7 Pekerjaan Rumah yang Bisa Melatih Tanggung Jawab Anak

Mengajarkan anak untuk membantu pekerjaan rumah, tak hanya meringankan pekerjaan Bunda tapi juga mempersiapkan masa depan anak agar lebih cerah!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Tahukah Parents bahwa si kecil bisa diibaratkan layaknya spons? Mereka mudah menyerap apapun yang ada di sekitar termasuk yang Anda ajarkan. Tak hanya belajar berhitung, melafalkan huruf, namun sejak dini si kecil juga perlu belajar membantu orang tua di rumah sebagai bekal kemandiriannya

Momen libur sekolah seperti saat ini tidak ada salahnya dimanfaatkan untuk meminta anak membantu orang tua di rumah. Selain bisa meringankan pekerjaan Bunda, yang tak kalah penting kegiatan ini sebenarnya merupakan keterampilan hidup yang perlu dikuasai, sekaligus mengajarkan anak artinya tanggungjawab.

Ketikan ART di rumah masih mudik, pekerjaan rumah kian menumpuk, tidak ada salahnya mendelegasikan beberapa pekerjaan rumah yang bisa dilakukan anak untuk mempersiapkan masa depannya kelak. Kok bisa?

Manfaat baik dari anak-anak membantu orang tua di rumah dengan pekerjaan rumah tangga

Mendelegasikan pekerjaan rumah ke anak-anak di satu sisi memang membuat pekerjaan Anda lebih mudah. Tapi itu bukanlah satu-satunya alasan mengapa si kecil harus diajarkan mengerjakan pekerjaan rumah tangga.

Sebuah penelitian dari Harvard, menemukan variabel psikososial masa kanak-kanan dan proses biologis yang memprediksi kesehatan dan kesejahteraan anak di masa depan.

Para peneliti menyimpulkan bahwa anak-anak yang telah terbiasa membantu orang tua di rumah kelak akan mendapatkan kehidupan yang lebih layak. Pekerjaan rumah tangga merupakan prediktor terbaik yang mengajarkan anak nilai-nilai kedewasaan, kebahagiaan dan kemandirian.

Mengajarkan anak untuk melakukan pekerjaan rumah tangga sejak dini, membuat mereka merasa mampu menyelesaikan tugas dan tanggungjawab yang diberikan. Selain itu, mereka juga akan merasa merupakan bagian dari tim.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Membantu orang tua di rumah dengan pekerjaan rumah tangga, akan mendorong mereka memahami pentingnya arti kerjasama.

7 pekerjaan rumah tangga yang bisa anak Anda lakukan untuk membantu orang tua di rumah

Anak membantu orang tua di rumah #1 Melipat pakaian

Melipat pakaian merupakan pekerjaan rumah yang umumnya hanya dilakukan satu kali dalam seminggu. Selain itu, tingkat kesulitan yang dimiliki pun tak seberapa. 

Ajari mereka untuk melipat pakaian yang mudah, seperti melipat celana yang hanya membutuhkan dua lipatan. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Apabila melipat pakaian dirasa terlalu sulit, coba minta mereka untuk mengorganisir pakaian berdasarkan kepemilikannya. Misal, satu tumpukan pakaian orangtua, tumpukan lainnya untuk kakak atau adiknya, dan sisanya adalah pakaian mereka sendiri.

Anak membantu orang tua di rumah #2 Mencuci piring

Percaya atau tidak, mencuci piring sebetulnya bisa menjadi pilihan pekerjaan rumah yang akan disenangi anak-anak. Mereka akan senang bermain dengan busa yang dihasilkan dari sabun pencuci piring.

Beri contoh bagaimana cara mencuci piring dan membilasnya. Anak-anak akan bisa dengan cepat meniru. Pastikan tidak ada benda-benda yang tajam di sekitarnya, mencuci piring merupakan pekerjaan rumah yang menyenangkan untuk buah hati dan tentu sangat membantu meringankan pekerjaan rumah Bunda.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

#3 Menyiram tanaman

Pekerjaan rumah lainnya yang akan disenangi buah hati Anda adalah menyiram tanaman secara rutin. Anak-anak senang diikutsertakan pada kegiatan rutin.

Untuk pekerjaan ini, Anda hanya mengarahkan si kecil untuk menyiram semua tanaman yang ada di lingkungan rumah setiap pagi (baik sebelum atau sesudah sarapan).

Mengetahui bahwa mereka memiliki andil dalam menjaga tanaman untuk tetap tumbuh akan sangat berarti bagi perkembangan buah hati Anda. Nggak perlu disuruh, setiap pagi mereka akan mengingatkanmu untuk membiarkan mereka yang menyiram tanaman. Menyenangkan, bukan?

#4 Mengganti tisu toilet

Membiarkan balita Anda membantu orang tua di rumah dalam mengganti tisu toilet, akan membangkitkan tanggungjawab kecil yang krusial.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Anak-anak memperhatikan hal-hal detail. Bunda bisa ajarkan mereka setiap kali melihat tisu toilet kosong, hal ini berarti sudah saatnya untuk mengganti yang baru. 

#5 Menyiapkan makanan dan camilan

Melihat anak dapat mempersiapkan makanan dan camilannya sendiri merupakan suatu kebanggaan tersendiri pastinya untuk Parents

Anak-anak dapat memperhatikan langkah demi langkah saat Bunda atau Ayahnya mempersiapkan makanan dan camilan untuknya. Terkadang, anak akan meminta ditambahkan toping yang mereka inginkan sendiri. 

Rasa ingin tahu yang besar juga bisa membuat mereka mempersiapkan makanannya sendiri sesuai selera. 

#6 Unboxing belanjaan

Anak balita itu senang sekali jika disuruh membuka belanjaan. Setiap kali Bunda pulang dari pasar atau swalayan, tak perlu terburu-buru menyimpan kantung belanja di atas meja.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Biarkan saja tergeletak di lantai agar anak Anda dapat meraihnya. Nah, jika mereka sudah membuka belanjaan Bunda, coba perlahan tanyakan apakah item ini harus ditaruh di kulkas atau di lemari dapur. 

Setelah mereka selesai mengorganisir item belanjaan Bunda, selesaikan tugas dengan betul-betul menyimpannya sesuai tempatnya.

#7 Membersihkan mainan

Apakah Bunda suka membersihkan mainan anak-anak setiap hari, seminggu sekali, sebulan sekali, atau sesempatnya? Tak peduli berapapun frekuensinya, mengajak anak untuk juga terlibat dalam prosesnya merupakan ide bagus.

Hal ini tak hanya menunjukkan bagaimana cara membersihkan mainannya, tapi juga mengapa kita harus sesering mungkin membersihkannya.

Katakan pada anak Anda, bahwa mainannya juga perlu dimandikan agar lebih segar dan bersih untuk dimainkan keesokan harinya.

Apabila mainan tersebut juga disentuh oleh orang lain, seperti teman-teman atau saudaranya yang lain, berikan pemahaman bahwa mereka bisa saja membawa kuman nakal. Sehingga membersihkannya adalah keharusan, agar kuman tak berpindah tangan ke tubuh kita. 

Tapi ingat ya, Bun, nggak perlu marah atau emosi kalau memang anak Anda tak ingin melakukannya. Semoga bermanfaat!

Referensi: Babygaga, verywellfamily

Baca juga: