolah menu makanan yang membutuhkan bahan susu sapi di dalamnya, Bun? Jangan khawatir, Bunda bisa menggunakan santan sebagai alternatifnya!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Santan murni yang dijadikan campuran makanan sebagai pengganti susu, sangat bermanfaat untuk tumbuh kembang anak agar lebih aktif dan cerdas. Hal ini disebabkan karena santan kaya akan lemak sehat, lho, Bun! 

Artikel terkait: Makanan bersantan, bolehkah diberikan pada bayi 6 bulan?

3. Pilih Susu Formula Hidrolisat Parsial

Kalau anak punya risiko alergi susu sapi, apa ia tidak bisa minum susu lagi? Jawabannya, bisa dong, Bun!

Saat ini, sudah ada beberapa merek susu formula di pasaran yang mengeluarkan varian khusus protein hidrolisat parsial. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Formula susu dengan protein hidrolisat parsial dirancang khusus sebagai tindakan preventif dalam mencegah alergi pada anak. Di dalamnya, protein susu sapi terdapat dalam bentuk yang telah dipecah menjadi komponen yang lebih kecil secara enzimatik.

Dengan kata lain, susu formula hidrolisat parsial tidak mengandung protein utuh dan lebih “ramah” untuk anak yang memiliki risiko alergi susu sapi lebih besar.

Meski formulanya sudah dirancang khusus, penting bagi Bunda untuk memilih susu formula hidrolisat parsial yang aman dan tepat untuk si Kecil. Pastikan nutrisi yang terkandung di dalamnya sesuai dengan kebutuhan si Kecil ya, Bun.

Nah, theAsianparent punya beberapa rekomendasi susu formula hidrolisat parsial yang cocok untuk anak. Simak ulasannya, ya, Bun!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Rekomendasi Susu Formula Hidrolisat Parsial Terbaik versi theAsianparent

1. Morinaga Chil Kid P-HP MoriCare Triple Bifidius

Morinaga Chil Kid P-HP MoriCare Triple Bifidus adalah susu formula hidrolisat parsial yang mudah Moms temukan di mana saja. Selain bisa menurunkan risiko alergi susu pada anak, Morinaga P-HP juga unggul dengan nutrisi tambahan di dalamnya.

Morinaga Chil Kid P-HP MoriCare Triple Bifidus merupakan pertama dan satu-satunya formula susu dengan protein hidrolisat parsial yang mengandung nutrisi sinbiotik (prebiotik dan probiotik) dengan 3 strain Bifidobacteria (Bifidobacteria longum BB536, Bifidobacteria breve M-16V dan Bifidobacteria infantis M-63). Ketiganya telah terbukti secara klinis dapat membantu menurunkan gejala alergi pada si Kecil seperti ruam pada kulit, batuk, pilek, asma, dan gangguan pencernaan.

Morinaga Chil Kid P-HP MoriCare Triple Bifidus juga mengandung protein whey dan kasein terhidrolisa parsial yang dapat membantu memenuhi nutrisi harian si Kecil. Varian ini tersedia untuk anak usia 1-3 tahun, sangat tepat untuk mencegah potensi alergi pada anak sejak dini, Bun!

Dari segi harga, Morinaga Chil Kid P-HP MoriCare Triple Bifidus juga terbilang affordable dengan keunggulannya yang sangat kaya dengan vitamin dan mineral terbaik untuk tumbuh kembang anak. Dalam ukuran 800 gram, susu pencegah alergi ini dibanderol dengan harga Rp 260,000-an saja.

Baca juga: 4 Tanda Si Kecil Alergi Susu Sapi

2. Nestle NAN pH Pro

Nestle NAN pH Pro adalah rekomendasi susu formula terhidrolisa parsial yang kedua dari theAsianparent, nih! Susu ini memiliki 3 seri yang bisa Bunda pilih sesuai dengan usia anak, yaitu pH Pro 1 untuk usia 0-6 bulan, pH Pro 2 untuk usia 6-12 bulan, dan pH Pro 3 untuk usia 1-3 tahun.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Susu ini diformulasikan dengan kandungan OPTIPRO HA Protein Hypoallergenic, Bifidobacterium Lactis dan DHA. Ketiganya sangat penting bagi pertumbuhan anak.

Untuk ukuran 800 gram, produk ini dibanderol dengan kisaran harga Rp 320,000-an, lebih mahal sedikit dari susu formula terhidrolisa parsial lainnya.

3. Nutrilon Royal Prosyneo

Nutrilon hadir dengan formula terbaru untuk mencegah risiko sensitivitas si Kecil terhadap susu sapi. Formula tersebut mengandung kombinasi spesial prebiotik FOS GOS dan probiotik B.breve yang memiliki sensitivitas lebih rendah sehingga mudah dicerna oleh tubuh anak.

Keunggulan dibandingkan dengan merek susu lainnya, Nutrilon Royal Prosyneo memiliki kemasan 400 gram yang lebih kecil untuk anak usia di atas 1 tahun. Sayangnya, untuk ukuran ini baru tersedia satu varian saja yaitu vanilla.

Untuk ukuran 400 gram, produk ini dibanderol dengan kisaran harga Rp 140,000-an. Pilihan yang tepat untuk Bunda yang ingin mencoba untuk si Kecil terlebih dahulu.

Itulah rekomendasi susu formula dengan protein terhidrolisa parsial yang sangat tepat untuk mencegah risiko alergi susu pada anak, Bun. Yang manakah favorit Bunda?

Jika anak sudah terbukti mengalami alergi, Bunda bisa segera memberikan susu formula yang sudah terhidrolisa sempurna ataupun susu nabati untuk si Kecil ya, Bun.

Semoga si Kecil selalu sehat dan tumbuh cerdas, ya!

 

Baca juga: 

Waspada Bun, Ternyata Alergi Susu Sapi Bisa Pengaruhi Tumbuh Kembang Anak

id.theasianparent.com/alergi-pada-anak

Waspadai 3 Faktor Risiko Penyebab Alergi pada Anak serta Cara Mencegahnya!

Penulis

tere