Slime adalah mainan anak yang sangat populer saat ini. Mainan ini amat disukai karena bentuknya yang kenyal dan membuat kita gemas untuk menekan atau mengepalnya. Namun siapa yang sangka, mainan yang menggemaskan ini ternyata juga bisa membahayakan.
Layla Fisher (10 tahun) terkena luka bakar kimia, tangannya melepuh cukup parah. Sebelumnya Layla mencoba membuat slime dari resep yang dia temukan secara online. Dia mencampur beberapa bahan baku yang digunakan untuk membuat slime, termasuk lem, shaving foam, dan lensa kontak. Bahan-bahan tersebut mengandung boraks kimia yang pekat.
Ibunya Gemma Williams (39 tahun) percaya bahan yang mengandung boraks tersebut juga ditemukan dalam produk pembersih rumah tangga, inilah yang membuat putrinya terluka yang amat menyakitkan.
Ibu dua anak ini membagikan foto-foto luka bakar anaknya untuk memperingatkan orang tua lainnya tentang bahaya permainan yang membuat anak-anak keranjingan ini.
Menurut Gemma, dokter mengatakan kalau luka bakar kimia yang diderita anaknya akibat dari membuat slime sendiri.”
“Seiring waktu, lukanya berangsur-angsur semakin memburuk.”
Kondisi jari Fisher semakin memburuk akibat slime
Fisher mulai membuat slime sejak awal bulan ini, dia melakukannya secara teratur. Dengan bermodalkan bahan-bahan dari dapur orang tuanya, juga yang ada di kamar mandi, serta beberapa pewarna makanan, ia bermain dengan mainan tersebut selama beberapa jam.
Pada malam harinya Fisher mengeluhkan jarinya yang gatal-gatal. Lalu esok paginya, ketika terbangun jari-jarinya lecet semua, dan semakin memburuk beberapa hari kemudian.
Saat itu akhir pekan, di mana praktik dokter sedang tutup. Sang ibu pun hanya bisa berharap iritasi akan membaik, sambil menunggu hari Senin untuk memeriksanya ke dokter.
Dokter mendiagnosis Fisher terkena luka bakar kimia, dan memberi tahu ibunya bahwa slime tersebut adalah penyebabnya.
Slime memang sangat populer di kalangan anak-anak. Biasanya slime dibuat dalam berbagai macam variasi dan berwarna-warni. Slime sering digunakan untuk acara-acara anak, seperti acara ulangtahun atau event-event bertemakan anak.
Dua minggu setelah kulitnya melepuh, Fisher masih meminum antibiotik. Namun infeksi yang dideritanya sudah hampir sembuh sepenuhnya.
Williams mengatakan sebagai orang tua dia merasa bersalah, dan sudah seharusnya ia memantau putrinya lebih dekat lagi. Kini satu hal yang pasti, bahwa anaknya tidak akan menyentuh barang itu lagi.
Fisher mengatakan meskipun suka bermain dengan slime bersama teman-temannya, dia tidak akan memainkannya lagi ke depannya. “Saya mulai bermain dengan slime karena semua teman saya memainkannya, dan saya hanya ingin bergabung,” kata Fisher.
Bahaya mainan slime untuk anak
Sementara itu, mengutip dari laman HelloSehat, ada beragam bahaya yang harus diwaspadai dari mainan slime. Berikut ini di antaranya:
1. Mengandung zat boron
Menurut Public Interest Research Group di Amerika Serikat, mainan slime berbahaya karena mengandung zat boron. Boron adalah mineral yang sering digunakan di dalam bahan produk industri seperti deterjen dan pupuk.
Lalu, berdasarkan Centers for Disease Control and Prevention (CDC), paparan atau menghirup zat boron dapat mengiritasi kulit, mata, hidung, dan tenggorokan. Jika termakan, zat boron dapat mengiritasi saluran pencernaan dan mengakibatkan sakit perut, muntah, diare, atau gangguan pencernaan lainnya.
Tidak ada yang tahu berapa tepatnya takaran dosis boron dalam mainan slime. Namun, menelan zat boron sekaligus dalam dosis besar dapat berakibat fatal.
Menelan 5-6 gram boron murni dapat menyebabkan kematian pada anak-anak. Dosis boron yang mematikan untuk orang dewasa diperkirakan sebanyak 15 hingga 20 gram.
2. Mengandung boraks
Seperti yang sudah disebut di atas, mainan slime di pasaran umum dibuat dengan boraks. Menurut Robin Jacobson, dokter anak di NYU Langone Medical Center, paparan boraks langsung dapat menyebabkan sensasi panas terbakar pada kulit, terutama jika menyentuhnya terlalu sering.
Selama membuat mainan slime, uap zat boraks bisa naik ke udara dan terhirup kemudian mengiritasi saluran pernapasan. Sementara bila sampai tertelan dalam dosis besar, akibatnya adalah keracunan.
Nah bunda, mulai sekarang kita harus lebih ketat lagi mengawasi anak-anak dalam bermain.
sumber nypost
Baca juga:
Tak sengaja tarik kabel slow cooker, bayi 1 tahun alami luka bakar parah