Anak yang tak menunjukkan sikap baik sepertinya adalah cobaan untuk setiap orang tua.
Anak tak mau menunjukkan sikap baik?
Anda sedang asyik mengobrol dengan ibu-ibu orang tua murid sambil menunggu anak Anda pulang sekolah. Ketika jam pulang anak asyik bergurau dengan teman-temannya dan secara tak sengaja Anda mendengar ia mengucapkan kata-kata tak pantas (makian, cibiran atau ejekan) pada seorang temannya.
Lantaran semua ibu tahu ia adalah anak Anda, mau tak mau wajah Anda pun memerah menahan malu karena dikira tak pernah mengajarkan anak tentang sikap baik dan tidak baik.
Kalau Anda merasa sudah mencoba melakukan berbagai cara untuk membuat anak mengerti tentang sikap baik dan pantas tapi ia tak juga menampakkan perubahan, mungkin ini saatnya Anda mencoba cara lain. Ya Bunda, Anda tak perlu membentaknya atau mengomel berjam-jam untuk membuatnya mengerti tentang apa itu sikap baik.
Bagaimana kalau sekarang Anda memintanya menjauh dari lingkungan yang membuatnya nyaman, sekaligus menjauhi Anda sebentar (time-out)?
Berikut adalah beberapa tips agar trik time-out Anda berhasil membuat anak menyadari kesalahannya.
1. Lebih cepat lebih baik
Jangan menunggu terlalu lama ketika anak mulai menunjukkan sikap tidak baik . Segera bertindak juga akan membuat Anda tahu apa yang menyebabkan anak tak lagi menunjukkan sikap baik sebagaimana biasanya.
Misalnya, Anda segera turun tangan saat anak berebut mainan dengan temannya. Tegur dia baik-baik dan katakan perbuatannya itu mengakibatkan dia harus menjauhi teman-temannya untuk sesaat.
2. ‘Istirahat’ bukan hukuman
Anak tak menunjukkan sikap baik ketika ia merasa tak nyaman atau terancam. Nah, mengistirahatkan anak sebentar dari aktivitasnya akan membantu ia menjauhi situasi yang tak nyaman dan menenangkan dirinya sendiri. Ia juga akan punya waktu untuk menata sikapnya menjadi baik kembali.
3. Sesuaikan dengan usia
Berikan waktu ‘istirahat’ sesuai dengan usia anak. Misalnya, anak Anda berusia lima tahun, maka waktu time-out-nya adalah sekitar lima menit. Jika ia menolak ‘istirahat’ dan tetap bermain bersama temannya, katakan dengan tegas bahwa ia belum boleh melakukannya.
4. Jangan jadikan pelampiasan
Anak Anda sudah paham bahwa ia harus berhenti beraktivitas dan beristirahat sebentar ketika ia menolak bersikap baik. Tapi, jangan jadikan time-out sebagai pelampiasan kekesalan ketika Anda sudah tak sanggup lagi menahan emosi akibat tingkah lakunya.
5. Katakan alasannya
Anak perlu memahami mengapa ia harus menjaga sikap baik dan apa yang terjadi bila ia tidak melakukannya. Anda bisa mengatakan bahwa berebut mainan atau apapun itu tidak baik, karena toh mainan itu bukan miliknya, misalnya.
Komunikasi yang intens dengan anak adalah hal lain yang Anda butuhkan agar trik time-out Anda berhasil. Dengan komunikasi, Anda dapat membuat anak memahami tentang akibat dari tak bersikap baik. Bahkan Anda pun tak perlu harus berteriak atau membentaknya saat ia melakukan kesalahan.
Apa yang Orang Tua Harus Ajarkan kepada Anak
Sebagai orang tua, Anda memiliki tugas awal untuk mengajarkan pada anak batasan-batasan yang dibutuhkan anak Anda untuk hidup dengan baik dan aman. Berikut ini tips untuk orang tua tentang apa saja yang perlu diajarkan pada anak, seperti dikutip dari Family Education.
- Tuntun anak mengenal dirinya
Peran orang tua dan anak dapat dibandingkan dengan peran guru dan murid. Tugas Anda sebagai seorang orang tua adalah membimbing anak Anda untuk menemukan dirinya yang sejati. Anda mendidiknya tentang kepercayaan dan nilai-nilai Anda sendiri. Orang tua yang bijak juga mengajarkan anak-anak untuk berpikir sendiri. Ini harus dilakukan secara bertahap, tentu saja.
Dan itu, tentu saja, adalah tantangan yang dihadapi orangtua mana pun. Anda ingin mempertahankan otoritas sambil memberi anak Anda pengetahuan dan kepercayaan diri untuk akhirnya membuat keputusan yang bijaksana untuk dirinya sendiri.
- Mengajarkan salah dan benar
Salah satu hal yang dipercayakan kepada kita untuk diajarkan kepada anak-anak kita adalah perbedaan antara benar dan salah. Beberapa orang percaya fondasi agama yang kuat akan melakukan ini untuk Anda. Selain itu, Anda juga bisa mengajarkan benar dan salah melalui contoh.
- Kurangi hukuman fisik
Satu generasi yang lalu, orang tua mengandalkan hukuman fisik untuk menjaga disiplin pada anak-anak mereka. Pendekatan ini tidak terlalu efektif. Itu tidak memberi anak pengertian mengapa perilakunya. Hukuman fisik bisa menjadi bumerang.
Selamat mencoba!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.