Beredarnya banyak makanan kemasan membuat Parents sering bingung manakah yang aman dan sehat untuk keluarga, terutama untuk anak-anak. Anda pun harus memerhatikan mutu dari makanan tersebut karena akan berpengaruh bagi kesehatan.
Halim Nababan, seorang pakar pangan aman dalam Kampanye Nutricia Sarihusada ‘Pangan Aman, Hidup Sehat’ mengatakan bahwa orangtua harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang prinsip makanan kemasan yang aman. Parents juga harus mempunyai pengetahuan berapa banyak makanan yang boleh dikonsumsi sesuai usia dan cara penyajian yang tepat.
Cara memilih makanan kemasan yang aman
Nutricia Sarihusada pun mendukung pemerintah yang mengedukasi masyarakat agar menjadi konsumen cerdas saat memilih makanan kemasan. Melalui Badan Pengawasan Obat dan Makanan, pemerintah memperkenalkan program KLIK yang dapat membantu Parents memastikan keamanan makanan yang dipilih.
K – cek KEMASAN dalam kondisi baik
L – baca informasi produk pada LABEL
I – pastikan memiliki IZIN edar
K – cek masa KEDALUWARSA
Keempat hal tersebut harus Bunda perhatikan setiap kali akan membeli makanan kemasan. Dengan mengetahui cara penyimpanan, takaran, penyajian, dan kelompok umurnya, maka masalah kesehatan yang disebabkan oleh konsumsi makanan kemasan yang tidak tepat akan dapat dihindari.
Kebutuhan gizi hanya dapat dipenuhi melalui asupan makanan yang beragam
Selain persoalan memilih makanan kemasan yang aman, kualitas protein yang dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia juga masih rendah. Muncul ketidakseimbangan antara konsumsi protein hewani dan nabati.
Pakar gizi dokter Juwalita Surapsari, M.Gizi, SpGK dalam acara kampanye yang sama menuturkan, “Tidak ada satu pun jenis makanan tertentu yang mengandung seluruh zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Kebutuhan gizi hanya dapat dipenuhi melalui asupan makanan yang beragam.”
Kebutuhan zat gizi mikro yang meliputi vitamin dan mineral juga harus diperhatikan. Salah satunya adalah dengan kelompok pangan tertentu yang mengandung zat gizi mikro.
Yang perlu diingat bahwa anak memiliki perut yang kecil namun kebutuhan nutrisi mereka, terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan, secara relatif lebih banyak daripada orang dewasa untuk menunjang tumbuh kembangnya serta perkembangan sistem imun”.
Salah satu penyumbang zat gizi yang tepat bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak adalah susu khususnya susu terfortifikasi. Susu memiliki zat gizi penting yang dibutuhkan anak dalam masa pertumbuhannya maupun untuk ibu hamil dan menyusui.
“Produk susu terfortifikasi memiliki label komposisi yang berisi informasi tentang kandungan nutrisi yang ada dalam kemasan tersebut. Selain itu juga ada tata cara penyajian serta takaran konsumsi yang harus diikuti konsumen,” ujar Halim Nababan.
Untuk itu penting bagi Parents untuk selalu cermat saat memilih makanan kemasan dengan memerhatikan label yang ada dalam kemasan. Dengan begitu, Anda tetap dapat memberikan makanan untuk memenuhi gizi sekaligus menjaga kesehatan keluarga.
Baca juga:
7 Jenis Makanan Bayi yang Baik dan Tidak Baik Dikonsumsi Menurut Dokter Anak