Ketika memasuki usia prasekolah atau TK, anak-anak mulai terlihat sifat sosialnya. Di dalam kelompok anak-anak di kelas, akan terlihat anak mana yang lebih agresif, lebih pasif, cepat akrab, atau anak pendiam dan penyendiri.
Langkah memahami dan melatih anak pendiam bersosialisasi
Guru TK biasanya sudah bisa mengenali berbagai sikap anak sejak awal. Lalu, sebagai orangtua, kita juga harus mengenali beragam sikap anak tersebut.
Anak pendiam biasanya tidak terlalu berbaur dengan teman dan lingkungan sekitarnya. Ia menyendiri entah hanya memperhatikan teman – teman lainnya atau asyik dengan kegiatannya sendiri. Isolasi diri ini dalam jangka panjang akan membentuk dampak yang negatif.
Penelitian menemukan bahwa anak yang memiliki masalah dalam berinteraksi dengan teman sebayanya cenderung mengalami guncangan emosi yang lebih besar dibandingkan anak yang lebih bersosialisasi.
Pada kondisi ekstrim, setelah dewasa guncangan emosi yang tidak dapat diatasi sendiri dapat menyebabkan tindakan vandalisme, kriminal, bahkan bunuh diri. Jadi, perhatikanlah anak sejak dini supaya kita dapat memberikan bimbingan yang ia perlukan.
Cara melatih anak bersosialisasi
Untuk menolong anak pendiam bersosialisasi, orang tua harus bekerja sama dengan gurunya. Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk melatih anak pendiam untuk bersosialisasi, yaitu :
1. Memasangkannya dengan yang bertolak belakang
Dalam kegiatan sehari-hari di sekolah, anak pendiam dipasangkan dengan anak yang lebih populer. Dengan cara ini, anak pendiam akan lebih cepat diterima di lingkungannya.
2. Memasangkannya dengan yang lebih muda
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa anak pendiam berusia 4-5 tahun bila dipasangkan dengan anak yang lebih muda, popularitasnya meningkat sebanyak 50%. Popularitas ini membantu dirinya untuk membangun rasa percaya diri yang lebih baik.
3. Kelompok kecil
Membuat kelompok bermain kecil akan lebih efektif untuk memfasilitasi pertemanan anak-anak dibandingkan kelompok besar. Di dalam kelompok besar, si kecil yang pendiam cenderung menarik diri di luar percakapan dan permainan, sedangkan di dalam kelompok kecil, setiap anak mendapat perhatian dari teman sekelompoknya. Guru dapat melatihnya mulai dari kelompok kecil lalu secara bertahap meningkatkan jumlah anggota kelompoknya.
4. Memberi tanggung jawab penting
Guru dapat memberikan tugas penting di dalam kelas kepada anak pendiam. Misalnya, tugas mengawasi piket bersih-bersih kelas bersama.
5. Menolong bila terjadi bullying
Bullying di sekolah dapat berakibat serius pada perkembangan mental anak. Anak yang cenderung menutup diri dari lingkungan sosial kerap diolok-olok teman-temannya. Hingga pada akrhirnya, ia tidak dapat membalas dan bisa menjadi takut untuk sekolah. Ajarkan dan latih anak Anda agar menjadi dirinya sendiri dan melawan bullying yang diterimanya. Bila bullying sudah di luar batas, kita harus ikut bertindak.
Artikel terkait: Bullying di Sekolah
Beberapa contoh cara di atas adalah strategi dan terapi yang baik untuk melatih anak pendiam untuk lebih bersosialisasi. Sedangkan di luar lingkungan sekolah, orang tua memegang peranan penting. Inilah beberapa cara yang dapat dilakukan orang tua :
1. Sering mengajak anak pada kegiatan luar rumah
Ajak anak berkumpul dengan anak-anak lain serta orang dewasa, dan praktekkan trik memasang-masangkan anak seperti yang dibahas di atas.
2. Memberi tugas untuk berbicara dengan orang lain
Kita dapat menugaskan anak kita mengangkatkan telepon rumah bila berdering, sehingga ia dilatih untuk berbicara dengan orang yang mungkin ia belum kenal.
3. Tugas membaca cerita
Bila anak memiliki adik atau kakak, mintalah ia untuk membacakan cerita sebelum tidur untuk saudara-saudara lainnya. Sebaiknya berikanlah setiap anak giliran untuk melakukan hal ini.
4. Tugas membukakan pintu dan menyambut tamu
Bila kita tahu akan kedatangan tamu yang kita kenal, mintalah anak kita yang membukakan pintu dan menyambut mereka. Dengan hal-hal kecil seperti ini, anak pendiam dilatih untuk lebih bersosialisasi.
5. Perbanyak kegiatan bersama orang lain
Perhatikan berapa lama anak pendiam duduk sendiri di depan komputer atau TV? Usahakan permainan anak-anak yang melibatkan beberapa anak lainnya, supaya ia berinteraksi dengan sesamanya.
***
Baca juga: