Melumasi Miss V dengan Air Liur Saat Bercinta, Bahayakah? Begini Kata Pakar

Amankan membasahi Miss V dengan air liur saat sesi bercinta?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Pernahkah Anda dan pasangan menggunakan air liur sebagai pelumas saat sedang bercinta? Bagi sebagian orang, membasahi Miss V dengan air liur memang dianggap lumrah. Namun, apakah cara itu cukup aman untuk dilakukan? 

Faktanya, pelumasan vagina merupakan bagian penting dalam hubungan seksual. Hal ini bertujuan menyiapkan vagina, sehingga mengurangi gesekan dan sakit saat penetrasi.

Vagina normalnya mampu memproduksi cairan pelumas alami yang dihasilkan oleh serviks (leher rahim) dan kelenjar Bartholin. Saat mendapat rangsangan seksual, produksi cairan vagina tersebut akan meningkat. Hanya saja, sebagai wanita mungkin mengalami kondisi vagina kering yang dapat dipicu berbagai alasan.

Lantas, bagaimana dengan menggunakan air liur sebagai pelumas? Melansir berbagai sumber, yuk, simak penjelasan para pakar kesehatan berikut ini.

Artikel terkait: Spooning Sex, Berikan Kepuasan Maksimal dengan Usaha Minimal

Membasahi Miss V dengan Air Liur, Bahayakah?

Felice Gersh, MD, seorang dokter sekaligus penulis buku PCOS SOS: A Gynecologist's Lifeline to Naturally Restore Your Rhythms, Hormones, and Happiness, mengatakan bahwa menggunakan air liur atau saliva sebagai pelumas sangat tidak dianjurkan. Melansir laman Health, dr. Gersh menyebut ada tiga alasan utama mengapa ia melarang para pasangan membasahi Miss V dengan air liur, yakni:

1. Membasahi Miss V dengan Air Liur Meningkatkan Risiko Terkena Infeksi Menular Seksual (IMS)

“Setiap IMS di tenggorokan atau mulut dapat ditularkan ke alat kelamin melalui air liur,” jelas Dr. Gersh.

Dengan kata lain, jika pasangan Anda memiliki lesi herpes aktif misalnya, menggunakan ludahnya untuk membuat Miss V menjadi licin dapat membuat Anda terkena herpes genital. Bahkan jika Anda tidak melihat luka secara kasat mata di sekitar mulut mereka, virus masih bisa menular.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Herpes dapat muncul dengan lepuh atau luka, tetapi juga dapat muncul tanpa gejala,” jelasnya.

Namun herpes bukan satu-satunya IMS oral yang bisa Anda alami. Gonore, klamidia, HPV, sifilis, dan trikomoniasis juga dapat ditularkan ke alat kelamin melalui air liur. Sama halnya dengan herpes, infeksi tersebut juga mungkin tidak memiliki gejala apa pun.

2. Mengganggu Keseimbangan Mikrobioma Miss V

Faktanya, bakteri dalam air liur sangat berbeda dari bakteri di vagina. Air liur juga mengandung enzim pencernaan yang memecah makanan. Ketika Anda memasukkan bakteri dan enzim ini ke dalam vagina, maka dapat mengganggu mikrobioma organ intim dan membuat Anda rentan terhadap infeksi jamur atau bakterial vaginosis.

“Menggunakan air liur sebagai pelumas dapat mengubah ekosistem vagina sehingga bisa memicu salah satu dari kedua jenis infeksi tersebut,” kata dr. Gersh.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

3. Air Liur Tidak Bekerja Sebaik Pelumas

Bahkan jika Anda menghilangkan risiko tertular IMS atau infeksi vagina, menggunakan air liur sebagai pelumas tetap tidak disarankan. Pasalnya, air liur atau saliva tidak memiliki konsistensi licin, serta menguap dan mengering lebih cepat.

Sementara produk pelumas dirancang untuk menciptakan kelicinan yang sangat mirip dengan pelumasan yang dihasilkan tubuh Anda sendiri. Konsistensinya dapat membantu mengurangi gesekan dan lecet pada vagina.

Artikel terkait: Hati-Hati! 8 Penyakit Ini Mengintai Anda yang Kerap Lakukan Oral Seks

Tips Melumasi Miss V saat Bercinta

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Alih-alih membasahi Miss V dengan air liur, pasangan harus melakukan foreplay sebelum berhubungan seks. Ini akan ini membantu menciptakan pelumasan di vagina secara alami.

Hanya saja, dalam kasus di mana foreplay tidak tidak memberikan hasil sesuai yang diinginkan, Anda dan pasangan bisa menggunakan produk pelumas dari apotek.

Produk pelumas dapat mengurangi kekeringan pada Miss V. Pelumas tersedia dalam berbagai tekstur, rasa, dan bahan yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi Anda dan pasangan.

Sementara itu, berikut ini sejumlah pilihan yang bisa Anda pertimbangkan untuk melumasi vagina ketika bercinta:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  1. Pelumas berbahan dasar air, terutama yang mengandung gliserin sangat populer. Namun, pilihan bebas gliserin mungkin lebih cocok untuk orang yang sering mengalami infeksi jamur.
  2. Pelumas berbasis silikon, jenis pelumas ini bisa bertahan lebih lama daripada pelumas berbasis air. Ini menjadikannya pilihan yang baik untuk orang dengan kekeringan vagina yang parah atau riwayat nyeri saat berhubungan seks. Namun, jangan menggunakan pelumas silikon bersamaan dengan mainan seks silikon karena bisa memberi efek lebih berminyak.
  3. Pelumas berbasis minyak, jenis pelumas satu ini biasanya dapat dimakan dan aman untuk vagina. Hanya saja, pelumas berbahan dasar minyak sintetis, seperti minyak mineral dan petroleum jelly, dapat bekerja dengan baik tetapi juga dapat mengiritasi vulva.

****

Jadi, membasahi Miss V dengan air liur sangat tidak dianjurkan ya, Parents. Lebih baik pilih produk pelumas yang sudah terdaftar keamanannya atau biarkan pelumas alami di tubuh Anda bekerja.

***

Baca juga:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

id.theasianparent.com/gaya-bercinta-favorit

id.theasianparent.com/spontaneous-sex

id.theasianparent.com/manfaat-morning-sex

Penulis

Titin Hatma