Kisah memilukan ini jadi pelajaran agar jangan jenguk bayi baru lahir saat kita sakit

Sebuah peringatan yang perlu Parents ingat, saat hendak mengunjungi atau berkunjung menjenguk bayi baru lahir.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Melihat bayi baru lahir menjadi momen yang menyenangkan dan membahagiakan. Namun, sadarkah Anda bahwa menjenguk bayi baru lahir ada etikanya? Tak hanya membuat bayi dan sang ibu nyaman, namun juga terkait dengan menjaga kondisi kesehatan bayi yang masih sangat rentan tertular penyakit.

Bayi gampang terkena penyakit karena sistem kekebalan tubuh bayi memang masih belum berfungsi optimal. Artinya, saat ada kuman atau virus di dekatnya, bayi baru lahir dengan mudah bisa tertular. Kondisi seperti inilah yang perlu diwaspadai dan diperhatikan saat melihat bayi baru lahir.

Seorang ibu, Ashley Conklin, baru-baru ini membagikan sebuah video yang memperlihatkan kondisi seorang bayi berumur 11 hari yang sedang sakit. Napas sang bayi terlihat begitu terengah-engah. Di hidungnya ada sebuah selang untuk membantunya bernapas.

Dalam video tersebut dituliskan, “Setiap orang perlu melihat apa yang bisa terjadi pada bayi yang baru lahir. Bayi saya yang berusia 11 hari (kini berusia 13 hari) telah mengidap RSV, pneumonia, dan bronkitis karena virus flu biasa yang sering kali dianggap remeh.”

Kejadian ini bermula pada 17-18 Februari 2018

Pada usia yang masih sangat muda, Oliver telah melakukan serangkaian tes darah dan urin. Oliver pun harus diinfus dan melewati pemeriksaan rontgen. Tak hanya itu, untuk membantunya bernapas, Oliver membutuhkan bantuan  tabung oksigen.

Saat itu tenaga medis masih perlu mencari tahu apa yang teerjadi pada Oliver, apa saja yang menyebabkannya harus mengalami kondisi seperti ini.

Hasil X-ray telah menunjukkan kalau Oliver menderita pneumonia akibat bakteri. Namun, Oliver tidak mengalami demam, salah satu gejala yang sering dilihat jika ada yang mengalami pneumonia. Lewat tes yang telah dilakukan, hasilnya menunjukkan positif RSV. Kondisi inilah akhirnya membuat tenaga medis harus memantau kondisinya terus menerus.

19 Februari

Ternyata virus menyerang Oliver kembali hingga kondisinya semakin parah. Kondisi ini mau tidak mau harus membuat cairan yang membuat Oliver sesak napas perlu disedot setiap jam untuk membantu pernapasannya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Oliver mengalami lebih banyak retraksi dada, sebuah gejala atau tanda fisik seorang anak mengalami infeksi saluran napas lantaran tidak mendapatkan cukup udara.

Di balik itu semua, secara keseluruhan sebenarnya Oliver menunjukkan tanda-tanda perbaikan dan tidak ada demam. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa masih kemungkinan bahwa kondisinya bisa menurun dengan cepat karena dia begitu kecil dan rapuh.

Ashley pun cukup memahami kondisi Oliver. Ia pun memutuskan untuk membatasi sanak keluarga mengunjungi bayinya. Ia pun mengikuti aturan ketat beragam aturan yang harus dilakukan saat melihat bayi baru lahir.

Setiap orang yang memasuki ruangan harus masuk atas seizinnya. Mereka yang menjenguk juga harus cukup steril agar bisa mencegah RSV menyebar ke orang lain di bangsal anak-anak. Saat itu adalah masa yang sulit bagi Ashley karena mereka harus meninggalkan putra sulung mereka bersama ibunya dan dia merindukan semua orang dan Oliver, adik bayinya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

20-21 Februari

Kabar baik pertama mereka muncul ketika rumah sakit menegaskan bahwa Oliver tidak memiliki pneumonia bakteri. Hasil rontgen memperlihatkan kalau Oliver hanya mengalami RSV dan Bronchiolitis. Namun, dia memang menderita viral pneumonia, sehingga kondisinya memang perlu terus dipantau.

22 Februari

Di hari keenam, seperti yang dikatakan Ashley, adalah pagi yang sangat mengkhawatirkan bagi keluarga karena kodisi Oliver menurun. Tetapi menjelang malam, kondisinya kian membaik dan keluarga mengharapkan mendapatkan kabar positif.

Setelah seminggu akhirnya Oliver dinyatakan sudah cukup sehat! Berat badan Oliver kian naik, hingga 4 kg sehingga dokter memberikan lampu hijau untuk bisa pulang.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Meskipun pengalaman yang tidak menyenangkan ini disebabkan oleh pilek biasa, yang tertular dari orang-orang yang menjenguknya, namun hal ini terbukti terbukti berpotensi membahayakan nyawa seorang bayi.

Ashley berharap dengan berbagi video, akan meningkatkan kesadaran tentang aturan apa yang harus dilakukan saat melihat bayi baru lahir.

Tonton video yang memilukan di sini

Berikut ada beberapa aturan yang harus Anda pahami saat melihat bayi baru lahir:

1. Beri tahu kapan Anda akan berkunjung

Memiliki bayi baru lahir menandakan sang ibu memiliki jadwal yang cukup gila. Jadi, ketika Anda ingin mengunjungi bayi baru lahir jangan lupa sampaikan niat Anda lebih dulu untuk mematikan bahwa kondisinya memang pas. Baik ibu dan sang bayi tidak merasa terganggu.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

2. Jangan lupa cuci tangan dan pastikan tangan Anda bersih sebelum menyentuh atau menggendong bayi

Penting bagi Anda untuk memastikan kondisi tangan yang bersih. Ini adalah salah satu aturan paling penting saat melihat bayi baru lahir. Jangan lupa cuci tangan dan pastikan tangan Anda bebas dari kuman sebelum menyentuh bayi yang baru lahir. Harapannya, risiko bayi tertular penyakit bisa dihindari.

3. Tidak perlu  mencium bayi!

Ingat dengan banyaknya kisah tragis tentang bayi yang meninggal setelah terjangkit herpes ataupun tertular penyakit yang lainnya setelah mendapat ciuman?

Betapapun menggemaskan bayi, tolong pahami bahwa Anda tidak perlu mencium bayi yang baru lahir khususnya di area wajah. Aturan lain untuk mengunjungi bayi baru lahir adalah jangan pernah menempelkan jari Anda pada mulut mereka.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

4. Jangan sembarangan mengambil foto

Meskipun Anda berpikir mengabadikan momen bahagia saat menjenguk bayi itu merupakan hal lumrah, namun salah satu satu aturan yang perlu dilakukan adalah meminta izin sebelum mengambil foto. Terlebih jika Anda ingin menggugahnya ke sosial media.

Hal ini terkait dengan masalah keamanan internet. Mungkin saja sanga orangtua tidak nyaman dan berkenan jika Anda mengambil foto.

5. Tidak perlu mengajak anak-anak ikut menjenguk, terlebih saat kondisinya tidak sehat

Ya, ketika menjenguk bayi yang baru ada baiknya jika tidak anak-anak. Orangtua baru mungkin saja menginginkan kenyamanan saat ada orang yang tengah menjenguhnya. Jauh dari kebisingan yang bisa mengganggu. Lagi pula, semakin banyaknya orang tentu akan semakin besar juga risiko kuman yang ada!

Jadi ingatlah ini sebagai salah satu aturan utama saat mengunjungi bayi yang baru lahir.

 

Artikel disadur dari theAsianparent Singapura

 

Baca juga:

id.theasianparent.com/herpes-pada-anak